Chapter 19

263 27 13
                                    

Yami terdiam kaku, saat Charlotte menciumnya. Ia bingung harus melakukan apa. Sisi Iblis dan Malaikat dalam dirinya saling bertentangan.

Ia ingin melepaskan diri lalu menyadarkan Charlotte, tapi perempuan ini terlalu menggairahkan, dan Yami sedikit terobsesi pada Charlotte. Matanya selalu bergerak mengawasi kemana perempuan itu berada, baik secara langsung maupun terkadang melihat rekaman CCTV yang terhubung dengan perangkatnya.

sial

Ia tidak pernah sampai seperti ini pada seorang wanita.

setelah mengalami pergolakan batin, Yami menyadari sisi iblisnya jauh lebih besar daripada sisi baiknya.

Ia sudah lama tidak berhubungan dengan wanita, dan Charlotte secara tidak sadar menggodanya dan membangkitkan sisi liar yang selama ini terkubur dalam dalam.

Yami menyentuh kepala Charlotte dan membalas ciuman perempuan itu dengan tidak kalah panasnya. Yami tidak menyangka Charlotte merespon ciumannya dengan baik, dan membuka mulutnya lalu mengulum lidah perempuan itu.

Rasa anggur yang manis dan aroma mawar begitu menusuk indra penciumannya. Ini adalah perpaduan yang sempurna,dan Yami ingin mereguk lebih dalam kenikmatan lebih jauh. Ia memeluk tubuh Charlotte lalu menikmati bibir dan mulut perempuan itu.  

"Char..Char..Charlotte, God Damn . Aku menginginkanmu Charlotte." desis Yami. 

Charlotte langsung tersipu. Mimpi ini memang luar biasa, bahkan suara Yami begitu mirip, hingga tubuhnya gemetar karena gairah.  

"Tuan.." Charlotte menyentuh wajah kasar Yami. 

"A-aku. " Charlotte kembali mencium bibir pria itu, 

Ia bisa melakukan apapun bukan?, karena ini hanya lah mimpi.

Charlotte membelai tubuh Yami. Ia sangat ingin melakukan ini sejak pertama kali ia menyadari perasaannya pada pria itu. 

"Aku ingin kau menyentuhku Tuan.."

Suara Lirih perempuan itu membuat gairahnya bergolak panas. Yami merasa ia baru merasakan sensasi terbakar. Ia begitu bergairah dan membutuhkan pelepasan.  

"Me-menyentuhmu?. Charlotte.."

Charlotte kembali menciumnya, tangannya yang halus  menyentuh tubuh Yami, lalu memberinya kecupan dileher dan dada pria itu

"Ssshh Charlotte. Arkkh"

Ia juga sangat menginginkan Charlotte, bercinta dengan perempuan itu seolah tak mengenal waktu, namun Yami seketika terpikir, ia tidak mungkin meneruskan ini dalam keadaaan Charlotte yang sedang mabuk. 

Itu hanya membuatnya terlihat brengsek karena memanfaatkan situasi ini.

Ia ingin melakukannya ketika keduanya sama sama sadar, sama sama menginginkan dan tidak ada keterpaksaan didalamnya.

Ia ingin Charlotte dengan sadar  mengatakan bahwa perempuan itu menginginkan Yami dan tentu saja ia akan melakukan apapun untuk Charlotte.

Yami menegakkan tubuh Charlotte dan menjauh dari perempuan itu.

"Charlotte. Berhenti!."

Yami terengah engah sambil menahan tangan nakal Charlotte.

"Kita tidak seharusnya melakukan ini" kata Yami tegas.

Charlotte menjauh dari Yami lalu meringkuk diatas sofa.

"AKu tahu, kau memang tidak mengingnkanku..." perempuan itu menangis. Suara isakannya terdengar semakin keras.

Beauty And The BeastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang