Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sepulang dari rumah sakit usai menjenguk Jaemin malam itu Haechan duduk dibalkon kamar nya sembari menunggu Renjun yang sedang menidurkan Chenle yang sempat terbangun tadi Haechan memandang lurus kedepan menatap indah nya Kota Seoul malam itu
Lampu lampu bersinar disepanjang jalanan ditambah lampu kendaraan yang masih lalu lalang menambah indah Seoul malam itu ah dia jadi ingat dulu waktu pertama kali bertemu dengan sang pujaan hati Renjun di halte bus , malam itu simungul sedang menunggu angkutan umum di malam hari yang dipastikan tidak akan pernah datang karena hari sudah larut
Melihat hal itu Haechan langsung menghentikan mobilnya dan menawarkan tumpangan untuk Renjun namun siapa sangka pertemuan itu membuat dirinya terjebak akan pesona Na Renjun , ia mulai menaruh perasaan pada Renjun ntah lelaki manis itu tahu atau tidak ia tidak peduli Dan lihat lah sekarang bahkan ia tak pernah menyatakan cinta nya pada Renjun Tuhan mentakdirkan mereka bersama dan menitipkan Chenle untuk mereka jaga bersama
Renjun adalah pria manis yang baik hati ia tak akan menyia nyiakan kesayangannya itu Camkan itu! Jika ia mengingkarinya percayalah itu bukan dirinya !
"Chan"suara lembut nan halus milik Renjun membuat Haechan menoleh dan tersenyum "Kemarilah"suruhnya Renjun menurut ia menghampiri sang suami dan duduk disamping Haechan Renjun menyenderkan kepalanya pada bahu Haechan. Haechan menciumi pucuk kepala Renjun dan mengusak rambut halus bak bayi itu dengan lembut
Keduanya terdiam menikmati angin malam yang berhembus pada pukul 21.00 malam "Lele udah tidur?"Renjun mengangguk kecil mendengar pertanyaan Haechan "Chan..aku pusing"lirih Renjun
Haechan langsung menegakkan kepala Renjun dan memeriksa dahi Renjun dengan punggung tangannya "Kamu gak demam kan?"Renjun mendengus lalu mengambil tangan Haechan yang berada di dahi nya
"Gak....tapi pusing aja!"ucap nya Haechan memeluk Renjun , Renjun menyembunyikan kepalanya di leher Haechan "Gini aja pasti sembuh"ucap Haechan "Emang bisa ya?" "Bisa dong masa enggak"Renjun terkekeh pelan ia memejam matanha menikmati pelukan hangat Haechan
Setelah itu Haechan melepaskan pelukannya lalu menatap Renjun dan membubuhkan satu kecupan manis pada bibir Cherry Renjun "Manis"ucap nya "Ish! Untung gak ada Lele nyium nya tiba tiba!"kesal Renjun "Tapi kamu suka kan?"Renjun merona karena malu huh dasar Lee Haechan!
"Haechan apakah Nana akan baik baik saja?" "Kenapa kau bertanya seperti itu?" Renjun menggeleng pelan "Hanya bertanya aku takut dia stress karena kehilangan anaknya"Haechan tersenyum Ia mengambil jemari Renjun lalu mengusap tangan itu lembut "Jaemin tidak orang yang seperti itu,dia pasti menerima nya ku yakin itu "Renjun ikut tersenyum
Dengan senyuman jahilnya Haechan mendekatkan wajahnya ke wajah Renjun membuat sang istri kaget "C..Han mau ngapain??" "Honeyy...boleh yaa malam ini??"tanyanya Renjun membulat matanya lalu menggeplak kepala Haechan dengan ganas
"Gak ya!..males ah"tolaknya "Aishhh kok malas sihhh...kan bukan kamu yang kerja " "Iya bukan aku tapi aku juga yang capek kamu main nya gak tahu waktu banget!"
Renjun mendengus lalu masuk kedalam kamarnya meninggalkan Haechan yang terkekeh melihat kelakuan istri nya Sungguh menjahili Renjun adalah hal yang paling menyenangkan
.
.
Dikamar rawatnya Jaemin duduk termenung dia brankar nya matanya menatap Jeno yang sudah tertidur di atas sofa yang disediakan di sana Dalam tatapannya ia tertawa hambar bisa bisanya Jeno santai setelah ia kehilangan anaknya Jaemin menggeleng semberi terkekeh kecil menertawakan hidupnya yang sangat miris
"Lucu sekali ketika aku bertanya siapa yang kau cintai Jen"lirihnya Jaemin menatap kosong ke arah jendela kamar rawat nya "Kau menjawab diri ku tapi dihati mu nama ku hilang"lanjut nya
"Maaf.....jika aku hanya menghalangi cinta kalian Jeno..Renjun "
Jaemin menutup matanya mencoba untu tidur dimalam yang gelap
***
Pagi yang cerah Haechan habis kan untuk Renjun yang dari tadi bolak balik kamar mandi Capek tapi demi istri tercinta tidak apa apa bagi Haechan
"Apa masih mual?"tanyanya menatap Renjun yang baru keluar dari kamar mandi "U..dh mendingan dikit"jawab Renjun ikut duduk ditepian ranjang disamping Haechan
Haechan menatap Renjun khawatir wajah istrinya benar benar pucat sungguh ia tak tega "Kau yakin? Apa kita perlu ke dokter?"Renjun menggeleng ia memilih untuk berdiri dan mengambil sesuatu di laci nakas nya Haechan memilih untuk diam dan melihat apa yang Renjun ambil
"Haechan!tutup matanya coba!"ucap Renjun , Haechan hanya menurut ia menutup mata menggunakan tangannya Renjun tersenyum dan meletakkan sebuah benda pipih di paha Haechan
"Buka matanya!!" Haechan membuka matanya dan menatap sebuah benda pipih yang diketahui namanya adalah testpack di pahanya Ia melihat garis 2 dibenda itu dan menatap Renjun dengan tatapan kaget
"Sayang ini beneran?!"tanyanya tak percaya Renjun lagi lagi terkekeh dan mengangguk Haechan memeluk Renjun membuat Renjun terkekeh dan membalas pelukan sang istri "Adik baru buat Chenle!! Makasih sayang!!"
"Adik balu??"tanya Chenle yang berada didepan pintu kamar orang tua nya Haechan menoleh ia berlari menghampiri sang anak dan menggendong Chenle "Iya...Lele punya adek!!"Chenle memekik senang mendengar hal itu meski ia tahu atau tidak tapi ia ikut berteriak senang mendengar jeritan senang sang ayah
Renjun terkekeh melihat keduanya mereka berpelukan untuk pagi yang bahagia
Ahh sungguh harmonis apa kah ada yang mau ikut di keluarga mereka??
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
To Be Continued!!!
Mian pendek hehe... Nah kita kira ada gak kata kata yang ku spoiler di sini??
