𝐚𝐦𝐚𝐝𝐚 𝐟𝐚𝐦𝐢𝐥𝐢𝐚
𝘒𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘨𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢
"Abuela lama sekali..."Aku menyumpal kuping ku dengan kapas. Mendengar ocehan Matias bisa membuat ku gila. Di kurung di dalam casita saja sudah membuatku muak.
Yah, beginilah keseharian keluarga Rodriguez. Bangun dari tidur, sarapan, berkeliling Casita, menunggu abuela membawa makan siang, tidur siang, bangun, makan malam, lalu tidur lagi. Terus dan terus berulang.
Membosankan, muak, tidak tahan. Itu yang kami rasakan. Rasanya ingin keluar dan berlari di Encanto yang luas, menikmati angin pagi, atau sekedar mengobrol dengan penduduk sekitar.
Itu yang dilakukan keluarga Madrigal, bukan keluarga Rodriguez.
Para warga tidak menyukai kami. Mereka menganggap kami adalah sebuah malapetaka. Sejak pemberkatan keluarga Rodriguez yang pertama yaitu ibuku Helia, keluarga kami memutuskan untuk melaksanakan upacara pemberkatan secara tertutup.
Berkat yang kami terima pada umum nya sama saja dengan berkat keluarga Madrigal. Hanya saja berkat kami lebih difokuskan dengan raga dan pikiran. Aku bisa telekinesis, sementara kakak ku Matias bisa membaca pikiran orang lain. Tía Charlotta bisa teleportasi, Sedangkan ibuku Helia adalah seorang empath.
"(Name)" Matias mengguncang badanku. Aku menepis nya pelan dan mengembalikan fokus ku membaca novel.
"(Nameeeee)" Panggil Matias lagi. Dengan nada merengek, dia mencubit pipiku.
Aku menutup novel ku dengan keras. Matias langsung duduk tegap dan terdiam.
Aku menoleh padanya. "Apa?" Tanyaku kasar. Matias melepas kedua sumpalan kapas yang ada di kupingku.
"Kau sangat menyeramkan jika marah." Komentar Matias.
Kami mendengar suara langkah kaki, dan langsung menoleh ke arah pintu masuk. Abuela memasuki meja makan dengan mama dan papa dan tía Charlotta. Aku dan Matias saling memandang kebingungan.
Abuela duduk di ujung meja. Kami semua duduk di meja makan tersebut dalam kesunyian. Tidak ada yang berani bicara sebelum abuela mengambil alih.
"Keluarga Madrigal mengundang kita ke upacara pemberkatan." Ucap abuela.
Aku membulatkan mataku kaget. Seisi ruangan terkejut dengan pernyataan abuela. Keluarga Madrigal mengundang kami? Bukankah mereka membenci kami. Dan bagaimana dengan para warga?
"Aku tidak akan pergi." Kami semua menoleh pada tía Charlotta setelah mendengar respon nya. Tía Charlotta duduk di tempat nya dengan raut wajah masam.
"Charlotta, keluarga Madrigal mengundang kita. Itu berarti kita diperbolehkan keluar oleh seluruh penduduk Encanto."
Seluruh Encanto memang berpegang teguh dengan kepemimpinan abuela Alma serta keluarga nya. Keluarga Madrigal. Padahal, yang mendapat anugerah sihir adalah dua keluarga.
Tía Charlotta menggeleng kan kepala. "Butuh lebih dari 10 tahun untuk mereka memberi keputusan. Setiap generasi dari keluarga Rodriguez hanya bisa duduk termenung di dalam casita."
"Charlotta, kita tidak bisa melakukan apa - apa jika mereka merasa tidak aman berada di samping kita." Ujar Mama.
"Aku mengerti perasaan mu Charlotta." Ucap abuela. Dia meraih tangan kiri tía Charlotta dan mengelus punggung tangan nya lembut.
"Saat aku bertemu dengan Alma, dia berjanji akan membantu mengenalkan keluarga kita pada seluruh warga Encanto."
Saat aku lahir sampai usia ku menginjak usia 15 tahun, aku tidak pernah diperbolehkan meninggalkan casita. Saat aku berumur 7 tahun, aku nekat untuk pergi keluar casita. Tetapi aku malah terlempar kembali ke dalam oleh casita.
"Aku rasa tidak ada salah nya untuk mencoba hal ini." Matias di sebelahku angkat bicara. Pusat perhatian pun terganti pada Matias.
"Kita bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk lebih membaur pada warga. Kita tunjukkan pada warga bagaimana kita sebagai keluarga Rodriguez."
Aku menepuk pundak Matias pelan. Bisa juga dia berbicara bijak. Kukira, dia hanya bisa berbual saja.
Papa berdehem. "Mungkin sebaiknya di coba saja. Walau misalkan hasil nya tidak sesuai dengan ekspektasi, setidaknya kita sudah mencoba."
"Dan apapun yang terjadi, aku akan tetap menyayangi kalian." Tambah abuela.
"Oh, ini sangat dramatis." Komentar ku. Matias langsung menjitak ku.
"Baca situasi nya bodoh."
Mereka semua tertawa.
"Baiklah." Ucap tía Charlotta. "Mari kita bersatu sebagai keluarga Rodriguez."
"Keluarga Rodriguez!" Seru kita semua.
"Dan aku lapar." Tambah Matias.
Kami pun memulai makan siang kami. Lalu bersiap untuk malam nanti. Malam yang tidak biasa dan menakjubkan. Rasa gelisah, tidak sabar, dan penasaran menghantui ku.
Apa yang akan menunggu kami disana?
KAMU SEDANG MEMBACA
FAMILIA [CAMILO X READER]
Fanfiction❝Camilo, fix your face!❞ ❥๑━━━━━━━━━━━━━━━━━๑❥ Dimana Camilo Madrigal yang jatuh cinta kepada gadis dari keluarga yang di benci oleh Abuela Alma. "Lalu bagaimana?" Dia menatapku dengan raut wajah yang sedih. Matanya berkaca - kaca. Aku mengelus ra...