Perjametan duniawi
: Yang aku mau berkebun
: Ikut ga?Tumben banget :
Tapi gue mager, gue bantu doa aja ya :: Ikut nemenin gue kek
: Di taman belakang rumahEmang mau nanem apaan sih? :
Kalo beginian kan Sunoo yang suka :: Sunoo lagi sepedaan sama mura
Hdehh :
Emang mau nanem apa? ::
: Gue semalem nontonin itu soalnya gak bisa tidur
: Trus gue jadi pengen nyoba dehGA ADA YA ANJING TELUR BISA TUMBUH :
MENDING KALO KAGA BISA TIDUR LU TONTONIN AJA ORANG BIKIN KOLAM DI HUTAN JANGAN NONTONIN HACK GAK GUNA KEK GITU :: LOH LOH KOK BRUTAL
: YA KALI AJA BENERAN TUMBUHGAK ADA HEES GAK MUNGKIN :
KAYA LO SAMA DIA, GAK MUNGKIN !! :: ANJING KENAPA JADI NYAMBUNG KESITU
Udah Hees cukup, gue lelah :
Mending kita healing :: Healang healing ndas mu
: Udah hayu lah temenin gue ajaYaudah iya iya :
Pengen juga liat orang goblok menanam tanaman secara langsung, atau gue live streaming aja ya? :: Yaelah dateng aja dulu
Katanya, orang bodoh selalu keras kepala saat di nasehati. Rupanya Sunghoon membuktikan teori itu sendiri secara langsung ketika melihat Heeseung bersungguh-sungguh dengan kelakuan absurd nya pagi ini. Telur itu sungguh ia masukkan kedalam pot berisi pupuk setelah tadi meminta pada papa yang sudah tau ide gila anaknya namun hanya pasrah karena sudah tak tahu harus bagaimana lagi.
Sunghoon mengambil video sambil mengumpat dan meledeknya ketika Heeseung memasukkan telur, cangkangnya, lada, dan garam sesuai yang ada di dalam video itu lalu menyiramnya dengan air. Manusia normal manapun tau jika telur tidak bisa tumbuh, tapi Heeseung bukanlah manusia normal sehingga ia percaya menanam telur bisa membuatnya tumbuh menjadi pohon telur.
"Kalo caranya gitu, satu dunia juga gak bakalan pusing soal harga telur yang kadang mahal"
"Nah, kita harus bikin terobosan baru buat solusi telur mahal"
"Solusinya udah ada, telur palsu yang emang buat alternatif telur asli. Jadi lo gak usah kaya gini, gue beneran gak habis pikir"
"No no, kita harus berani beda"
Orang bod*oh tetap akan keras kepala jika di nasehati. Orang normal ngalah aja ya.
Sunghoon menghela nafas pasrah, sudah tidak ada gunanya pula mengomeli Heeseung. Semoga ia tidak tertular kegilaan ini dan tetap bisa hidup normal.
"Gimana kalo jalan-jalan pake motor lo aja Hees?"
"Tiba-tiba?"
"Pengen beli bubul cum cum gue"
"Yudah ayo"
Itu percakapan Hee dan Hoon sepuluh menit yang lalu. Kini mereka sudah berada di tempat bubul cum cum berada. Hoon sudah memesan sementara Hee tidak terlalu suka sehingga tidak pesan. Hee malah sibuk melihat orang-orang yang sedang bersepeda di minggu pagi ini.
Tak lama, Hoon segera kembali membawa dua bubul cum cum untuk dirinya sendiri dan dua plastik es teh yang satunya diberikan ke Hee. Memilih untuk minggu-pagi-an mereka pun mampir ke taman yang di buka khusus untuk hari minggu. Sekedar duduk-duduk menikmati sejuknya pagi.
Asik menikmati bubul cum cum dan es teh, seorang cwk tak sengaja beradu tatap dengan Heeseung yang langsung membuatnya jatuh in lov pada pandangan pertama. Cwk cantik di seberang sana tersenyum malu-malu sementara Heeseung diam tak berkutik.
"Hoon, kayanya gue barusan ketemu soulmate gue deh"
"Hah? Mana?"
"Itu, yang baju biru cerah rambutnya panjang"
"Buset cantik banget"
Keduanya malah sama-sama melihat cwk itu. Tak dapat dipungkiri, wajahnya memang sungguhan cantik apalagi terlihat baik bukan wajah judes seperti wajah Sunoo saat pundung.
"Kiw modus beli nasi kuning"
Keduanya berjalan mendekati cwk itu, modusnya sih beli nasi kuning karena cwk itu juga lagi beli. Beruntung lagi kalo bisa kenalan kan.
"Bu beli nasning nya samain kaya mbak ini ya"
Kata Heeseung seraya menunjuk cwk itu dengan matanya. Cwk itu pun menoleh, terpesona dengan tampang Heeseung tentu saja. Tersenyum ramah setelahnya.
"Gapapa ya mbak?"
"Gapapa dong"
Sunghoon hanya mengamati, soal seperti ini ahlinya adalah Heeseung sehingga ia hanya diam saja menyeruput es teh nya. Sekalian ia belajar pdkt ke cwk lain dari Heeseung.
"Oh ya mbak, kosong delapan berapa?"
"Ahahaha jadi kamu modus ini ceritanya? Yaudah sini hpnya"
Heeseung tersenyum antusias, menyerahkan hpnya untuk mendapatkan nomor cwk itu. Sunghoon terkejut, bisa semudah itu ternyata. Heeseung sudah mendapat nomor sekaligus nasi kuningnya, bahkan sudah tau nama cwk itu.
"Gue gak menyangka, kok bisa segampang itu?"
"Lah, Lee Heeseung nih bos"
"Berak"
"Namanya Ayafa, SMA Semesta 2. Kelas 12 IPA 1, masih sendiri"
"Ebuset bisa lengkap gitu"
Heeseung kegirangan, Sunghoon hanya memutar bola matanya malas seraya membuka bungkusan nasi kuning tadi karena katanya masih lapar padahal 2 bubul cum cum udah abis ditambah es teh se-plastik gede.
Mereka kembali ke tempat duduk semula, membicarakan cwk tadi dan sedikit tentang kucing yang mereka pelihara bersama. Ni-ki beri nama 'bisnis' karena katanya waktu itu. . .
"Kenapa di kasih nama bisnis sih dek?"
"Soalnya biar kalo ditanyain, lagi apa? Adek bisa jawab lagi sibuk ngurus bisnis"
"Edan"
Otak anak SMP kelas akhir itu memang suka wah entah kenapa. Selepas nasi kuning itu habis, keduanya memutuskan kembali ke rumah dengan dalih Heeseung mau melanjutkan menanam donat dan telur mentahnya ditemani Sunghoon yang membaca tutorial bertahan hidup dari teman gila di internet.
Hayi! Wei cuma mau bilang, Wei akan hiatus dan balik kalau inget hehehe ^^ Wei akan mencoba mengembalikan mood melanjutkan book ini, karena feel dari pertama ngetik buku ini sudah mulai memudar. Yakk, kita rehat setahun~
Yosh sekian informasi tidak penting ini.
see-U
KAMU SEDANG MEMBACA
Niskala ⟨ HeeHoon ⟩
Hayran KurguNiskala artinya abstrak, sama kaya kelakuan Hee dan Hoon yang engga bisa di deskripsikan lagi • fanfiction! • heehoon • harsh words dimana mana Start : Januari 30 2022 End : Januari 1 2023