Chapter 2

264 40 8
                                    

Charlotte berada digerbang  Black Castle yang menjulang tinggi. Dengan membawa map berupa dokumen  lamaran kerja, Charlotte harus meyakinkan diri bahwa ia bisa mendapat pekerjaan ini. Selain itu, kalau perlu ia harus meyakinkan si pemilik Black Castle agar mau menerimanya. 

Perempuan itu menekan bel dan ia  disambut sang penjaga yang berwajah masam. 

"Ada keperluan apa nona?" tanya si penjaga yang  bertubuh tambun dan terlihat kejam.

"A-anu, aku ingin melamar kerja sebagai pengasuh anak" Charlotte langsung menunjukkan selebaran lowongan pekerjaan pada laki laki itu.

Laki laki itu mengangkat alisnya seperti hendak protes, ia juga meneliti Charlotte dengan tatapan curiga. Sebelum laki laki itu berbicara, ia terlihat menghubungi seseorang, lalu kembali lagi berhadapan dengan Charlotte.

"Tunggulah sebentar" gumam laki laki tersebut.

Tak selang berapa lama, seseorang dengan kendaraan mini berhenti didepan Charlotte.

"Nona ikutlah aku, biar aku mengantarmu"  

Charlotte terkaget kaget melihatnya, ia dengan ragu menaiki kendaraan tersebut.  Saat mobil berjalan, Charlotte terpukau dengan bagian dalam Black Castle yang ditumbuhi banyak tanaman yang indah dan padang rumput yang hijau menyejukkan mata, selama ini ia hanya bisa melihatnya dari luar, dan sama sekali  tidak menyangka ada pemandangan sebagus ini. 

Sebuah kolam besar dan suara percikan air mancur menambah suasana semakin indah. Angin yang segar, pemandangan yang bagus. Ini seperti disurga. Walaupun Black Castle terlihat gelap dan seperti istana sarang monster bersemayam, rupanya menyimpan pemandangan indah diluarnya yang tak pernah orang bayangkan

Ia harus mendapatkan pekerjaan ini, apapun yang terjadi.

"Saya Finral, salah satu pekerja disini. Pasti kau mau melamar pekerjaan, bukan?" kata pria itu.

"Ah, benar" kata Charlotte

Saat kendaraan sudah tiba di kastil utama, Finral langsung menunjukkan jalan agar Charlotte masuk ke dalam. 

Saat memasuki pintu utama istana pun, Charlotte dibuat terpukau seperti orang kampung yang baru melihat sesuatu yang indah. Charlotte merasakan suasana kemewahan dari gaya arsitektur, lukisan yang terpajang di dinding hingga ukiran patung yang rumit menunjukkan betapa indahnya istana itu.  

jadi ini Black Casttle

Selama ini ia pikir bangunannya tua dan cukup menyeramkan jika dilihat dari luar.  

"Selamat Pagi, biarkan saya memperkenalkan diri. Aku Marx kepala pelayan Black Castle, dan siapa nama anda nona?"

"A-aku Charlotte Roselei. Aku ingin melamar pekerjaan"

"Baiklah, silahkan ikut saya"

Charlotte bertanya tanya berapa banyak pekerja yang bekerja disini. Ia sudah bertemu dengan tiga orang yang berbeda dari tadi. Pertama si penjaga gerbang yang bermuka masam, Kedua supir yang bernama Finral, kali ini kepala pelayan yang mempunyai rambut seperti jamur, lalu setelah ini siapa lagi yang akan ia temui. 

Kepala Pelayan yang bernama Marx tadi, membawa Charlotte ke lantai dua dan memasuki sebuah ruangan, hampir seperti ruangan kerja yang terlihat cukup modern.

"Tunggulah disini nona"

"Baik"

Charlotte duduk sambil mengedarkan pandangannya ke sekitar. Udara disini cukup dingin, dan juga memiliki langit langit yang tinggi.  selagi menunggu Charlotte berjalan jalan mengitari ruangan yang luas tersebut. Ia melihat beberapa dokumen, dan juga disebelah sana terdapat artefak yang terlindungi olej  sebuah kaca tebal. 

Beauty And The BeastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang