18. Impian kecil dreamies

590 69 1
                                    

Mimpi kecil, yang akan menjadi abadi.

✽ Wheel Of Destiny ✽

Sudah lebih dari 2 jam, ke tujuh orang ini sibuk dengan kegiatan masing-masing. Jeno, haechan, chenle sibuk dengan game. Mark sibuk menulis lirik, meski ia terkadang terganggu dengan teriakan ketiga adiknya yang sedang bermain game. Jaemin sibuk memasak bersama renjun, dan jisung sibuk memakan semua cemilan milik hyungnya. Jangan di tanya miliknya kemana, ia tidak akan mau mengeluarkan cemilannya untuk para hyungnya.

Jaga-jaga ketika malam ia lapar, dan hyungnya tidak mau memasakannya. Tak hanya mulut yang sibuk mengunyah, matanya sibuk menatap ketiga hyungnya yang asik bermain, tidak sedikit ia memberikan kritikan ketika hyungnya kalah. Karena mulai merasa bosan, ia pun pergi ke dapur. Di sana ia melihat ke dua hyungnya sibuk memasak, beberapa makanan sudah di sediakan di meja makan.

“ Hyung, boleh aku mengambil sosis ini?.” jari telunjuknya menunjuk sosis yang ada di meja makan.

Jaemin yang memang berada tidak jauh dari jisung menatap sekilas sang adik,“ Ambil saja satu, setelah itu panggil hyung-hyungmu.”

“ Oke hyung.” jisung pun mengambil sosis itu, dan pergi ke ruang tamu.

“ Hyung semua, Jaemin hyung menyuruh kalian ke meja makan sekarang.” setelah mengatakan itu, jisung lebih dulu pergi bergegas kembali ke meja makan.

Di sana renjun dan jaemin sudah duduk di meja makan, makanan juga sudah tersedia semua.

“ Mana yang lain jisungie?” tanya renjun heran.

“ Entah hyung, aku tadi sudah mengatakannya.” tak lama jisung mengatakan itu, mark datang ke arah meja makan dan duduk di samping renjun.

“ Yang lain masih sibuk bermain game." ucap mark yang seperti tau arah pertanyaan yang akan di ajukan.

Dengan sisa tenaga, renjun pun bangun dari duduknya dan pergi menuju ruang dapur.

“ Sebentar lagi suara monster galak terdengar.” baru berapa detik jisung mengatakan itu, suara renjun terdengar menggema. Baik mark, jisung dan jaemin yang duduk di meja makan langsung tertawa kecil.

“ DALAM HITUNGAN 3 KALIAN BELUM PERGI KE MEJA MAKAN, AKU AKAN HANCURKAN GAME KALIAN BERSERTA KALIAN BERTIGA!!!!.”

Haechan,jeno dan chenle yang mendengar titah tersebut, langsung kabur ke meja makan. Bahkan mereka tidak mempedulikan layar game yang masih menampilkan permainan, yang terpenting menjauh dari amukan rubah galak.

Setelah semua berkumpul di meja makan, mereka makan dengan lahap tak sesekali candaan keluar dari mulut mereka.

✽✽✽✽✽

Setelah semua selesai makan, jeno dan mark kebagian mencuci piring. Sedangkan haechan bertugas membereskan piring Dan mengawasi kedua orang itu, chenle, jaemin dan jisung asik bermain game. Sedangkan renjun lebih memilih menjelajahi media sosial.

Tidak lama ketiga orang yang baru saja selesai merapihkan dapur,haechan memilih duduk di samping renjun, dan menyenderkan kepalanya di pundak renjun. Mark kembali mengerjakan tugas awal, sedangkan jeno memilih duduk di samping jisung yang sedang bermain.

Semuanya terlihat sibuk dengan kegiatan masing-masing, tak lama celetuk kan jisung terdengar.

“ Hyung, 1 bulan lagi aku akan mencapai umur dewasa.” Ke enam hyungnya menghentikan aktifitas, mereka menatap si bungsu.

“ Kalian ingat janji kita waktu itu?.” tanya jisung.

“ Tentu saja.” ucap haechan, jisung menatap satu persatu hyungnya yang juga menatap nya dengan senyum hangat.

“ Bagaimana kami lupa, janji itu harus segera di laksanakan. Pokoknya harus ada adegan keren dan bonyok-bonyokan. Kalau bisa kita keroyok haechan hyung, pasti dia akan kalah telak.” ujar chenle dengan bangga, sedangkan pemilik nama yang barusan di sebut chenle mendengus kesal.

“ Untung jauhan, coba deketan. Aku geprek baru tau rasa. Sabar-sabar, cobaan orang tampan. ” batin haechan.

“ Hm, itu ide yang bagus.” ucap jeno, tatapan tajam seseorang di layangkan ke jeno.

“ Apa maksud mu.” tetap mencoba sabar.

“ kata jeno hyung, ide chenle itu cermelang. Kita harus serang haechan hyung secara ramai-ramai, baru deh kita menang.” ucap jisung, yang menjelaskan dengan gaya andalannya.

Terlihat haechan yang tersenyum sabar, matanya bahkan ikut tertutup. Melihat itu semua member juga ikut tersenyum, kapan lagi meledek si jail member nct.

“ Aku akan mengatakan nya pada agensi.” ucap mark, semua yang disana mengangguk.

“ Aku sungguh tidak sabar menantinya.”

“ Tidak sabar apa jisung?.” tanya jaemin.

“ Menunggu waktu di mana maknae berkuasa, dan aku yakin kalian akan kalah hyung.” ucap jisung dengan nada tengilnya.

“ Tolong jangan ikut-ikutan bersikap seperti haechan, aku tidak mau ada haechan kedua di sini.” pusing renjun yang melihat kelakuan maknae yang semakin hari mirip dengan haechan.

“ Loh kenapa?.” tanya haechan yang tidak terima.

“ Tidak perlu di jawab juga semua tau.” jawab jeno, haechan merengut mendengar nya.

Ia berbalik badan, dan mendekap tangannya. Semua yang di sana tertawa, si jail sepertinya sedang ngambek.

Tentu saja, impian yang akan menjadi bunga tidur abadi.

✽ Wheel Of Destiny ✽

Halo semuanya, udah lama nggak update. Aku sudah memutuskan cerita ini akan berakhir jadi apa, karena aku sudah menulis sampai akhir.😭😭

Pokoknya jangan salahin aku ya, hehehe. Setiap kalimat mengandung makna, jadi bersiap lah.

Jangan lupa vote and komen💕

2. 𝐖𝐡𝐞𝐞𝐥 𝐎𝐟 𝐃𝐞𝐬𝐭𝐢𝐧𝐲 || 𝐍𝐜𝐭 𝐃𝐫𝐞𝐚𝐦 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang