Debutante 2

5.4K 508 13
                                    

"Ehem"

Deheman seseorang membuat mereka melihat ke sumber suara tersebut.

"Kenapa?" Tanya esme ke jaden

Putra mahkota itu sepertinya merasa dirinya terabaikan.

"Tidak apa apa" ujar jaden

Travis mengulurkan tangganya kanannya dan tanganya kirinya berada di blakang dengan sedikit membungkuk Travis berkata kepada esmerelda
"Mau berdansa dengan ku lady Washington?"

Esmerelda mengangguk dengan antusias.

Sial lagi lagi Travis mendahuluinya, jaden benar benar geram dengan duke muda itu, Travis selalu bisa mencuri perhatian esmerelda dengan mudah.

"Kenapa kamu tidak memakai gaun pemberianku" bisik Travis

'Demen banget kalo lagi dansa suka bisik bisik mana suaranya berat lagi'batin esme menjerit

"Siapa suruh membuatku kesal, jadi gaun yang kamu kasih tidak aku lihat sama sekali"ujar esme mengerucutkan bibirnya

"Apa yang membuatmu kesal padaku?" Heran Travis

"Waktu itu aku melihat mu bersama floren di toko perhiasan aku kira dia kekasihmu" ujar esmerelda tidak sadar dengan ucapanya

"Cemburu heh" ujar Travis sambil terkekeh geli

Dengan sepontan esme menjawab
"Tentu saja"

Menyadari ucapanya esme merasa malu dia ingin sekali menutupi wajahnya dengan kedua tanganya  tetapi Travis dengan cepat mengunci pergerakan kedua tangan esme.

"Esmerelda mukamu memerah apa kamu sakit" ujar Travis menahan tawanya

Demi apapun esme benar benar merasa malu tanpa permisi esme menutupi wajahnya dengan dada bidang Travis.

Travis membeku sejenak namun dia malah memeluk esme dengan erat "gemasnyaa" ujar Travis sambil mengusap kepala esme dengan senyum yang sejak tadi tidak pernah luntur dari wajahnya

Dunia seperti milik mereka berdua sehingga melupakan para tamu yang sejak tadi menonton mereka.

'Kyaa bukan kah mereka berdua sangat cocok'

'Mereka sungguh serasi'

'Hancur sudah harapanku di terima lady Washington'

'Aku sungguh iri'

'Mereka seperti persatuan dewa dan Dewi'

Pekikan itu membuat esme semakin menenggelamkan wajahnya di dada bidang Travis.

"Apa pelukanku sebegitu nyamannya sehingga kamu tidak mau melepaskan pelukanku" goda Travis

"Diam, Aku benar benar malu bisakah kita keluar dari tempat ini"cicit esme

"Tentu"

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang sedang kepanasan menahan cemburu.

malam ini Travis merasa esmerelda benar benar sangat cantik dan menggemaskan. Sambil berjalan keluar aula Travis masih memeluk esme hingga tiba di taman yang berisikan macam macam bunga.

Lady Washington (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang