Author pov
Setelah selesai menikmati makan malam lim dan jennie memutuskan kembali ke hotel,tadinya lim ingin mengajak jennie berjalan-jalan sebentar tapi jennie menolak dia bilang jika dia lelah.
Lim tidak bisa memaksa jennie,dia tau jika kekasih kecilnya itu sedang tidak fit.
"dingin sekali" gumam jennie yang masih didengar oleh lim "mau aku peluk?" tawar lim,jennie mengerutkan keningnya "banyak orang disini jangan lakukan hal-hal bodoh" ujar jennie malas,lim hanya terkekeh.
"yakkkk lim!" teriak jennie,dia terkejut karna lim tiba-tiba saja mengangkat tubuh jennie.
Lim menggendong jennie ala bridal style,jennie melihat sekeliling banyak pasang mata yang menatap mereka setelah itu jennie kembali menatap lim dengan tajam.
"turunkan aku sekarang!,lihatlah banyak yang melihat kita!" bisik jennie geram,tapi lim malah tertawa.
"kau bilang jika kau lelah bukan? Maka diamlah jangan memprotes" ujar lim tersenyum lalu membawa jennie pergi dari tempat itu.
Setelah memasuki hotel lim dengan cepat berlari agar cepat sampai dikamar mereka,karna tangan nya sudah tidak kuat untuk menggendong jennie.
"turunkan saja aku" ucap jennie tapi lim menggeleng "aku masih kuat" ujar lim dengan sedikit senyuman tapi setelah itu wajahnya berubah menjadi wajah yang berusaha menahan pegal pada tangannya,dan itu membuat jennie tertawa.
Lim langsung melempar tubuh jennie di ranjang saat sudah sampai dikamar "yakkk kenapa kau melempar ku" jennie memprotes karna badannya yang masih sakit dan ditambah oleh lim yang melemparnya tadi "tangan pegal sekali" lim tidak menghiraukan ucapan jennie dia malah sibuk memijat tangannya.
"sudah ku bilang jangan melalukan hal bodoh" lim melihat kearah jennie lalu menghampiri jennie dan duduk ditepi ranjang "ini semua demi dirimu sayang ku" ujar lim dengan senyuman bodohnya itu.
"lim aku mengantuk,tapi sepertinya aku akan sulit tidur" lim mengubah posisi duduknya lalu mendekati jennie "lalu apa yang harus dilakukan haruskah kita make love?" tanya lim sambil menaik turunkan alisnya.
Jennie membelalakan matanya lalu menampar tangan lim "jaga mulut kotor mu itu dasar buaya" kesal jennie dan lim hanya terkekeh.
"lalu apa yang harus aku lalukan?" tanya lim
"ceritakan semua tentang dirimu,aku ingin mengenalmu lebih jauh" ucap jennie,lim tersenyum lalu merebahkan tubuhnya disebelah jennie lalu menarik tubuh jennie untuk dipeluk.
"aku adalah seorang anak tunggal,aku tinggal bersama ibu tiri ku" ujar lim dan jennie mendongak untuk melihat lim "ibu tiri? Dimana ibu kandung mu?" tanya jennie penasaran.
Lim mengusap rambut jennie "ibu kandung ku dan juga ayah ku sudah tiada saat aku masih berumur 5 tahun" ujar lim dan diakhiri dengan helaan nafas,jennie pun merasa sedih mendengarnya "mian,aku tidak tau jika orang tua kandung mu sudah tiada" ujar jennie sedih.
"tidak perlu meminta maaf" lim tersenyum,lalu dia melai melanjutkan ceritanya.
"kisah orang tua ku hampir sama dengan mu,tapi bedanya daddy ku sangat adil terhadap kedua istrinya,sedangkan suami mu tidak" lim terkekeh,dan jennie malah menenggelamkan wajahnya di dada lim.
"semenjak mom dan dad tiada,eomma lah yang merawat ku,dia sangat menyayangi ku,dia bahkan selalu memanjakan ku,dia sedikit cerewet tapi aku sangat menyayanginya,saat usia ku menginjak 19 tahun,aku sudah diberikan tanggung jawab untuk mengurus perusahaan milik dad,aku merasa bahwa aku belum siap untuk itu tapi eomma selalu menyemangati ku dan selalu mendukungku,itu sebabnya aku bisa seperti sekarang dan ini semua tidak lepas dari doa dan dukungannya" ujar lim sambil mengusap rambut jennie,saat lim melihat jennie ternyata dia sudah tidur.
Lim tersenyum lalu mencium kening jennie "andai jika aku bertemu dengan mu lebih dulu dari pada kai,mungkin saat ini aku akan menjadi pria yang paling beruntung karna memiliki istri seperti mu,dan eomma ku pasti senang memiliki menantu yang sangat cantik seperti mu" lim membelai wajah jennie.
Jennie adalah wanita pertama yang membuat lim jatuh hati padanya,sebelumnya mungkin lim pernah mencintai seseorang tapi tidak pernah sampai sedalam ini,dia bahkan takut jika harus kehilangan sosok jennie.
--------
Ditempat lain seulgi sedang mengikuti mobil irene,sejak pagi seulgi selalu mengikuti irene pergi hingga sekarang yang sebentarlagi akan sore.
Seulgi memberhentikan mobilnya saat mobil irene berhenti disebuah taman,irene turun dari mobilnya lalu menemui seseorang yang sepertinya sudah menunggunya.
Seulgi segera turun lalu mencari tempat yang aman untuk mendengar pembicaraan mereka,seulgi pernah liat pria itu dan sepertinya dia adalah tunangan irene yaitu suho.
"maaf karna telah membuatmu menunggu lama" irene duduk disebelah suho "tidak apa" ujar suho tersenyum
"suho~ssi" panggil irene,suho menjawab dengan deheman "aku ingin kita segera menikah" ujar irene to the point.
Suho menghela nafas lalu menarik irene kedalam pelukannya,ada rasa sesak saat mendengar irene mengatakan kata-kata itu.
Seulgi yang mendengar perkataan irene barusan membuatnya begitu terkejut,ternyata irene tidak main-main dengan ucapannya,dia benar-benar mencintai suho.
Seulgi melangkah mundur lalu pergi meninggalkan tempat itu,dengan air matanya yang sudah membasahi pipinya itu.
Suho melepas pelukannya lalu menangkup pipi irene "sampai kapan kau akan menyakiti ku?" pertanyaan itu membuat irene menatap suho dengan penuh tanda tanya "m-maksudmu?" tanya irene.
Suho masih tetap mempertahankan senyumannya dan membuat dirinya tetap tenang "kau tidak mencintai ku,kau mencintai orang lain" ujar suho.
"aku mencintai dirim~"
"KAU TIDAK MENCINTAI KU!KAU MENCINTAI SEULGI,BAE JOOHYUN!" suho meninggikan suaranya dan itu membuat irene terkejut.
Suho memejamkan matanya dan mengehela nafas untuk menenangkan emosinya "kau tau aku selalu berusaha untuk membuatmu mencintai ku tapi sepertinya itu tidak mungkin terjadi,aku sudah tau semua tentang mu,aku tau hubungan mu dengan seulgi dimasa lalu dan aku juga tau jika kau masih mencintainya" mata irene sudah berkaca-kaca dan dipastikan sebentar lagi dia akan menangis.
"kau ingin kita menikah itu bukan karna keinginan dari hati mu tapi karna kau ingin seulgi menjauh dari mu dan tidak mengganggumu lagi bukan? Sudah cukup rene,jangan membuatku semakin sakit" ujar suho dan kini irene tengan menundukan kepala dia menangis.
"mianhee~" hanya itu yang bisa diucapkan irene.
Suho mengangkat dagu irene agar melihatnya lalu suho menghapus air mata irene "seulgi sangat mencintai mu,dan aku yakin dia mampu membuat mu bahagia" ujar suho dan mencoba untuk tetap tersenyum.
"kau juga mencintai ku bukan?" tanya irene dengan polos dan membuat suho terkekeh "ya aku mencintai dan mencintai tidak harus memiliki tetapi juga harus mengiklaskan,aku bahagia jika kau bahagia,dan kebahagiaan mu adalah seulgi" kata-kata yang suho katakan sangat menyentuh dan membuat irene menangis lagi.
"gumawoo,karna kau sudah mencintai ku,mengerti keadaan ku dan maaf jika aku selalu menyakitimu,semoga kau akan mendapatkan pasangan yang mencintai mu,dan tentunya lebih baik dari ku" ujar irene,dan diangguki oleh suho.
"sebaiknya sekarang kita pulang,aku akan ikut pulang bersama mu,aku harus membicarakan ini pada eomma mu bukan?" irene mengangguk sebagai jawaban.
Mereka pun pergi dari tempat itu menggunakan mobil masing-masing.
Sungguh irene merasa tidak enak pada suho,dan dia merasa sangat bersalah karna tidak bisa membalas perasaan suho,padahal suho adalah orang baik,lembut dan sangat mencintainya,tapi apa boleh buat perasaan irene tidak bisa dipaksakan.
--------
TBC
***
Duuuhh kasian abang suho,sini sama aku aja,dijamin bahagia:)Jangan lupa vote and komen ya guyss,maaf klo ada typo heheh:)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SECRET BOYFRIEND
Teen FictionCerita ini hanya fiksi,jika ada kesamaan dalam alur cerita atau tokoh maka itu hanya kebetulan dan tidak ada unsur kesengajaan🙏