D

0 1 0
                                    


Jangan lupa vote sama komen

Selamat membaca...

|

"Erga!"

"Kenapa yang, kok marah-marah?"

"Dari tadi aku chat gak di bales. Kamu kemana?!"

"Gak ada notif kok yang, ada nih bukti nya angkat telpon dari kamu."

"Iya, tapi tadi kemana?"

"Ada kok, gak kemana-mana."

"Terus lagi ngapain sekarang?"

"Lagi main game sa--"

Tutt tuttt tututtt

Panggilan terputus sepihak, Lida memode ponsel nya dengan gambar pesawat.

"Sialan, lagi nge game. Pasti gak di munculin notif chat." Lida kesal dan membanting ponsel nya ke kasur.

Lida beranjak dari duduk nya, menuju dapur. Lida mencari cemilan untuk menemani nya nonton.

Saat Lida menonton di ruang tengah terdengar suara deru motor di halaman rumah nya.

Ding dong

Lida dengan kesal membuka pintu, di sana ada Erga.

"Ngapain?"

"Ngapel lin pacar." Jawab Erga dengan senyuman nya.

"Gue bukan pacar lo!"

Lida meninggalkan Erga di depan rumah, Erga mengikuti Lida masuk.

"Ngapain sih, pulang sana!" Kesal Lida.

Erga merapatkan duduk nya di samping Lida.
"Gak mau, kan lagi ngapel."

"Gue bukan pac---"

Tiba tiba Erga mencium bibir nya dengan kasar. Lida yang terkejut mengimbangi permainan bibir mereka.

Lida kehabisan nafas memukul dada Erga, dan Erga melepaskan ciuman mereka.

Lida terengah mengambih nafas di pelukan Erga.
"Maaf."

Lida membalas pelukan Erga dengan diam. Karna dirinya tidak puas dengan kata 'Maaf' dari
Erga.

"Sorry, batalin janji lagi. Buat Chat tadi aku gak di aktifin. Sorry." Ucap Erga.

Duk!

Pukulan kuat di terima Erga di bagian dada.
"Sshhh yang..."

"Nanti gak usah janji janji lagi, biar aku gak terus berharap sama omongan kamu. Aku cape." Ucap Lida dengan nada lemah.

Erga menegang mendengar ucapan Lida. "Plis yang jangan ngomong gitu." Erga mengerat kan pelukan nya.

"Aku ud--" ucapan Lida terpotong dengan ciuman di bibir nya yang lembut menuntut itu.

Lida memberontak tapi Erga menahan nya dan terus mencium nya. Lidah Erga masuk dan bergulat dengan lidah Lida. Lida mengimbangi ciuman Erga.

Erga melepaskan ciuman nya, karna Lida sudah ke habisan nafas.

Mata mereka bertatapan lama. "Kasih kesempatan lagi plis!" Ucap Erga dengan tatapan memelas dan tulus.

Lida yang melihat nya, hanya menganggukan kepala nya saja. Erga yang melihat anggukan Lida, ia membawa Lida ke dalam pelukan yang erat.

"Makasih, aku usahain gak bakal menyia-nyiakan kesempatan ini." Ucap Erga senang.

Mereka melerai pelukan mereka, tapi tangan Erga tetep setia merangkul kekasih nya.

"Nih, aku bawa bakso kesukaan kamu sama minuman kamu. Kita makan bareng ya?" Tawar Erga.

"Kamu beli bakso, makasih. Aku ambil dulu mangkuk nya." Ucap Lida.

Mereka makan bako bersama sambil saling menyuapi dan sesekali mereka bercanda.

.
.
.
.
.

Makasih buat yang udah baca🙏
Jangan lupa vote sama komen nya!
See u~

One LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang