Kini Jennie dan Lim sedang bersiap-siap untuk pulang kembali ke Korea, sebenarnya Lim masih ingin menghabiskan banyak waktu nya bersama Jennie tapi dia pekerjaan nya yg menumpuk juga sudah menunggu nya.
Lim menunggu Jennie didepan pintu kamar hotel mereka sambil sesekali memainkan ponselnya hingga Jennie keluar dari kamar tersebut sambil membawa koper nya.
"Ayo pergi sekarang" ucap Jennie pada Lim, dan Lim pun mengangguk sambil meraih koper yang dibawa Jennie.
Mereka berjalan keluar hotel dan ternyata sudah ditunggu oleh supir pribadi Lim, mereka segera pergi menuju bandara.
Setelah 30 menit perjalanan akhirnya mereka sampai di bandara, mereka pun bergegas naik ke pesawat karna tidak ingin memperlambat waktu.
Didalam pesawat Lim terus saja menggenggam tangan Jennie bahkan sangat erat.
"Kau tidak ingin melepaskan genggaman mu?" Tanya Jennie pada Lim "wae? Kau tidak suka?" Lim bertanya kembali dan Jennie menggeleng.
"Sebentar lagi kita akan berpisah, kita tibak akan bisa sering-sering bertemu" ucap Lim dengan lirih, Jennie yang mendengar itu hanya bisa tersenyum.
"Kau bisa datang kerumah ku disaat kau punya waktu senggang" ujar Jennie, mendengar itu seakan lim mendapatkan lampu hijau dari Jennie.
"Kalau begitu aku akan sering-sering kerumah mu dan menginap" ucapnya dengan penuh semangat.
"Tidak harus seperti itu limario!" Lim pun tertawa mendengar jawaban dari Jennie, pasalnya dia hanya bercanda mengatakan itu.
"Lim aku mengantuk" ucap Jennie dengan lirih, Lim langsung merebahkan kepala Jennie di pundaknya "tidurlah, perjalanan kita masih jauh" ucap Lim sambil mengelus rambut jennie.
Lim tersenyum Melihat Jennie yang tertidur, dia mengagumi setiap inci dari wajah Jennie, bahkan saat tertidur pun dia terlihat sangat cantik, Lim bisa tambah gila jika seperti ini.
"Entah mengapa perasaan ku setiap hari terhadap mu semakin besar, dan rasa ingin memilikimu juga semakin besar, salahkah aku mencintaimu yang notabene nya adalah milik orang lain?" Ucap Lim dalam hatinya.
--------
Kini Lim dan Jennie baru saja mendarat di Korea, Lim pun segera mengantar Jennie kembali kerumahnya karena hari juga sudah sangat malam.
Sesampainya di rumah Jennie, Lim segera menggendong Jennie yang sudah tertidur pulas untuk dibawanya masuk kedalam rumah.
Lim merebahkan tubuh Jennie di kamar milik Jennie, setelah itu dia mengecup seluruh bagian wajah Jennie sebelum meninggalkan nya.
"Saranghae jennie-ya" ucap Lim setelah itu dia pergi meninggalkan Jennie.
-----
Pagi pun tiba, Jennie yang sedang tertidur pulas pun harus membuka matanya karna sinar matahari yang masuk melalui jendela membuat silau matanya.
Jennie bergegas bangun dari ranjang dan segera masuk ke kamar mandi.
Setelah selesai dengan ritual mandinya Jennie pun turun kebawah, dan disana dia sudah mendapi kai yang tengah duduk di sofa, seketika mood nya pun menjadi rusak.
Dan bukanya menyapa kai, Jennie malah melewati nya dan tidak memperdulikan kehadiran kai sama sekali.
Sontak hal tersebut membuat kai sangat terkejut dan sedikit kesal "Jennie bisakah kita bicara" akhirnya kai membuka suara.
Jennie pun mengentikan langkahnya dan berbalik menatap kai "hmm baiklah" jawab Jennie.
Mereka berdua pergi ke halaman yang berada di belakang rumah, Jennie berjalan di didepan dan kai mengikuti nya dibelakang.
Jennie duduk di bangku yang berada disana, dia menyilangkan kakinya lalu bertanya pada kai "katakan apa yang ingin kau bicarakan" ucap Jennie dengan nada dingin.
Kai mengambil ponselnya lalu menunjukkan sesuatu pada Jennie "siapa pria ini?, apa hubungannya dengan mu?" Tanya kai.
Jennie yang mendengar itupun tersenyum "apa pentingnya bagimu? Bukankah hak ku untuk bisa dekat dengan siapapun?" Ucap jennie, mendengar jawaban dari Jennie tentu saja kai menjadi marah.
"Apa maksud mu huh! Kau masih istri ku Jennie, apa kau sudah gila?!, disaat aku sedang terbaring dirumah sakit kau seharusnya berada disana tapi apa? Kau malah pergi bersenang-senang dengan pria ini!, kau berselingkuh Jennie Kim!" Emosi kai mulai memuncak hingga nada bicara nya pun meninggi.
"Lalu kenapa jika aku berselingkuh huh?! Bukankah kau juga begitu? Jadi jangan pernah menyalahkan aku untuk semua ini karena semua berawal dari diri mu!" Setelah mengatakan itu Jennie langsung pergi meninggalkan kai.
"Aku tidak akan memberimu uang lagi, sepeserpun tidak akan, aku tidak rela jika hasil jerih payah ku kau gunakan untuk bersenang-senang dengan pria itu!" Langkah Jennie terhenti saat mengucapkan kata tersebut.
Jennie berbalik dan tersenyum "aku tidak perduli! Lagi pula aku juga tidak akan jatuh miskin jika tidak mendapat uang dari mu!" Jennie pergi meninggalkan kai sendiri disana.
Mendengar jawaban dari istri nya tersebut kai menjadi sangat kesal, rasa sakit dan emosi menjadi satu, mengetahui bahwa Jennie telah berselingkuh membuat nya semakin frustasi.
Kai memutuskan untuk pulang karena dia merasa tidak ada artinya juga jika dia tetap berada disini.
------
Ditempat lain ada Lim yang sedang disibukkan oleh pekerjaan yang ia tinggalkan selama beberapa hari tersebut, hingga membuatnya lupa untuk menghubungi kekasihnya.
Lim mengacak-acak rambutnya lalu mengambil ponselnya "sial aku lupa menghubungi Jennie hari ini" Dengan segera dia mencari nama Jennie di daftar kontak nya setelah itu dia segera menghubungi nya.
Tak lama terdengar suara Jennie pun terdengar dari sebrang panggilan tersebut.
"Wae?" Hanya kata itu yang terucap dari mulut Jennie.
"Aku merindukan mu" jawab Lim dengan nada yang dibuat buat seperti anak kecil.
"Bukankah kita telah menghabiskan banyak waktu berdua kemarin" mendengar jawaban dari Jennie membuat Lim menepuk jidatnya.
"Kau sungguh tidak peka! Aku butuh vitamin tambahan, pekerjaan ku telah membuat ku lelah, bisakah kau datang ke kantor ku?" Ucap Lim.
"Ck, apa aku tidak salah dengar? Kau menyuruhku untuk datang menemui mu? Tentu saja aku akan menolak" mendengar itu Lim pun mendengus kesal.
"Ayolah, aku benar-benar membutuhkan pelukan mu" Lim memohon tapi Jennie Tetap bersikeras untuk menonak.
"Kenapa tidak kau saja yang datang kerumah ku" ucap Jennie, mendengar itu Lim tersenyum.
"Baiklah aku akan datang, tapi aku mau uyyu" ucap lim.
"Aku akan menyuruh Karina untuk membelikan nya, ingin uyyu rasa apa?" Tanya Jennie pada Lim.
"Tidak perlu, uyyu yang aku inginkan tidak ada di supermarket maupun minimarket manapun" mendengar itu tentu saja Jennie menjadi bingung.
"Lalu uyyu apa yang ingin kau minum?" Tanya Jennie dengan polosnya.
"Tentu saja uyyu mu yang mengandung banyak vitamin hahahaha" Lim tertawa sangat keras sedangkan Jennie yang mendengar itu langsung mengumpat.
"Sialan kau Lim! Dasar pria mesum!" Jennie langsung memutuskan panggilan tersebut.
______________________________
Yey akhirnya lanjut chapter 21, seneng rasanya semoga kalian juga begitu ya, maaf ya kalau semisal banyak typo hehe, Jangan lupa buat vote juga xixi🫶
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SECRET BOYFRIEND
Teen FictionCerita ini hanya fiksi,jika ada kesamaan dalam alur cerita atau tokoh maka itu hanya kebetulan dan tidak ada unsur kesengajaan🙏