biological dad

6.9K 872 223
                                    

Mateo sama Noah duduk bersila di atas kasur Noah. Barusan banget menyikat gigi usai makan malam.

Yora bikinin mereka Har Cheong Gai tadi. Ayam goreng khas Singapura yang dibumbui pakai saus udang. Salah satu makanan kesukaan mereka.

Duo Lee ini mulai sibuk membuka kembali hasil 'curian' dari laptop sang mami. Apa lagi kalo bukan sertifikat donor sperma yang secara nggak langsung ngejelasin siapa ayah mereka.

"You sure they are our daddy?" tanya Noah.

"Di situ tertulis gitu, kan?"

Jawaban Mateo membuat Noah mengangguk pelan.

Percaya gak percaya, baru sekarang keduanya tau siapa kira-kira ayah biologis mereka.

Yora gak pernah mau cerita sekalipun keduanya udah sering nanya. Dari mulai basa-basi sampai serius, dari ditanya secara empat mata maupun di depan banyak orang, jawaban mami mereka selalu gak memuaskan.

'Your dad is not Singaporean. So they can't live with us.'

'He works so far away from here. So they can't live with us.'

Semacam itu lah. Itu pun langsung dialihin lagi pembicaraannya.

Mana dari mereka kecil tuh gak pernah ada foto ayah mereka juga di rumah.

Makanya keduanya agak kaget tapi merasa masuk akal ketika mereka nemu fakta kalo ternyata mereka ini lahir dari donor sperma.

"By the way, don't you think their name sounds familiar?" tanya Noah lagi.

Si kecil memasang wajah bingung sambil mengamati kembali sertifikat di layar ipad. Di situ tertulis nama, nomor telfon dan alamat pendonor lengkap banget. Bahkan sampai alamat pendonornya di negara asal.

Ayah biologis mereka memang bukan warga negara Amerika, ngomong-ngomong.

"How do I know, dek? Aku aja baru baca tadi siang kan."

Noah ngangguk, lagi.

Sedetik kemudian dia geleng-geleng kepala.

"But their name sounds super familiar!"

Jari-jari kecil Noah menggulir layar kemudian membuka browser. Diketikkannya alamat website sekolah mereka lalu ngebuka bagian data siswa.

Data siswa di sekolah mereka akan bisa dibuka dengan cara masukin nama lengkap orang tuanya. Nama ibu atau ayah.

Dimasukin deh tuh sama si Noah, nama orang yang mendonorkan spermanya 10 tahun lalu buat Yora. Atau kita sebut aja ayah biologis Mateo.

Johnny Andreas Hutama.

Dan boom!

Muncullah nama Hera Chantika Hutama.

"See! I told ya!"

Mateo otomatis loncat dari kasur gara-gara fakta barusan. Gimana engga? Hera tuh barusan aja siang tadi jadi korban keusilan mereka berdua.

Gak taunya, Hera gak cuma sekedar adik kelas, tapi adik biologis Mateo?

"No way!"

Belom sempat Mateo tenang dari rasa terkejutnya,  tiba-tiba pintu mereka diketuk. Dengan cepat, Noah menyembunyikan ipad mereka di dalam sarung bantal.

Keduanya lantas memposisikan diri tiduran di atas kasur masing-masing.

"Come on in!" teriak Noah mempersilakan.

Cklek..

Yora menyembulkan kepalanya di ambang pintu.

"You guys awake?" tanyanya sambil melihat jam dinding yang menunjukkan pukul setengah sembilan malam dari ekor mata. Jarang-jarang keduanya udah mulai bergelung di dalem selimut begitu. Biasanya juga masih rame nge-game. Apalagi besok weekend.

making familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang