Ditinggal menikah oleh sang kekasih 5 tahunnya, membuat Arunika (25) memutuskan untuk menerima pinangan dari seorang editor koran sekaligus majalah bernama Galih (35). Meskipun Galih tampak kaku, kurang modis, dan culun, tidak membuat Arunika merasa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Galih Cakra Janari
Namanya.
Indah, bukan? Tentu indah. Seindah parasnya.
Dia adalah seorang editor koran Jawa Pos Radar Malang dan majalah digital fesyen Indonesia. Meski menduduki posisi yang lumayan di dua kantor berbeda, mas Galih—sebutanku padanya—terlihat biasa saja. Ia kaku, culun dan tidak modis. Pakaiannya ke kantor setiap harinya hanya kemeja, celana bahan dan sepatu pantofel yang butut. Tidak hanya dari segi pakaian, cara bicaranya pun kaku seperti pemuda di tahun 50an.
Oke. Aku tidak tahu gaya bicara pemuda pada masa itu. Namun, bagiku gaya bicara mas Galih tidak mencerminkan masyarakat modern.
Awal mula cerita kami, yakni ketika aku menjaga Denis di rumah sakit. Omong-omong, Denis adalah kang ojekku kalau mas Rangga tidak bisa mengantar. Soal mas Rangga, dia pacarku sejak kuliah. Dia merupakan seorang anggota perwira TNI AD di Malang. Sayangnya, hubungan kami harus berakhir karena mas Rangga dipindahkan ke NTT dalam waktu lama. Aku yang belum selesai pendidikan magister, harus merelakannya pergi.
Terutama merelakannya menikah dengan gadis lain.
Kembali ke Denis. Aku menjaga atau menemani lelaki itu setelah menjalani operasi usus buntu. Keluarganya yang berada di Malaysia, tidak bisa menemaninya sehingga aku yang terpilih.
Setiap hari saat akan membeli makanan, aku menemukan sosok Galih berdiri menghadap jendela. Ia seperti kesepian hingga aku merasa iba padanya. Kutemani ia saat Denis sedang makan atau sibuk menonton televisi. Yah, sekadar mengajaknya bicara agar ia tidak merasa sendirian.
Dari perbincangan itulah yang membawa kami lebih dekat, bahkan menikah. Dulu, impianku menikah dengan mas Rangga. Namun, malah menikah dengan lelaki yang baru kukenal 1 minggu.
Mas Galih pikirku hanya seseorang yang polos. Sayang, dugaanku salah. Ia memiliki banyak rahasia yang mencengangkan. Baik dari dirinya sendiri, maupun dari keluarganya. Aku meski bukan seorang detektif—tepatnya mahasiswi magister biomedik UB—bersyukur dapat memecahkan rahasianya.
Seharusnya, dari balik kacamata bulatnya aku bisa menyadari adanya kekosongan dan kesedihan. Hal itu memang terpancar jelas dari kedua matanya yang memiliki lengkung indah. Sialnya, aku baru menyadari itu. Terlambat menyadari, bahkan setelah semua rahasianya terkuak.
Mas Galih adalah seorang korban.
—————————————————
Starring
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Galih Cakra Janari
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ArunikaMaheswari
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Denis Adyatma
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Anggita Maharani
—————————————————
Copyright
Zyrurui, 2022
—————————————————
Note :
Cerita ini dari fiktif belaka. Adanya kesamaan nama tokoh, tidak disengaja. Alur dan setting lainnya direncanakan sendiri oleh aku. Tidak menyadur darimanapun, kecuali terinspirasi dari jalan cerita aku sebelumnya atau bisa dibilang Holo another version.
Cerita ini lebih fokus pada misteri daripada romansa.
—————————————————
Btw ini bukan yang aku share di story IG. Aku ubah aja soalnya ada sesuatu. Tqqq