Thoma menatap heran adiknya akhir akhir ini dia dekat dengan Zhongli kadang membawakan catatan pelajaran dan membawakan bekal apa dia menyukainya ? setahunya Rita pacaran dengan Kaeya bucinnya terkadang nyerempet bodoh
"Painem "
"Bisakah memanggil dengan namaku kak ?"
"malas nama Rita terlalu bagus buatmu, ngomong ngomong " Thoma menatap serius adiknya "Kau menyukai Zhongli" tanya Thoma to the point
mendengar perkataan kakanya Rita berhenti memotong coklat batang melirik kakaknya
"Kalau iya how ? "
"KAU GILA BAGAIMANA DENGAN KAEYA"
"HERAN KAKAK PERCAYA AMAT PERKATAANKU YA KALI AKU MENYUKAI ZHONGLI SUDAH KU ANGGAP KAKAK SENDIRI" Rita melempar pisau dia pegang ke sembarang arah Thoma menatap horor adiknya
"Kakak sendiri memulainya"
" Dek bisa dibicarakan baik baik" Thoma segera melarikan diri adiknya mengerikan terjadilah perkelahian kakak beradik
-----------------
Childe seperti biasa melakukan aksinya namun kali ini Zhongli melihatnya, hatinya terasa sakit dia segera meninggalkan tempat loker menuju kamar mandi, Thoma tidak sengaja melihat Zhongli berlari menuju kamar mandi menahan tangis dia langsung menyusul, Zhongli mengunci kamar mandi dia menangis dia tak habis pikir salahnya apa kepada Childe
Tok Tok
"Zhongli " Thoma mengetuk bilik kamar mandi
"Hei Zhongli buka ada apa "
Zhongli segera membuka pintu matanya sembam badannya menggigil
"Hei ada apa kau sakit ?"
Thoma segera mengangkat tubuh Zhongli menuju uks
~~~
"Bosaaaannnnn" Xiao
"Sabar belum di panggil pak Osial kalau pun dipanggil emang nyampai tuh" ledek Albedo
"Kurang ajar " Xiao merebahkan dirinya di paha Albedo lalu dia tertidur
"Hadeehhh bisa bisanya tidur but , cutiee kityy" Albedo menoel" pipi Xiao
"Permisi" Albedo menoleh
"Siapa ada perlu apa"
'Anjir to the point' inner gadis itu
"Maaf aku Raven anggota pmr , apa kau teman dekatnya Zhongli ?"
"Iya tentu ada apa?"
"Dia pingsan setelah menangis"
Xiao yang mendengarnya langsung bangkit dari tidurnya berlari ke uks, Albedo lupa kalau kekasihnya ada masalah sangkut pautnya Zhongli papanya dia tidak tinggal diam, Albedo mengucapkan terima kasih kepada Raven dan segera meyusul kekasihnya
~~~
Sementara digudang
Childe merebahkan diri di meja yang sudah tidak terpakai dia tidak menyadari Rita disampingnya
"Ara ada yang ketahuan"
merasa ada suara Childe mendongak melihat Rita di atasnya sambil tersenyum hanya berdesis
"Untuk apa kau kesini "
"Ku harap kau menyesal telah menyakitti Zhongli, dia terlalu baik buatmu "
"Diamlah"
"Baiklah akan aku temanin"
"Aku tidak butuh, pergilah"
"keras kepala "
" ngomong ngomong yang kau katakan beberapa ada yang benar aku terlalu egois dengan nilai ambisi gila ku selama ini "
"hooo kau menyadari betapa bodohnya dirimu "
"TERUSIIN GW BELOM SELESAI SETAN"
" awas remnya blong aku tidak mau menolong, jika xiao anaknya tau kau akan habis"
ningg ninggg ningg
Rita mengambil ponselnya di saku baju mengecek panggilan masuk "Kaeya kang mabuk 🌺🌸🙈 " segera dia mengangkatnya dan meninggalkan childe sendirian
---------
Cafe Diluc
"Zhongli ada masalah apa beberapa kali kau salah meracik anggur " Diluc menahan kemarahannya
Himeko mencium pipi Diluc agar kekasihnya tenang matanya berkata ' kau marah tidak akan menyelesaikan masalah yang ada kau bebannya ' dia menghampiri zhongli mengajaknya ke ruang makan tak lupa dia membawa beberapa camilan dan amer favoritnya
"dear ceritalah Diluc tidak disini"
Zhongli menatap sekeliling takut ada yang mendengar, paham dengan apa dilakukan zhongli Himeko mengunci semua pintu
" jadi ?" Himeko duduk dan mulai membuka camilannya
Zhongli menceritakan semua , Himeko paham dia nemiliki rencana menghajar laki laki itu namun zhongli menggeleng mengatakan jangan pukul dia biar aku putusin dia
![](https://img.wattpad.com/cover/281549008-288-k24053.jpg)