Bab 5

984 146 30
                                    

Hening, kata itulah yang bisa menggambarkan situasi sebuah ruangan yang setiap sisinya didominasi warna putih. Mata So Eun mengerjap pelan, ia menyapu pandangan sekitar dengan kesadaran yang masih berhamburan. Tubuh gadis itu sangat lemas, sepuluh hari terbaring di tempat tidur tentu cukup untuk melumpuhkan laju kerja ototnya untuk sementara.

"So Eun," panggil Nana setelah sahabatnya sadar sepenuhnya.

"Nana?"

"Iya, hiks, akhirnya kamu sadar juga. Terima kasih Tuhan, kupikir kamu akan koma selamanya hiks hiks."

Nana memeluk sahabatnya itu, gadis itu setia menemani So Eun selama sepuluh hari tanpa jeda usai So Eun mengalami kecelakaan. Gadis itu belum menghubungi orang tua So Eun karena takut mereka akan sangat khawatir. Apalagi Nana tahu kalau saat ini kondisi perekonomian keluarga So Eun sedang tidak stabil.

"Berhenti menangis, kau memelukku terlalu erat!"

"Ah, maaf, aku terlalu senang sampai lupa kalau kamu masih sakit."

"Kenapa kamu bisa ada di sini? Mana suamiku?"

So Eun ingat sebelum tertabrak mobil dia berbicara dengan Kim Bum via telepon. Pria itu pasti sedang sangat khawatir sekarang.

"Suami?" heran Nana melongo bingung.

"Iya suamiku, Pak Kim Bum, di mana dia?"

Nana mematung, ia menggaruk tengkuknya mengira terjadi kerusakan serius pada otak sahabatnya.

"Aku akan memanggil dokter untuk memeriksa kondisi kepalamu."

"Aku tidak butuh dokter, panggilkan saja suamiku ke sini, Na."

Semakin berat saja tugas Nana, selama sepuluh hari dia yang merawat So Eun. Menggunakan seluruh uang tabungannya untuk membiayai perawatan gadis itu. Dan sekarang Nana pula yang harus sabar menghadapi kegilaan sahabatnya. Mungkinkah ini semacam efek samping dari koma yang berkepanjangan? So Eun jadi kehilangan kewarasannya?

"Suamimu yang mana? Punya pacar saja tidak apalagi suami! Tidak usah mengada-ada Kim So Eun, kamu sudah membuatku cukup frustrasi selama sepuluh hari terakhir," tekan Nana.

So Eun melotot kaget, "Sekarang tanggal berapa?" ia ingin memastikan bahwa dugaan konyolnya salah.

"30 November 2021, kenapa memang?"

"Aku menikah dengan pak Kim Bum di tahun 2024, Na."

"Ayolah, hentikan omong kosongmu sebelum kekesalanku memuncak. Kamu ini baru sadar sudah membuatku hipertensi."

"Demi Tuhan aku akan menikah dengannya di tahun 2024. Dia menjadi suami yang sangat baik dan pengertian. Aku sudah jatuh cinta padanya saat itu. Apa aku baru saja mengalami perjalanan ke masa depan, Na?"

Nana menepuk jidat, cukup tugas akhir saja yang memusingkannya, kenapa sekarang malah ditambah dengan tingkah aneh So Eun? Sebenarnya apa dosa Nana? Kenapa Tuhan mengujinya dengan keadaan menjengkelkan begini?

"Aku ras ada yang keliru dari ucapanmu, Sso. Kamu bukan mengalami perjalanan ke masa depan tapi hampir berjalan ke dunia lain. Kamu hampir mati, itu baru benar!"

"Kamu harus percaya padaku, Na. Begini, aku ceritakan, saat itu aku memang tertabrak mobil di tahun 2021. Aku ingat betul kejadian itu terjadi setelah aku kalah debat dengan pak Kim Bum. Nah, ketika aku bangun aku sudah tidur dengan pak Kim Bum. Dia memelukku sangat erat, kami bahkan berciuman. Dia berkata bahwa aku sudah menjadi istrinya selama tiga bulan. Dari sana aku sadar bahwa aku mengalami perjalanan ke masa depan, dari 2021 loncat ke 2024. Aku menjalani hari-hariku sebagai istri pak Kim Bum dengan bahagia sampai akhirnya tadi malam aku tak sengaja tertabrak mobil lagi saat mengejar anak kecil. Dan ketika bangun aku sudah ada di ranjang ini bersamamu."

Sudenly Became Wife (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang