𖥻 WYH | THE END

317 47 3
                                    

HAPPY READING !!

***

"Haeun, Yejoon, Jeno, Jaeya!"

Yuju tertawa ketika melihat ke-4 anaknya dengan terburu-buru turun kebawah. Lalu tak lama, Jaehyun turun dengan langkah santai. Seperti pagi-pagi sebelumnya, mereka harus sarapan bersama sebelum melakukan aktivitas masing-masing.

Anak-anaknya tumbuh menjadi anak yang baik, pintar, dan tidak pernah membuat kedua orangtua nya sedih. Diumurnya yang tak muda lagi membuat Yuju harus stay dirumah, tapi suaminya masih bekerja sembari menunggu masa jabatannya habis.

Jaehyun memutuskan untuk menyerahkan semua perusahaannya pada Haeun. Umur Haeun sudah sangat matang, tapi anak itu tak pernah ada niatan menikah.

Semuanya fokus pada sarapan masing-masing, Haeun disibukkan oleh beberapa pekerjaannya, hingga tak bisa fokus sarapan. Jaehyun yang melihat itu tersenyum, usianya tak muda lagi, membuat Haeun jadi sibuk mengerjakan tugas-tugasnya.

Haeun tak pernah mengizinkan Jaehyun bekerja terlalu banyak, katanya biar dia saja yang mengerjakan.

"Eonnie, jadi kan mengantarku sekolah?" tanya Jaeya.

Haeun menoleh pada adiknya, lalu mengangguk. Perbedaan usia antara mereka tidak menjadi beban, namun cukup aneh karena jika ia pergi keluar, ia akan terlihat seperti seorang Ibu.

"Jeno, kau--

"Aku berangkat sendiri."

Yaps, Yuju mengandung anak kembar. Impian mereka tercapai, soal menginginkan anak kembar. Jaehyun senang bukan main kala itu, namun kehamilan kali ini hampir mirip dengan kisah Yujeong, Yuju banyak diberi cobaan saat mengandung si kembar.

Anehnya, salah satu anak kembarnya memiliki sifat yang begitu berbeda. Jung Jeno, anak itu hanya berbicara jika menurutnya penting. Disini, Jeno yang terlahir lebih dulu, setelahnya Jaeya. Meskipun seperti itu, Jeno selalu menjaga kakak dan adik perempuannya.

Pernah sekali Yuju mendapati Jeno yang sedang memeluk Yejoon karena saat itu posisi Jeno sedang sakit. Yuju merasa, ia tidak gagal dalam mendidik anak-anaknya. Anak-anaknya tak pernah protes karena ia ataupun Jaehyun pilih kasih.

Intinya, mereka saling menjaga dan saling menyayangi juga.

"Kau pergi bersamaku saja, Haeun noona sibuk."

Jaeya mencebikkan bibirnya sebal, tapi tetap mengangguk.

"Daddy, hari ini tidak perlu ke kantor ya?" ucap Haeun.

"Kenapa?" tanya Jaehyun.

"Biar aku saja yang menggantikan meeting hari ini, lebih baik jika Daddy menemani Mommy dirumah."

Haeun tertawa pelan sembari mengangkat sebelah alisnya. Jaehyun dan Yuju terkekeh, lau menganggukkan kepalanya.

"Apa kegiatanmu hari ini?" tanya Jaehyun pada Yejoon.

"Setelah ini aku akan pergi menjenguk Yujeong Noona, lalu pergi ke kampus, setelah itu pulang ke rumah," jawab Yejoon.

"Seperti biasa, jangan lupa bawa bunganya. Kau selalu lupa membawa bunga," ucap Jaehyun dibalas cengiran Yejoon.

Jung Yejoon, masih saja tidak bisa membereskan barangnya. Diumurnya sekarang, Yejoon sering kali meninggalkan barang dimana saja lalu setelahnya tak dibereskan lagi.

"Kamarmu sudah dibereskan?" tanya Yuju.

"Hah? Oh, aku harus pergi sekarang! Semuanya, aku pergi!"

Yejoon berlari kecil, keluar dari rumah menuju garasi. Yejoon belum membereskan kamarnya, sudah biasa seperti itu.

"Pasti masih berantakan," ujar Jaeya.

"Ayo berangkat!"

"YA! Aku belum menghabiskan makananku!!"

"JUNG JENO!"

"YAK!"

Jeno menatap Jaeya, "Oppa."

"Ck! Kita seumuran.."

"Aku lahir duluan, Jung Jaeya.."

"Iya iya, ayo berangkat! Let's go!"

***



Abang

Adek

[√] walk you home ㅡ yuju ft. jaehyunWhere stories live. Discover now