Chapter 8

246 41 7
                                    

Guys aku lumayan mandek sama The Stranger in My Heart, jadinya update yang ini.hehe

Charlotte bangun pagi pagi sekali, biasanya ia merasa bingung dengan apa yang harus ia lakukan dipagi hari saat ia masih  berselisih paham dengan Yami, tapi sekarang ia tahu apa yang harus dilakukan. Selesai mandi dan membersihkan kamarnya, lalu perempuan itu segera bergegas keluar. Kemarin Charlotte terpikir untuk mengunci pintu kamarnya, untuk mencegah insiden seseorang masuk ke kamarnya persis seperti yang dilakukan Finral kemarin.

Untungnya Tuan Marx menyerahkan kunci kamar padanya agar tetap aman.

"Selamat pagi"

Charlotte nyaris terjungkal saat ia sedang mengunci kamarnya dan mendengar pemilik suara berat yang tak lain adalah majikannya.

"Se-selamat pagi Tuan" jawab Charlotte. Ia lupa kalau kamarnya yang sekarang bersebelahan dengan Yami Sukehiro. 

Charlotte memperhatikan pria itu yang terlihat rapi. Padahal semalam mereka mengobrol diruang duduk, dan pria itu memberinya syal. 

Apa harus ia mengembalikan syal itu?, tapi sepertinya sekarang bukanlah waktu yang tepat.

"Apa anda akan pergi ke perkebunan?" tanya Charlotte basa basi

"Tidak,aku hanya ingin olahraga sebentar. Kau selalu bangun sepagi ini nona penggoda?"

Charlotte langsung terbatuk batuk saat mendengar pria itu menyebutnya 'nona penggoda'. Dengan cepat berusaha bersikap normal kembali.

"Ya, Tuan dan Aku ingin membuat sarapan untuk kalian. Apalagi nyonya Charmy sedang cuti, dan juga aku suka sekali memasak" tutur perempuan itu

"Oh,begitu.."

"Kalau begitu, aku permisi"  

dengan segera Charlotte pergi dari hadapan pria itu sebelum ia bersikap salah tingkah dan membuat malu dirinya sendiri.

Charlotte bersandar pada dinding dapur, sambil menenangkan dirinya.

Ini aneh sekali.

Kenapa ia sering berdebar jika bertemu pria itu.

 sebelumnya  ia tidak seperti ini.

Akan lebih mudah jika ia berteriak dan marah marah pada Tuannya. Tapi sekarang hubungan diantara mereka sudah membaik, itulah yang membuat Charlotte begitu canggung. Apalagi semalam Yami bersikap cukup manis dan tidak temperamen.

Astaga

Apa aku menyukai Yami?

Menyukai pria temperamen itu?

Charlotte segera mengabaikan perasaan yang aneh itu, ia lalu  memeriksa kulkas dan didalamnya  banyak bahan makanan yang  akan ia olah untuk sarapan hari ini.

***

"Nona Charlotte sangat pintar sekali memasak, ini seperti kita memiliki 2 chef di mansion ini " puji Marx, saat Mereka semua sarapan di ruang makan. 

"Itu benar aku sangat menyukai masakan mama" celetuk Noelle. Anak itu baru ingat untuk tidak menyebut Charlotte dengan sebutan 'Mama', anak itu melirik kearah Ayahnya, tapi Yami terlihat biasa saja dan tidak terlihat mengancam. Noelle bernafas lega dan  senang melihat itu. 

"Nona Charlotte sudah sangat cocok menjadi seorang istri, benar begitu kan ayah?"

Pertanyaan Asta membuat Charlotte ingin tersedak. Mengapa anak itu langsung bertanya seperti itu pada ayahnya. Wajah Charlotte seketika memerah. Ia juga melirik kearah Yami dan mendapati laki laki itu sedang menatap dirinya. Mau tak mau    Charlotte langsung memalingkan wajahnya dan menghindari tatapan pria itu.

Beauty And The BeastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang