"Jadi, apa yang ingin Appa katakan?" Tanya Renjun to the point, kepada Chanyeol; sang Appa yang saat ini tengah berada di hadapan-nya.
"Bersiap-lah. Appa ingin kau ikut hadir bersama dengan Appa, ke suatu pertemuan." Ujar Chanyeol, meminta Renjun untuk ikut dan hadir.
"Cuma aku dan Appa?" Tanya Renjun memastikan lagi.
Chanyeol terdiam, lalu menggelengkan kepala-nya. "Bersama dengan Eomma dan Dongsaeng-mu." Jawab Chanyeol, yang langsung mendapatkan decakan kasar dari Renjun.
"Aku tidak mau." Tolak Renjun. Renjun itu sangat anti ikut pertemuan dengan kerabat Appa-nya. Apalagi kalau ada Rosee dan Jaemin di dalam-nya.
Terlihat seperti keluarga bahagia, namun menyakitkan di dalam-nya.
"Appa tidak menerima bantahan Na Renjun." Ucap Chanyeol, memperingati Renjun.
"Nama-ku Huang Renjun! Bukan Na Renjun! Sejak kapan kau mengganti marga-ku?!" Ralat Renjun kesal. Rasanya Renjun ingin sekali memukul orang yang ada di hadapan-nya ini, yang sering dia panggil Appa.
"Kamu anak-ku! Marga-ku Na! Sudah sepantas-nya kau menyandang marga-ku!" Peringat Chanyeol akan jati diri Renjun.
Renjun terkekeh begitu saja ketika mendengar perkataan Chanyeol. "Anak? Anak-mu hanya Na Jaemin, bukan diri-ku! Jangan bermimpi kalau kau mempunyai anak seperti diri-ku, kalau kau masih mempunyai hubungan dengan jalang itu!" Peringat Renjun.
"Na Renjun!" Peringat Chanyeol yang saat ini sudah meninggikan suara-nya.
Seakan sadar bahwa dia telah membentak Renjun, Chanyeol langsung berusaha menurunkan dan mengontrol emosi-nya.
Renjun hanya bisa memutarkan kedua bola matanya jengah. Tch! Kenapa harus mengontrol, kalau biasanya saja Chanyeol suka menampar pipi Renjun?
"Appa ingin kau datang tanpa adanya bantahan! Kalau kau membantah--"
"Eomma-ku! Pasti kau akan mengancam dengan membawa nama Eomma-ku bukan?" Tanya Renjun.
Chanyeol diam, dan keterdiaman Chanyeol pun membuat Renjun mendecih kesal.
"Dari cara-mu yang diam saja. Berati tebakan-ku benar. Sangat kotor sekali cara-mu itu! Membawa orang yang telah tiada sebagai ancaman! Tidak cukup sewaktu dia hidup kau terus siksa? Entah itu siksaan fisik, ataupun siksaan batin?" Ujar Renjun, yang saat ini sudah menunjukkan tatapan kecewa dan marah menjadi satu.
"Appa tidak perduli. Appa hanya ingin kau datang tanpa bantahan, setiap bantahan pasti ada konsekuensi-nya bukan?" Balas Chanyeol.
Renjun mendengus kasar. "Baiklah kalau itu mau Appa. Renjun akan ikut, tapi dengan syarat! Jangan pernah menyuruh Renjun untuk menggunakan ini itu!" Peringat Renjun.
"Lebih baik sekarang kau ke dalam, akan ada beberapa pelayan untuk membantu-mu bersiap. Eomma dan adik-mu tengah berdandan." Titah Chanyeol.
Renjun pun segera masuk ke dalam kamar-nya. Tidak ingin berdiam lama di dalam satu ruangan dengan Chanyeol. Melihat wajah Chanyeol? Sukses membuat Renjun kesal.
Sampai di dalam kamar-nya, Renjun langsung di tarik dan di dudukkan di depan meja rias milik-nya. Dia langsung di dadani oleh mua profesional yang sangat terkenal di negara-nya.
Beberapa menit di dandani serta sudah mengganti kostum-nya yang awal-nya baju biasa, menjadi dress selutut yang sangat pas di tubuh-nya.
Renjun segera keluar dari dalam kamar-nya. Di ruang keluarga, sudah ada Appa-nya yang sudah memakai jas formal, beserta Rosee dan Jaemin yang memakai dress berwarna putih. Berbeda dengan diri-nya yang memakai warna hitam.
Renjun terkekeh begitu melihat mereka. "Padahal pemeran jahat-nya kalian bertiga. Tapi kenapa aku yang memakai pakaian hitam sendiri?" Ujar Renjun.
"Cha! Ayo kita berangkat!" Ujar Renjun, sebelum Chanyeol menyahuti perkataan-nya.
Renjun sudah lebih dulu jalan, dan masuk ke dalam mobil milik Chanyeol. Di ikuti Chanyeol, Rosee dan Jaemin setelah-nya. Mobil Chanyeol pun segera pergi, meninggalkan perkarangan rumah-nya, menuju suatu tempat yang Chanyeol katakan.
Di sepanjang perjalanan, mereka semua diam. Tidak ada niatan untuk membuka suara, terutama Renjun.
Sampai akhirnya mobil Chanyeol berhenti tepat di depan gedung pencakar langit. Hotel berbintang 5 yang menjadi tempat pertemuan Chanyeol dengan kerabat-nya.
Mereka semua segera turun dari mobil, dan masuk ke dalam hotel, meninggalkan sang sopir yang entah ke mana pergi-nya.
Mereka terus menjalankan kaki-nya, sampai akhirnya tiba di depan meja yang sudah di tempati 3 orang. Dua orang yang berusia sama dengan Chanyeol dan Rosee, serta satu orang yang usia-nya sama dengan Jaemin dan Renjun.
"Chanyeol? Silahkan duduk! Apa kabar-mu? Ini kedua anak-mu?" Tanya pria yang umur-nya sama dengan Chanyeol.
Chanyeol, Rosee serta Jaemin dan Renjun langsung duduk di kursi-nya masing-masing.
'Jeno? Kenapa dia bisa ada di sini?' Tanya Renjun kepada diri-nya sendiri, begitu melihat Jeno yang tengah berada di hadapan-nya, serta di samping Jaemin.
"Kabar-ku baik saja, bagaimana dengan-mu Jaehyun? Dan ya, ini kedua anak-ku. Yang ini bernama Na Renjun, anak kandung-ku bersama dengan Wendy. Sementara yang itu Na Jaemin, anak tiri-ku. Dan ini istri-ku Rosee." Ujar Chanyeol, memperkenalkan Rosee, serta Renjun dan Jaemin.
"Kabar-ku juga baik-baik saja. Pekernalkan ini anak laki-laki ku dan Taeyong satu-satunya, Lee Jeno nama-nya." Ucap Jaehyun, memperkenalkan Jeno.
"Kami sudah saling mengenal Ahjussi. Aku dan Renjun sekelas dengan Jeno." Ucap Jaemin.
"Benarkah? Wuah, berarti kita tidak usah berbasa-basi dalam perjodohan ini." Ucap Jaehyun yang sukses membuat Jeno, Jaemin dan Renjun terkejut.
"Perjodohan Appa?" Ucap Jeno yang langsung bertanya. Memastikan apakah pendengaran-nya salah atau tidak.
"Heum, kita akan menjodohkan kalian. Kau, akan di jodohkan dengan anak dari Chanyeol Ahjussi." Ucap Jaehyun.
Ada semburat merah yang muncul di pipi Jaemin, begitu mendengar kata perjodohan, dan ingin di jodohkan.
Berbeda dengan Renjun yang langsung gelisah dan cemas ketika mendengar itu.
Bukan-nya ia tidak mau di jodohkan dengan Jeno. Ia hanya tidak mau kalau nanti-nya Jeno yang di jodohkan dengan Jaemin.
66
Makin sulit kisah cinta-nya nanti! Ia makin sulit memenangkan cinta-nya dengan Jeno, kalau misalkan Jeno di jodohkan dengan Jaemin."Appa. Appa hanya bilang kalau misalkan ini pertemuan biasa!" Peringat Jeno yang sama gelisah dan cemas-nya dengan Renjun.
"Appa sengaja tidak memberitahukan kamu, begitu juga dengan Chanyeol Ahjussi yang tidak memberitahukan dulu tentang masalah perjodohan ini kepada anak-nya. Termasuk kepada Rosee ahjumma, istri-nya." Ujar Jaehyun.
"Tapi Appa! Appa seharus-nya bilang dulu dengan aku! Aku--"
"Siapa yang akan di jodohkan Ahjussi? Jeno dengan siapa? Aku, atau Renjun?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BACKSTREET - NOREN
FanfictionCERITA INI KHUSUS NOREN (JENO X RENJUN) SHIPPER! APABILA KALIAN TIDAK SUKA DENGAN SHIPPER YANG BERSANGKUTAN? DIMOHON UNTUK TIDAK BERKOMENTAR NEGATIF DI KOLOM KOMENTAR! ATAUPUN DI KEHIDUPAN PRIBADI LEE JENO DAN HUANG RENJUN!