Jeno, haechan, chenle dan jisung sudah sampai di apartemen milik Jeno
Haechan terus menunduk, tidak mau Nana dan Renjun melihat mukanya tapi percuma saja semua itu terlalu jelas di muka Haechan
Lukanya yang mengering dan memarnya yang menghitam. Tampak sangat jelas
Haechan masuk dan berdiri dibelakang chenle berusaha menutup badannya..
"Chann??" Panggil nana.
"Jen muka Lo kenapa???!!" Nana panik dengan kondisi Jeno. Nana belum melihat bagaimana dengan wajah haechan..
"Jen Lo habis berantem??" Kali ini renjun yang bersuara
Jeno yang mendengar pertanyaan renjun dan Nana memalingkan wajahnya ke Haechan memberi kode untuk melihat keadaan haechan.
Nana yang mengikuti mata Jeno mengarah ke Haechan terkejut bukan main saat chenle menarik haechan kedepan badannya
"HAECHAN?!!! LO KENAPA???!!" Tiba tiba air mata Nana turun tanpa di perintah
Renjun pun sama terkejutnya dengan Nana
Mereka langsung menuntun haechan ke sofa
"Chan Lo kenapa bisa sampe kaya gini si" renjun membersihkan wajah haechan menggunakan air hangat begitupun dengan Nana yang membersihkan luka pada muka Jeno.
Haechan masih terdiam
Hati dia masih sakit, haechan sakit jika mengingat Mark yang sudah membohongi nya, Mark yang bersifat egois, Mark yang kasar, dan juga Mark yang berusaha menghancurkan persahabatan nya dengan Jeno, tanpa di sadari air mata yang sudah mengering tadi kembali mengalir lagi."Sstt tenangin diri Lo, Lo ga perlu cerita sekarang kalo belum bisa cerita sekarang" ucap renjun memeluk haechan
Nana yang melihat haechan menangis langsung emosi
"Siapa yang berani buat Haechan gue nangis?!!!!! Biar gue habisin detik ini juga" ucap Nana
Jeno langsung menyuruh Nana tenang
"Chan lu istirahat di kamar gih" ucap Jeno
Haechan hanya diam.
"Yuk gue anter" ucap chenle yang membantu haechan untuk berdiri
Haechan hanya menurut. Pikirannya juga kusut jadi tidak bisa menolak
"Lo istirahat ya, gue tinggal buat teh dulu" ucap Chenle membenarkan selimut di badan haechan
"Ga usah le, gue mau langsung tidur aja" ucap haechan
Chenle hanya mengangguk dan pergi meninggalkan haechan sendirian di kamar Jeno
Saat Chenle sudah menutup pintu kamar Jeno haechan mulai menangis lagi, haechan menangis tanpa suara, air matanya tak kunjung berhenti yang ada makin deras saja jika mengingat kejadian itu.
Hati nya sakit dan tidak menyangka kenapa Mark yang dia kenal sosok orang yang soft penyabar dan tidak suka kekerasan tapi malah melakukan itu dengan adik kandungnya sahabatnya haechan sendiri. Kepalanya begitu sakit belum lagi memar di pipinya,perih di bibirnya, rasanya haechan ingin melepas kepalanya jika itu bisa terjadi.
.
."Jen ada apa sebenarnya" chenle membuka suara
"Gue yang salah" kata Jeno yang membuat chenle Nana renjun jisung bingung
"Maksudnya" tanya Nana
"Kok bisa salah elu?" Kali ini renjun
"Jadi tadi.." saat Jeno hendak menjelaskan tiba tiba pintu apartemen nya di gedor gedor brutal dan bel apartemen nya bunyi terus menerus.

KAMU SEDANG MEMBACA
love is everything
Fantasía⚠️⚠️⚠️ B x B ⚠️⚠️⚠️ Yang tidak suka langsung tinggalin aja ya 🤗💚 Kisah Byun Haechan yang hidupnya selalu bergelimpangan harta dan kasih sayang dari orang tua sahabat dan mungkin nanti pasangan hidupnya (?) Tidak ada yang tau kecuali Tuhan dan aut...