LØCO; XV

4.1K 489 26
                                    

Kepala Naruto menyembul dari balik selimut, "Teme!"

"Hn?"

"Laper.. ayo delivery yoshinoya!"

Sasuke meraih ponsel miliknya dari balik bantal, lalu memberikannya pada Naruto.

"Hehe.." Senyum lebar Naruto mengembang, "Pin-nya berapa?"

"Sepuluh sepuluh."

Jari Naruto bergerak lincah mengetik angka sepuluh sepuluh di layar ponsel milik Sasuke. Namun, saat kunci layar telah terbuka, barulah Naruto merasa ada sesuatu yang janggal.

"Pin-nya tanggal?"

"Ulang tahun kamu."

Blush.

Naruto memerah hingga ke telinga-telinga.

"Dasar lelaki kardus!" Salah tingkah, Naruto balik badan memunggungi Sasuke.

"Malu?" Tanya Sasuke sembari memeluk Naruto dari belakang.

"Gak!"

Cup!

Sasuke mengecup bahu telanjang Naruto, membuat rona merah makin menjalar ke seluruh wajah Naruto.

"I've fallen for you." Ucap Sasuke dengan suara berat.

Naruto merutuki Sasuke dalam hati, bisa tidak sih Sasuke menunda membuatnya mleyot saat dirinya telah selesai memilih menu makan malam yang akan dipesan?!

Naruto menggigit bibir bawah, saat Sasuke menghujani kecupan bertubi di bahu dan lehernya yang telah penuh kissmark.

Ah, terserah lah bodo amat!

Naruto sudah tidak kuat!

Jemari tremor Naruto menekan asal dua set menu makan malam, lalu kembali meletakan ponsel Sasuke di sela bantal.

Dan segera setelah Naruto berbalik badan lagi, Sasuke langsung memagut belah bibir ranum Naruto.

Naruto melenguh tertahan, membalas pagutan Sasuke, lalu tangannya bergerak mengelus perut kotak-kotak Sasuke.

Tak seperti awal-awal, kini Naruto sudah lumayan bisa mengimbangi ciuman agresif Sasuke.

Sebab semenjak malam pertunangan, terlampau sering Sasuke menciumnya.

"Ha-ah!" Naruto terengah, menghirup oksigen dengan rakus, saat Sasuke melepas pagutan bibirnya.

Sepasang netra onyx menatap lekat wajah dan bibir Naruto.

Naruto selalu membuat Sasuke gila.

Mencium Naruto selalu membuat Sasuke ketagihan.

Sasuke sudah hendak kembali mencium bibir Naruto, jika saja tangan Naruto tak menghentikan-nya, menangkup rahang tegas-nya.

"Istirahat dulu.." Rengek Naruto yang mengundang dengusan geli Sasuke.

Meskipun Sasuke menepati janji-nya dengan hanya bermain satu ronde saat Naruto salah mengerjakan semua soal, tapi itu sudah cukup membuat Naruto kewalahan.

"Naruto.." Sasuke merengkuh pinggang Naruto, lalu menatap lurus sapphire-nya.

"Apa Sasuke?"

"Sudah adakah aku di hati kamu?"

Mendengar pertanyaan Sasuke, Naruto kembali mengigit bibir bawah gugup.

Tangan Sasuke pun ganti mengelus helaian surai blonde Naruto, "Jawab jujur aja."

"Huft!" Naruto menghela nafas, lalu memberanikan diri balas menatap Sasuke. "Jujur Sasuke, aku masih kaget. Kita biasa berantem di sekolah, tapi tiba-tiba tunangan karna wasiat."

Loco [SASUNARU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang