"Oh.. Yami?" Seru wanita itu.
"Vanessa?. kapan kau datang?"
Wanita bernama Vanessa itu langsung memeluk lalu spontan mengecup bibir pria itu.
Asta dan Noelle sama sekali tidak melihat karena mereka sedang asyik melihat hadiah, sedangkan Charlotte?. Ia melihat begitu jelas saat wanita itu dengan tiba tiba mengecup bibir, tanpa berpikir kalau disekitar mereka sedang ada anak anak dan mereka ini sedang berada diluar.
Dia itu?!
Bruukk
Charlotte menjatuhkan bola yang ia bawa dengan keras.
Perasaan kesal, marah, sakit hati, menjalar hingga Charlotte kesulitan bernafas.
Charlotte nyaris menitikkan air mata kalau bukan karena pengendalian dirinya yang kuat.
Keduanya tidak berciuman tapi hanya mengecup singkat, tapi bagaimana pun mereka melakukannya dan mereka melakukan itu seperti biasa saja. Charlotte hanya diam mematung seperti orang bodoh, ia sedikit terhuyung dan tubuhnya lemas.
"Kau tidak bilang akan datang" kata Yami.
"Memangnya harus aku bilang dulu padamu?" balas Vanessa
"Itu lebih baik."
"Aku ingin membuat kejutan padamu, pria kesepian sepertimu pasti membutuhkan kehadiran wanita" kata Vanessa..sambil mengalungkan lengannya ke leher pria itu.
"Jangan bercanda denganku" balas Yami tajam
"Well, tapi kalau ada seorang Nany seperti dia sepertinya kau tidak akan kesepian lagi.." kata Vanessa sambil menggerlingkan matanya dan mengarah pada Charlotte.
Yami bernafas berat lalu melepaskan rangkulan Vanessa.
"Kau mau menginap?" tanya Yami.
"Aku bermalam di hotel, aku kemari kan ingin bertemu denganmu" ungkap Vanessa.
Yami melihat kedua anak anaknya lalu menyuruh mereka masuk karena sinar matahari yang cukup terik.
Charlotte, Asta dan Noelle segera masuk mengikuti Yami dari belakang.
"Oh Nona Vanessa, Selamat datang Nona" Marx datang dan menyambut Vanessa dengan ramah.
"Marx,kau apa kabar?"
"Kabar ku baik Nona" Kata Marx.
"Marx sediakan minuman kesukaan Vanessa dan sajikan diruanganku" perintah Yami.
"Baik Tuan.."
Yami mengajak Vanessa untuk ke ruangannya secara privat hanya mereka berdua saja.
Charlotte hanya bisa menahan perasaannya yang gusar tak karuan. Ia segera membawa Asta dan Noelle menuju ruang bermain.
"Nona Charlotte kami ingin makan... lapar" kata Asta
"Kalian mau cemilan. baiklah aku akan siapkan"
Charlotte menyiapkan beberapa kue dan manisan.
Pikirannya benar benar terpecah. Ia tidak bisa berhenti memikirkan Yami yang sedang berduaan saja dengan perempuan itu.
Dari cara Marx menyapa, sepertinya perempuan itu sudah sangat sering datang, apalagi pria itu tidak terkejut atau menghindar saat perempuan bernama Vanessa mengecupnya.
Tidak salah lagi.
Perempuan itu sangat dekat dan mempunyai hubungan istimewa dengan Yami.
Mengapa perempuan itu tidak mengobrol diruang terbuka, tetapi Yami mengajaknya di ruang kerja?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty And The Beast
FantasíaDi sebuah kota kecil bernama Clover, ada sebuah istana besar yang diberi nama 'Black Castle', pemiliknya adalah pria bertubuh besar seperti raksasa, berperilaku buruk dan kasar, sehingga banyak orang yang tidak mau berurusan dan dekat dengannya. Ch...