divorce story

6.7K 821 233
                                    

Yora mengetukkan beberapa dokumen yang ia bawa ke meja. Merapihkannya sebelum terakhir mematikan laptop yang ia bawa.

"Don't forget to send your design on time, Miss. Catet ulang nomor saya, takutnya lupa." canda clientnya saat melihat raut gembira Yora sama hasil meeting mereka.

"Oh! Come on~"

Setelah mereka sepakat mengakhiri sesi meeting, Yora pamit keluar dari ruangan. Abis ini dia ada janji makan malem bareng temen sekaligus partner bisnisnya.

Siapa lagi kalo bukan Chitta.

Ibu dari Hera itu ngabarin Yora 13 menit lalu kalo udah menuju lokasi. Resto yang mereka pilih ada di daerah downtown, ga jauh dari sini.

Yora bergegas mempercepat langkah buat menuju ke mobil audi miliknya dan berangkat ke resto.






Dan di sinilah ibu dua anak itu. Duduk di area yang cukup tertutup sambil memandangi sahabatnya yang sejak tadi terlihat ga kalah gembira.

Yora ikutan membantu meraih piring saat pelayan di sampingnya mengganti menu mereka dari menu utama ke makanan penutup. Kini di meja tersisa kue dan minuman yang mereka pesan.

Chitta masih aja, bolak-balik ngecek penampilan, terutama wajahnya. Mengamatinya dari kamera di ponsel.

Yora ga bisa nahan diri lagi buat ga nanya.

"Mau ketemu siapa sih abis ini, daritadi ngecek penampilan terus gue liat-liat?" celetuknya yang sukses bikin Chitta menjauhkan diri dari layar ponsel.

"Hah? Engga kok?" jawab wanita yang setahun lebih muda dari Yora itu agak gelagapan. Sambil mengibaskan tangan di depan muka.

Tapi kayaknya sepandai-pandai ia menutupi sesuatu, insting ibu-ibu komplek di dalam diri Yora membuatnya mengerutkan kening. Matanya notis sesuatu yang berbeda dari temennya.

"Abis botox ya?"

Ditanya begitu, Chitta hampir aja jatuh dari tempat duduknya.

"Kok tau?!"

"Yaa keliatan sih."

Ibu satu anak ini makin gelagapan. Lagi-lagi ia mengecek wajahnya dari kamera hp. Menelengkan kepala ke kanan dan kiri, apa iya sebeda itu dari biasanya?

Yora yang paham kalo bicaranya tadi bikin sahabatnya bingung, langsung menerangkan.

"I mean, that looks good. Tapi karena gue sering ketemu lo, jadi keliatan aja ada yang beda."

Fiuhhh

Chitta menghembuskan nafasnya lega. Takut banget dia terlihat kayak abis oplas berlebihan. Apalagi kalo hasilnya keliatan kayak cewek yang lagi ngincer suami orang.

Hell no!

Dia gak suka suami orang. Apalagi dia ada Hera, gimana anaknya bakal bereaksi kalo ibunya naksir suami orang coba?

Eh, bicara soal Hera..

"Yora, gimana? Mau gue cariin kenalan cowo buat mewakili?"

"Mewakili apa?"

Ibu dari Mateo dan Noah ini bingung. Gaada angin gaada ujan tiba-tiba bahas mau nyariin dia kenalan cowo.

Ia mengunyah kuenya pelan-pelan.

"Itu.. buat acara sekolah."

"Acara sekolah?"

Yora mengerutkan kening. Ga ngerti.

"Loh, udah terima undangannya kan?"

Yora menggeleng.

"Undangan apa?"

making familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang