soto

1K 125 0
                                    

"Lee Heeseung, siapkah kau menikahi wanita di hadapanmu?"

"BERHENTI!"

"Wah... Drama perebutan wanita antara teman"

"Wanita itu tidak akan menikahi Heeseung!"

"Karena dia, milikku!"

Tangannya ditarik menjauhi altar. Wajahnya kebingungan satunya serius seraya menarik tangan itu.

"S-sunghoon..."

"Percayalah, aku tak akan membiarkanmu menikahinya!"

"Tapi aku-"

"Diamlah. Aku sedang membuktikan cintaku padamu"

"Kau... Sungguh mencintaiku?"

"Teramat sangat hingga aku tak bisa tidur karena memikirkan pernikahan konyol yang akan kau jalani!"

"Tapi aku Heeseung, Hoon!"

Berhenti.

Terdiam.

Menoleh.

"Wah... Persahabatan yang melampaui batas"

"Kupikir yang di tarik adalah sang wanita... Rupanya mereka sungguhan saling mencintai~"

"Apa ini, genre nya berubah"

"PARK SUNGHOON BANGUN!"

"HUH HAH MIMPI SIALAN!"

Sunghoon terperanjat kaget kala mendapati Heeseung berada di atasnya memukul pipinya kencang. Sedetik berikutnya ia sadar sambil ngos-ngosan akibat mimpi sialan itu. Tentang pernikahan Heeseung dengan seorang wanita dan bagaimana Sunghoon salah menarik orang. Harusnya yang ia tarik adalah wanita itu tapi malah Heeseung yang ia tarik.

"Lo ini mimpi ya?! Masa tidur sambil ngumpat!"

Ucap Heeseung kesal karena ia terganggu.

"Gue abis mengalami hal super menyeramkan, Hees!"

Heeseung menyerengit heran, tak tau lah apa yang dikatakan Sunghoon pagi itu.

Sunghoon baru menyadari perutnya terasa berat, diliriknya Heeseung yang ternyata duduk di perutnya tanpa rasa bersalah menatap Sunghoon polos. Karena tadi terganggu dengan umpatan Sunghoon, Heeseung pun naik ke atas Sunghoon memukul kencang pipi temannya itu dan hingga kini belum membenarkan duduknya.

"Pilih turun sekarang atau gue mutilasi tubuh lo, Seung?" Ucap Sunghoon sambil menatap Heeseung tajam.

"Ga, ah! Enak gini ternyata"

Sunghoon melotot karena Heeseung tiba-tiba memeluknya dengan tawa terbahak. Sunghoon berusaha keras melepas tangan yang melingkar di pinggangnya sambil sedikit bergulat adu mekanik sebentar tapi akhirnya Sunghoon lelah dan tangan itu tetap berada di pinggangnya namun posisi mereka berganti.

Sunghoon malah yang ada di atas sementara Heeseung rebahan masih dengan tawa yang tak mau berhenti. Kesal, Sunghoon memukuli dada bidang itu penuh amarah walaupun kekuatan pukulan itu tidak begitu besar.

"Tiba-tiba gue pengen makan soto deh"

Sunghoon berhenti memukuli Heeseung, perkataan sahabatnya itu cukup menarik. Sunghoon juga jadi ingin makan soto di pagi hari.

"Sotonya pak burhan?"

"Hooh"

"Lah hayu"






Dua cwk itu sudah makan soto dengan lahap dan segelas es teh yang menyertai soto itu. Sunghoon dengan lahap memasukkan sesuap nasi ke mulutnya seraya jempolnya terus menggulir twittor hingga tangannya berhenti pada satu postingan yang membuatnya terdiam.

Sadsad
@ brokenisme

Now playing Nyaman - Andmesh

Retweet 34 Retweet kutipan 8 Suka 87

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Retweet 34 Retweet kutipan 8 Suka 87

"Lo dengerin gue ngomong ga sih?"

Heeseung memukul lengan Sunghoon yang terus sibuk dengan hpnya. Sedari tadi Heeseung terus bercerita soal kisah cintanya yang selalu kandas tapi Sunghoon sama sekali tidak mendengarkan cerita itu.

Sunghoon yang di tepuk pun menoleh bingung, wajah Heeseung sudah kesal jadi cwk itu pundung dengan tidak mau mengatakan apa-apa pada Sunghoon.

Karena dua cwk itu juga sudah selesai makan, mereka pulang masih dengan Heeseung yang pundung. Dalam perjalanan Sunghoon masih terus mencoba merayu agar Heeseung memaafkannya tapi cwk itu tetap saja diam hingga Sunghoon tidak sengaja melihat Sunoo dan Jungwon membeli donat lalu naik ke sepeda pancalnya.

"Ada Sunoo sama Jungwon tuh, samperin kuy"

Heeseung akhirnya menoleh, menuruti perkataan Sunghoon dengan benar-benar menghampiri dua cwk di sana. Rupanya mereka baru selesai jalan-jalan lalu istirahat sebentar dengan membeli donat.

"Abis dari mana kalian?" Itu tanya Jungwon yang sibuk memilih akan makan donat yang mana

"Makan soto pak burhan"

"Ih, tadi gue lewat situ kok ngga ada kalian? Mana gue digodain pak burhan lagi," kata Sunoo sinis lalu melahap donat matchanya.

"Ada di dalemnya, pak burhan kan emang suka jelalatan matanya kalo ama yang cakep"

Heeseung melirik Sunghoon yang diam saja dan terlihat sedih. Sama seperti ketika masih di tempat soto tadi, ketika Sunghoon terlalu fokus pada hpnya. Entahlah, Heeseung jarang melihat Sunghoon sedih juga jarang mendengarkan curhatan Sunghoon karena memang Sunghoon tidak pernah cerita hal yang membuatnya sedih.

Sunoo dan Jungwon memilih jalan dulu sementara Heeseung yang bingung dengan Sunghoon memilih mengantarkannya pulang saja tanpa bertanya apa-apa.

Niskala ⟨ HeeHoon ⟩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang