PENJELASAN

61 4 0
                                    

Part 16


Mereka mulai mendekati meja yang sudah di isi oleh inti anak PGR celi menggandeng dua sahabatnya menuju ke sana

Tanpa ada yang menyadari sedari tadi eja terus menatap beby dari awal beby menginjakan kakinya di kantin

Sekarang sudah ada rio yang duduk disamping celi samping rio lagi ada vino, beby yang duduk depan eja dan disamping putri sudah ada bryan, dan Arga, Gilang dan ryan duduk berdampingan

"Rio udah lama nunggunya?" Tanya celi menghadap kearah rio dan disambut tatapan halus dari rio

"Enggk kok baru ajh mau pesen celi dah dateng" ucapnya pada celi dan mencubit hidung kecil celi

"Haduhhh obat nyamuk lagi ini mah, boss kalo mau mesra mesraan jan di tempat umum dong hargain yang jomblo" ujar arga tak terima dengan apa yang ia lihat barusan

"Makanya cari pacar sono jan jomblo aja" timpal Gilang menambahi

"Dihhh sendirinya ga nyipak belom punya pacar" balas arga tak mau kalah debat dengan manusia satu ini

"Udh udh gak usah ribut mending lo pesen makanan sana" ujar vino memerintah gilang

"Gue lagi gue lagi ga bosen bosen apa woiii ibu kantin ajh sampe eneg ngeliat yang pesenya orang ganteng mulu" gilang dengan pd nya bilang kalau dirinya ganteng

"Yehhh si anjg pd parah, kaca mana woi kaca" ucap tak lain yaitu ryan yang sedari tadi hanya nyimak mulai ikut berbicara lagi

"Nih" ucap rio memberikan 5 lembar uang berwarna merah

"Nah kalo ini gass mau pesen apa yukk" semangat gilang, dan mengambil uang yang rio taruh tadi diatas meja

"Seperti biasa" jawab mereka serempak, gilang yang mengertipun menganggukkan kepalanya laku berjalan menjauh dan memesan makananya

Sementara beby hanya diam dan menunduk tak mau berbicara biasanya gadis ini sebelas dua belas lah sama arga dan gilang tapi apa ini hanya diam dan melamun seperti memikirkan sesuatu

Bryan sentiasa memandangi wajah putri dan menggenggam tangan mungilnya sesekali ia mengecupi tangan putri, putri yabg diperlakukan seperti itu merasa ada getara di dadanya

"Ihh brian jangan gitu malu diliatin" gumam putri lalu menyembunyikan wajahnya di ceruk leher bryan

Sedangkan bryan hanya terkekeh melihat tibgkah gadisnya ini sungguh menggemaskan sekali "kenapa harus malu kamu itukan punya bryan robson seorang" bisik bryan ditelinga putri

Sedangkan putri yang merasa pipinya merah dan tak mau ada yang lihat makin menyembunyikannya

Balik lagi ke beby dia sentiasa tetap diam tanpa sadar eja dari tadi memperhatikan gerak gerik beby dari tadi dia hanya diam dan tak bersuara

"Ternyata gadisku ini masih kepikirah heh" batinya tersenyum smirk

"Beby lo sakit yah kok dari tadi diam ajh sih, ga biasanya apa karena sahabat lo udh ada pawang semua?" Ujar ryan menggoda beby

"Bener juga lo yan pasti bete yah gara gara ga punya cowok, udh mendingan ama gue ajh deh beb" arga akhirnya ikut ikutan menggoda beby

Eja yang mendengar perkataan sahabnya ini mendengus sebal dan menatap tajam Arga

"Wehhhs santai dong bro, gue ga akan nikung temen sendiri kali udh yan udah dia dah ada hak milik orang mana serem lagi orangnya" ujar arga melirik ryan supaya stop menggoda beby

"Aduhh sorry gue kan ga tau" ucapnya cengengesan dan melihat kesana kemari mencari aman

"Emng beby udh teken sapa siapa?" Ujar celi penasaran tentang apa yang arga dan ryan omongkan

CERIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang