kuliah lagi

397 39 2
                                    

Haechan terbangun dari tidurnya dia melihat jam, ternyata sudah menunjukkan pukul 22.52 kst
Dia melihat sekelilingnya kosong tidak ada siapa siapa cuma dia sendiri di kamar itu.

Akhirnya Haechan keluar dan dia melihat Mark yang tertidur di sofa ruang tamu tanpa menggunakan selimut hanya bantal sofa saja yang menjadi penyangga kepala nya.

Haechan berjalan mendekati Mark, dia duduk tegak menggunakan lututnya di sebelah sofa panjang yang Mark tiduri itu. Haechan memandang lekat wajah Mark yang tertidur pulas, nafasnya yang teratur menunjukkan betapa nyenyaknya Mark tidur, haechan tau Mark beberapa hari ini tidak pernah tidur sepules ini karna harus merawat haechan

Bahkan Mark rela begadang demi haechan yang sedang sakit itu.
Haechan menangis tanpa suara, merasa bersalah jika mengingat pengorbanan Mark. Haechan memegang pipi Mark yang tertidur itu dan mengelus nya.

Haechan tidak tahan lagi menahan suara tangisnya hingga tanpa sadar Haechan mengeluarkan suara isakan tangisnya.

Mark yang merasa ada tangan di pipinya terbangun dan betapa terkejutnya melihat Haechan menangis sambil memegang pipi Mark yang berdiri menggunakan lututnya

"Hei hei hyuck,kenapa hmm?? Apa ada yang sakit? Butuh sesuatu??!!" Mark panik

Haechan semakin kuat menangis pada malam itu,
Mark dibuat makin panik pula, Mark bangun dari posisinya yang tidur menjadi duduk dan membantu haechan untuk bangun dari lantai,
Mark menentun haechan untuk duduk disamping Mark

"Sini, duduk sini" titah Mark
Haechan hanya mengikuti dan tiba tiba langsung memeluk Mark

"Maafin Haechan, maafin Haechan" hanya itu yang bisa Haechan keluar kan dari mulutnya sambil sesenggukan
Tentu saja Mark semakin bingung. Untuk apa Haechan meminta maaf sedangkan dia tidak berbuat salah apapun

"Ssstt. Jangan nangis lagi, cerita ada apa? Kenapa meminta maaf seperti ini, memang hyuck berbuat kesalahan apa?" Tanya Mark lembut pada Haechan, berusaha menenangkannya.

"Haechan,.. hikss echann hikss hikss.." haechan tidak bisa mengontrol tangisnya

"Tunggu disini Hyung ambil minum bentar" Mark berjalan meninggalkan haechan duduk disofa sendirian

Mark kembali membawa segelas air dan memberikan kepada Haechan

"Udah lega??" Tanya Mark
Haechan mengangguk sambil sesenggukan karna menahan tangisnya

"Oke, sekarang cerita pelan pelan ya" titah Mark

"Maafin hyuck" ucap haechan lagi

"Untuk??" Mark bertanya

"Selama sakit minhyung selalu repot, minhyung kurang tidur, minhyung makan ga teratur, minhyung.. HUAAAA" haechan menangis lagi jika mengingatnya

"Hyuckk,sstt udah udah" Mark memeluk Haechan

"Ga ada yang di repotkan sama sekali, minhyung seneng jagain hyuck, minhyung ga keberatan sama sekali, jadi jangan berpikir aneh aneh ya" ucap Mark menenangkan Haechan.

Haechan mengangguk dalam pelukan Mark.

Kenapa Haechan yang ceria jadi cengeng begini jika sama Mark, tidak pernah sama sekali haechan menangis. Jika Nana tau haechan yang menangis seperti ini pasti dia akan sangat marah. Karna Nana tidak suka melihat Haechan menangis
Nana adalah orang nomor 1 yang tidak bisa melihat haechan menangis di antara ke4 sahabatnya yang lain.

"Besok hyuck mau masuk kuliah" kata haechan melepaskan pelukannya dari Mark

"Apa udah kuat??" Tanya Mark memastikan

love is everything Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang