Special update dalam rangka ulang tahun maknae kesayangan Yang Jeongin. Long chapter. Selamat membaca ❤️
🦊🦊🦊🦊
'Wanita' dengan rambut ikal coklat sepunggung, sibuk mematut diri di depan cermin ruang kerja. Ia mengoles lipcream warna peach pada bibir, dua kali percobaan gagal. Gagangnya malah menyasar sudut mulut. Belum habis rasa jengkel, bulu mata palsunya ikut rubuh. Rena Wang alias Minho si wanita jadi-jadian, membanting lipcream dalam genggaman ke lantai. Dengan gusar ia berbalik, menatap sang rekan yang sibuk membenahi wig ikal gelap.
"Woi." Panggilnya dengan nada bariton, berbeda sekali melihat bagaimana gemulai penampilan sekarang. Seungmin yang dipanggil memutar bola mata malas, terlalu kesal untuk sekadar menyahut.
"Hm?"
"Mana Felix?"
"Memang kurang apa lagi?"
Minho berkacak pinggang seraya menunjuk wajah.
"Lihat. Aku belum dandan. Ini sudah pukul enam sore, tiga puluh menit lagi berangkat!" Ada nada panik dalam kalimat.Seungmin menatap datar. Mereka hanya berpura-pura jadi wanita demi mendapat nyawa Takegawa Christ sialan itu, kenapa sampai ke tingkah laku juga menghayati?
Belum habis sumpah serapah, ruang kerja Hyunjin yang porak poranda dibuka dari luar. Felix dan Yuta masuk dengan wajah sumringah membawa beberapa peralatan.
"Halo, nona-nona." Goda Felix.
Yuta di belakang terkikik geli melihat bagaimana wajah Minho coreng moreng belepotan lipcream.
"Nah, ini dia kutu busuknya! Cepat lakukan tugasmu." Perintah Minho bossy, masih sambil berkacak pinggang.
"No,no,no." Felix menggerakkan telunjuk kiri-kanan menolak permintaan. "Perkara dandan gampang. Sebelum itu, ada yang harus kita perbaiki." Ia menunjuk betis, tangan dan ketiak Minho.
"Kau harus waxing. Lihat? Dress pendek tidak bisa menutupi semak belukar di sekujur tubuhmu." Felix dan mulut kurang ajarnya kembali berulah.
"Enak saja! Memang siapa sudi pakai pakaian begini?! Dan lagi...DARIMANA KAU DAPAT SUMPALAN DADA MENYESAKKAN INI, BAJINGAN!" Raungnya menunjuk bagian payudara yang nyaris tumpah.
"Hohoho, tentu saja aku punya koneksi. Tidak susah kok mencari benda-benda itu." Felix mengerling centil pada Yuta.
Ya. Dress, buah dada palsu, wig, dan printilan lain disponsori oleh Yuta yang memang hobi cosplay dan diam-diam membuka toko khusus bagi cosplayer di pusat kota. Beberapa kali mengemban misi penyamaran juga mengasah kelihaiannya dalam berdandan.
"Lalu kenapa hanya punyaku yang sesakk begini brengsek?!! Kenapa punya dia normal-normal saja!!" Minho makin meradang seraya menunjuk dada Seungmin.
"Penampilan binal memang paling cocok kau yang lakukan." Seungmin menyahut sadis, membuat Felix harus segera menengahi sebelum terjadi aksi jambak-jambakan oleh para wanita bumbu.
"Sudah-sudah, ayo kita bereskan dulu bulu kera itu." Ia kembali menunjuk bagian tubuh Minho dengan dagu.
"Tidak mau! Sakit!" Pria itu memelototi Yuta yang sudah siap dengan lilin wax juga kain untuk mencerabuti bulu-bulu pada kulit. Ia lebih takut waxing daripada berondongan peluru.
"Tenang, bisa diatur. Jika aku yang lakukan tidak akan sakit." Felix mengiming-imingi. Senyum misteriusnya terbit.
"Bagaimana caranya?" Minho memicing curiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRETENDER [HYUNJEONG]
Fanfic[END] Ia hanya ingin bertahan hidup. Dunia kejam penuh pembunuhan dan bau mesiu bukan sesuatu yang Ia harapkan. Di tengah keputusasaan, Jeongin ingin hidup tanpa penyesalan. Meskipun itu berarti mengotori tangannya dan mengabdi sepenuhnya kepada...