Wanita 29 tahun ini duduk lemes di pelataran dekat stasiun MRT pusat Jakarta. Dengan isakan yang ditahan, dia menunduk.
Jeffrey membawakan sekotak tissue mobil milik temennya.
Gapapa. Johnny bisa beli sepuluh dus tissue kalo mau, jadi ga bakal rugi.
Yora berterima kasih dan mengambil beberapa lembar tissue dari sana. Mengusap air mata dan ingus yang keluar.
"Aku gatau harus gimana lagi."
Jeffrey mengangguk mendengarkan. Mempersilakan wanita di sampingnya ini buat curcolin perasaannya.
Di situasi ini, kayaknya itu yang paling dibutuhin Yora.
Udah sampe malem gini mereka mencari keberadaan Mateo sama Noah tapi ga membuahkan hasil. Yora nelfon asistennya di Singapur juga katanya belum balik rumah.
Bahkan mereka bertiga udah melihat-lihat tiap lampu merah, barangkali kedua anak Yora diculik dan disuruh ngamen, tapi engga ada.
Entah Yora harus bersyukur apa gimana sama kenyataan itu.
"Aku sayaaang banget sama mereka. Aku ga bisa bayangin kalo sampe kehilangan Mateo sama Noah."
'Mas' , tolong siapapun kasih imbuhan itu di akhir kalimat Mami Yora😩
Yora nangis sesenggukan. Menunduk dan nutupin wajahnya dengan telapak tangan dan tissue.
Jeffrey yang mengamati hal itu cuma bisa diam. Sisi hatinya bilang pengen nenangin ibu muda ini, tapi canggung.
Pada akhirnya Jeffrey memberanikan diri ngusap-usap pundak Yora.
Di kondisi begini, Johnny dateng menenteng kresek. Isinya ada air putih 3 botol dan onigiri 3 biji.
Yora daritadi diajak berhenti cari makan dulu gamau soalnya. Dia bilang ga nafsu makan meski udah dibujuk sedemikian rupa sama Johnny dan Jeffrey.
"Here. You should at least eat something. (ini. kamu harus makan sesuatu paling enggak.)"
Johnny menyerahkan sebotol minum dan onigiri ke Yora.
Tangan Yora agak gemetaran menerima dua benda tadi karena lemes. Tenaganya habis. Terakhir dia konsumsi sesuatu kayanya pas di pesawat dari Hongkong tadi.
Sedangkan dia dua kali flight hari ini.
Pening kepalanya.
Ibu muda ini membuka tutup botol, yang sialnya karena udah gaada tenaga jadi susah banget.
Jeffrey yang kebetulan baru banget mau mengupas plastik onigiri tergerak mengulurkan tangannya. Meminta botol tadi buat dibantu bukain.
Yora menyerahkan.
Krak!
Sekali putar, tutup tadi terpisah dari botolnya.
"Thanks."
"Yup."
Yora meneguk air dari botol tadi sampai 3/4 bagian. Selanjutnya membuka onigiri buat dikonsumsi.
Meski dia ga mood makan, tapi dia tetep mencoba mengunyahnya.
"Sorry nanya gini. boleh tau umur kamu berapa?" Jeffrey memecah keheningan.
Bikin Yora dan Johnny refleks menoleh bersamaan.
"29. I'm 29."
Jeffrey mengangguk.
'Muda banget.' pikirnya. Mengingat Mateo aja udah segede itu.
"Pretty young." ucap Johnny yang menyuarakan pikirannya sambil ngunyah onigiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
making family
Fanfiction[on going] dua kakak beradik mencoba mencari pendonor sperma mereka. jaeyong (gs) lokal au ft. mark and jeno