10.

848 160 29
                                    

Sobre el señor Bruno
Tentang señor Bruno

Tía Charlotta berdiri dengan melipat tangannya pada dada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tía Charlotta berdiri dengan melipat tangannya pada dada. Aku menunggu dengan tidak sabar saat Mirabel membawa sebuah perangkap tikus dengan hewan itu didalamnya.

"Ini Bruno?" Pertanyaan yang konyol, memang. Karena sehabis ini tía Charlotta langsung menoyor kepalaku.

"Tentu saja bukan." Jawab Mirabel. Wajahnya terlihat malas sekali menanggapi pertanyaan konyolku.

Mirabel mengangkat perangkap itu dan menyodorkannya di hadapan kami. "Lihat bongkahan hjau ini?" Telunjuk Mirabel menunjuk bongkahan hijau yang berada di gigi tikus itu.

Aku dan tía Charlotta mengangguk. Mirabel menurunkan perangkap itu. "Aku menangkap tikus - tikus ini membawa bongkahan - bongkahan itu kedalam suatu lukisan di sebelah kamar Dolores. Aku sempat menangkap salah satu tikus itu sebagai penunjuk jalan." Mirabel menjelaskan panjang lebar. Dia menaruh perangkap itu di meja belajarnya.

Aku mengendikkan bahuku. "Lalu apa?"

"Aku harap kau bisa menemaniku untuk mencadi tahu hal ini." Ucap Mirabel. Aku bisa melihat matanya yang memohon.

"Kenapa harus aku?" Aku menunjuk perban di kepalaku. "Kau tidak ingat dengan ini?"

Mirabel menghembuskan nafas. "Itu sebabnya. Aku tidak ingin melakukan kesalahan lagi. Jadi aku ingin kau mengarahkanku."

"Aku tidak tau, Mirabel."

"Ku mohon, aku harus membuat abuela bangga." Mirabel memohon. "Aku harus membuat keluargaku bangga."

Aku tidak tau ingin berbicara apa. Tía Charlotta hanya berdiri di sebelahku, matanya menatapku menunggu jawaban yang akan ku lontarkan. Di satu sisi, aku merasa kasihan dengan Mirabel. Dengan beban yang dia tanggung hanya karena dirinya tidak spesial seperti anggota keluarga nya yang lain, dia sampai rela melakukan hal apapun itu demi membuktikan dirinya. Membuktikan bahwa dirinya juga spesial.

Di satu sisi, jika aku mengingat kejadian mengerikan itu, aku tidak tau apakah aku harus menolong seorang Madrigal. Keluarga ini telah menghancurkan keluargaku. Aku tidak akan pernah bisa melihat wajah abuela Alma lagi.

"Baiklah." Raut wajah Mirabel cerah seketika. Dan aku mendengar hembusan nafas lega dari tía Charlotta.

"Jika kalian memang menemukan Bruno," Tía Charlotta merogoh sesuatu di kantung rok nya. Dia menyodorkan sebuah kalung dengan permata merah tersebut pada Mirabel. "Tolong berikan ini padanya."

Mirabel menerimanya dengan ragu - ragu. Sejenak, tía Charlotta tidak terlihat seperti biasanya. Tía Charlotta yang sensitif dan tukang marah - marah. Tía Charlotta terlihat seperti seorang wanita yang kesepian dan sendu.

"Apa hubungan tía dengan Señor Bruno?" Tanyaku tiba - tiba. Raut tía Charlotta kembali dengan biasa.

"Apa kau bisa hanya lakukan perintahku dan tidak banyak bertanya?" Ucap tía Charlotta ketus sebelum dia menghilang.

FAMILIA [CAMILO X READER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang