Chapter 16

201 30 7
                                    

Sepanjang acara Charlotte tak berkonsentrasi mendengarkan sambutan orang-orang, ia sangat jengah melihat Yami yang memandanginya dengan pandangan sinis, seperti banteng yang ingin menyeruduk. Charlotte berusaha mengabaikan, tapi itu sangat tidak mungkin, terutama karena tempat duduk mereka saling berhadapan. Jika mengobrol dengan Vanessa, pria itu terlihat akrab dan sedikit tersenyum, tetapi sangat berbeda sekali ketika mata pria itu bertemu dengannya. 

Charlotte mengingatkan dirinya untuk tidak bertemu atau berbicara dengan pria itu , karena ia tahu sekali berurusan dengan pria itu akan semakin runyam jadinya. 

Pria itu terlihat sangat membencinya entah karena alasan apa.

Karena Nacht?

"Terimakasih atas sambutan yang disampaikan oleh perwakilan serikat pekerja, kali ini sedikit hiburan mungkin akan menambah kebahagiaan kita semua, dan kedua anak Tuan Rumah kita akan mempersembahkan sebuah lagu dan bermain piano.Mari kita sambut Asta dan Noelle.."

Ketika Asta dan Noelle dipanggil, kedua anak itu hanya diam dan mulai merasa tidak nyaman,  Noelle bahkan hanya memeluk Charlotte dan seperti tidak mau maju ke panggung, begitu pun dengan Asta.

Kedua anak itu sudah lama berada didalam kastil dan jarang menghadiri acara dimana banyak pasang mata melihat, mereka sangat gugup dan takut. Charlotte sebisa mungkin memberi pengertian pada keduanya, tapi keduanya hanya menggelengkan kepala menolak.

Charlotte meminta bantuan Nacht yang berada diantara mereka.

"Asta, Noelle ayo majulah ke panggung" ajak pria itu.

"Sepertinya mereka ini gugup, bagaimana kalau aku  akan menemani kalian kesana" Pikir Nacht.

"Ya,paman.. ya.. kau juga harus ikut.." kata Asta.

Noelle lalu melihat Charlotte seolah menginginkan perempuan itu untuk bergabung, menyadari hal itu Nacht langsung meminta Charlotte untuk ikut.

"Nona Charlotte, mau kah kau juga naik ke panggung. Sepertinya Noelle sangat membutuhkanmu" kata pria itu.

Charlotte kembali menatap Noelle, mata anak itu sangat berharap padanya dan Charlotte tidak bisa menolak harapan anak itu.

"Baiklah, aku juga akan naik ke panggung menemani kalian" tutur perempuan itu.

Anak anak itu akhirnya maju didampingi Nacht dan Charlotte, semua tamu bertepuk tangan menyemangati, terkecuali Yami yang merasa kecewa dengan kehadiran Nacht dan Charlotte, mereka berdua itu memanfaatkan situasi agar bisa bersama. Mereka memanfaatkan kedua anaknya hanya untuk cari populer. Lihat saja.. semua orang memperhatikan dua orang itu seolah mereka pasangan.  

Brengsek

Seharusnya Charlotte tahu diri kalau dia hanyalah pengasuh, tapi pandangan orang orang menganggap kalau Charlotte adalah tamu kehormatan.

"Pengasuh mu itu sangat cantik, sepertinya dia menjadi pusat perhatian disini"  bisik Vanessa. 

Yami membuang muka dan memilih tidak ikut bertepuk tangan dan menunjukkan wajah yang sinis.

Asta dan Noelle terlihat baik dalam memainkan piano, Yami akan sangat menikmati pertunjukkan kalau saja tidak ada 2 manusia itu yang ikut ikutan diatas panggung.

Ketika pertunjukkan selesai, semua bertepuk tangan, Yami mau tak mau ikut bertepuk tangan untuk mengapresiasi kedua anaknya.

"Papa, bagaimana kau lihat pertunjukan kami?" 

Asta dan Noelle menghampiri Yami, dan Yami hanya tersenyum meng'iya'kan. 

"Tentu saja, anak anakku memang sangat hebat" gumamnya.

Beauty And The BeastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang