Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam hari di kediaman Lee terlihat Haechan bersama di gembul Chenle sedang bermain di teras rumah Chenle duduk dipangkuan Haechan sembari memainkan game di ponsel Haechan
Ingin tahu? Itu adalah game Tom kalian tahu kan kucing yang harus dirawat dan bisa diajak bicara itu lah yang dimainkan Chenle
"Ayah~~"panggilnya membuat Haechan menunduk untuk menatap sang anak "Liat dehhh niii Tom nyaa makan teluss"adiknya pada sang ayah sembari menunjuk kolom yang bergambar makanan di game itu
Haechan ikut melihat pada kolom yang ditunjuk sang anak dan terlihat kolom bergambar makanan itu kosong yang artinya kucing itu minta makan "Kan sama kayak lele makan teruss"ucapnya sambil menggoda sang anak "Ndaaakk yaa lele Ndak ada makan telus"bantah Chenle kini mulai serius memberi makan Kucing itu
"Terus kalau gak makan kenapa perutnya bulat kayak gini"ucap Haechan sembari menusuk nusuk pelan perut anaknya Chenle yang kegelian karena perilaku sang ayah tertawa cekikikan membuat ponsel Haechan jatuh
Bruk
Mereka terdiam , Haechan menatap Chenle tajam membuat Chenle melengkungkan bibirnya kebawa Tapi setelah itu "Kamu ini yaaa "ucap Haechan sembari menggelitiki perut bulat Chenle membuat Chenle tertawa keras dan menimbulkan suara lumba lumba
"Hahahaha...ayahh geli hahahah"bukannya berhenti Haechan makin menggelitik Chenle tak peduli kini ponselnya yang sudah ditendang Chenle kemana mana
"HAECHAN LELE WAKTUNYA MAKAN!!!"teriakan Renjun dari dapur membuat pasangan ayah dan anak itu menghentikan aksi nya Haechan mengambil ponselnya dan memasukkan ke dalam saku celananya lalu menggendong Chenle dan mengusakkan hidung nya ke perut gembul anaknya "Cha...ayo makan" "Hihi geli yah..."
Dimeja makan Renjun langsung mengambil alih Chenle dan Haechan langsung duduk di samping Renjun "Ngapain tadi hm berisik banget"ujar Renjun sambil menoleh pipi anaknya "Tadii ayah gelitik Lele"adu Chenle dengan wajah cemberut
Renjun menoleh pada Haechan yang telah makan dengan hikmat "Apwa?"tanyanya dengan mulut penuh nasi "Kamu gelitikin lele?"Haechan mengangguk sembari menelan makanan yang ada di mulut nya "Pantesan ketawanya kenceng banget"Chenle terkikik kecil saat sang Bunda menciumi pipinya gemas
Sungguh keluarga yang harmonis bukan? Ku yakin kalian yang baca iri karenanya Haechan diam diam memperhatikan Renjun yang sedang menyuapi Chenle dengan telaten dia tersenyum kagum akan ciptaan Tuhan yang satu ini Meski ia dan Renjun di jodohkan namun tak ada satupun rasa tak suka ia taruh dihatinya untuk Renjun
Sudah ia bilang bahwa ia sangat mencintai Renjun lebih dari dia mencintai dirinya sendiri biarkan badai menerpa dirinya asalkan Renjunnya tetap bersama dirinya Dan sekarang lihatlah ia berhasil membangun keluarga yang harmonis ditambah Chenle yang sudah hadir ditengah tengah keluarga mereka Kalian tahu? Saat Chenle hadir Haechan menangis haru bahkan ia ditertawakan oleh sang kakak Mark karena menangis Bagaimana tidak ia tak menyangka Tuhan akan mempercayakan Chenle untuk hadir ditengah mereka secara cepat karena Renjun hamil tepat sebulan mereka menikah sungguh cepat bukan?
