Chapter 6 : Pretty

29 10 0
                                    

"Nitip ini dong ke Jungmo. Suruh beliin nasi padang di depan."

"Kenapa nggak kasih tahu lewat chat?"

"Dia nggak bawa handphone. Katanya cuma nyari angin doang."

Sumin berjalan keluar daerah asramanya dan melihat uang lembaran lima puluh ribu pemberian Woobin. Padahal kayaknya masih banyak orang yang bisa dimintain tolong, contohnya aja Minhee. Adik kelas di samping kamar Jungmo dan Woobin.

Atau?! Woobin kan bisa jajan sendiri.

"Hadeh, permasalahan laki-laki gara-gara nasi padang doang," ucap Sumin.

Dia berhasil menemukan Jungmo sedang duduk dan makan es krim yang baru saja dibelinya tadi.

"Dor!"

"Ayam ayam ayam."

Sumin tertawa, "Latah lo udah mirip Ipin tahu nggak? Betul, betul, betul! AHAHAHAHAHA!"

"Lagian lo ngagetin gue. Ngapain ke sini? Kangen ya sama gue?"

"Nggak, lah. Kalau nggak disuruh Woobin, gue juga ogah ke sini. Nih, Woobin tadi nitip nasi padang ke lo." Sumin memberikan uangnya pada Jungmo yang diterima dengan ogah-ogahan Jungmo.

Jungmo melihat Sumin yang lagi asyik menonton permainan basket dari samping. "Lo make up? Bukan Sumin ini. Keluar nggak lo dari tubuh Sumin?"

Sumin kaget. Dia megang pipinya, benar aja. Di tangannya ada sedikit warna dari blush on. "Ini gue, Mo. Lo keterlaluan banget."

"Jarang banget gue lihat lo pakai make up. Kerasukan apa kali ini?"

"Dasar. Lagi nyoba aja, kayaknya gue nggak bakat. Nanti setelah ini gue bakal hapus," ucap Sumin, dia sedang mengaca di kamera handphonenya.

Jungmo tersenyum. Padahal make up yang perempuan di sampingnya kenakan itu bagus dan nggak terlalu mencolok. Mungkin Jungmo aja yang terlalu peka. Jungmo mengambil handphone Sumin.

"Handphone gue, Mo."

"Udah nggak usah ngaca. Lo cantik. Bahkan lo juga cantik kalau nggak pakai make up."

Sumin merotasikan bola matanya, "Itu menurut lo. Menurut gue beda lagi."

"Orang kelihatan cantik atau ganteng itu di mata semua orang, Min."

The Redamancy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang