Votte!Sekolah 1821+
Selamat membaca...
Pagi yang cerah ini membuat semua orang yang sedang beraktivitas bersemangat. Sama hal nya dengan Fella, remaja anak kelas 12 Ips 2 sedang berjalan di koridor kelas menuju kelas nya dengan semangat.
Orang yang menyapa nya di sapa balik oleh Fella.
Fella memasuki kelas nya dan duduk di tempat nya."Pagi Fell!" Sapa Sela teman sebangku nya.
Fella tersenyum. "Juga Sell!"
"Tau gak lo sekarang ada razia loh?" Ucap Sela.
"Razia apaan sih sel? Gue gak tahu." Sela berdecak.
"Razia apa aja yang melanggar aturan sekolah." Ucap Sela gemas.
"Iya iya, gitu aja panik sel. Udah biasa aja." Kalem Fella.
"Serah lo aja deh, gue udah ngingetin ya!"
"Iya deh iya..." malas Fella.
Tak lama bel masuk berbunyi membuat semua murid memasuki kelas nya. Razia yang Osis adakan, kini sedang berjalan.
Setiap kelas di cek oleh beberapa anggota Osis. Termasuk di kelas 12 Ips 2, yang di cek oleh ketua Osis dan dua anggota nya.
Semua murid berdiri dan tas mereka di atas meja. Anggota Osis segera mengecek nya apabila ada barang terlarang atau sejenis nya.
"Duh hp gue gimana nih?" Ucap Sela pelan tapi masih terdengar Fella.
"Santuy aja kali, kalo di hp lo gak ada yang mencurigakan." Ucap Fella pelan juga.
"Semoga aja." Ucap Sela.
Kini giliran Fella di cek, mulai dari atas sampai bawah. Tas Fella juga di cek, dan semua aman.
"Hp?" Ucap Ketua Osis, Fanji.
Fella memberikan hp nya yang sudah di buka kunci nya. Fanji mulai mengecek hp tersebut.
"Hp, lo gue bawa. Pulang sekolah lo ambil di Osis." Ucap nya dan berlalu.
Fella cengo, setahu dirinya hp nya itu tidak ada yang mencurigakan.
"Hayo, lo nyimpen apaan tuh?" Ejek Sela
"Gue gak nyimpen apa apa ya, ngapain di bawa ish." Kesal Fella.
"Haha, sabar." Sela terkekeh.
-
Sela dan Fella kini sedang di kantin mengisi perut nya yang sudah demo.
"Eh, pulang sekolah lo mau kemana?" Tanya Sela.
"Gak tahu, belum ada rencana. Emang nya kenapa?" Jawab Fella.
"Gimana kalo kita ngemall?" Ajak Sela.
"Hm, gue usahain." Ucap Fella.
"Oke!" Ucap Sela.
Fella melihat seseorang dekat dengan teman seangkatan nya berduan di satu meja yang kosong. Itu membuat nya kesal, ia menatap makanan nya menjadi tidak berselera.
"Gue duluan." Fella langsung meninggalkan kantin dengan perasaan kesal.
Sela berdecak melihat Fela sudah jauh dari pandangan nya. Ia melihat makanan Fela yang sisa setengah itu.
Jam pulang sudah setengah jam yang lalu, kini sekolahan sepi hanya murid yang ikut ekstrakulikuler.
Fella kini di depan ruang Osis menunggu giliran mengambil barang yang di sita Osis saat Razia.
Ia mengantri di paling belakang.