part 16

81 25 2
                                    

hai pren aku up lagi setelah sekian lama

jangan lupa vote and komen

dunia itu pait yang manis
cuman saya
-author cwntik whhe

btw happy reading
.
.
.
.
.

Sekarang Acha sedang di belakang
sekolah dengan membayangkan jika ia menjadi suhu-nya jamet dan di dampingi dengan rombongan berbaju catur.

Acha menggelengkan kepala nya mengusir pikiran mengerikan itu. "Engga gue ga mau, amit amit," batin nya seraya menggelengkan kepala nya.

"Acha, Acha," teriak Vino.

"Cha lo dimana woi," teriak nya lagi dengan celingak-celikung mencari keberadaan Acha.

Acha yang mendengar suara Vino memanggil nya pun dengan cepat mencari tempat persembunyian, ia menaiki pohon mangga yang tidak jauh dari hadapan nya dengan harapan Vino tidak menemukan nya.

"Semoga Vino ga nemuin gue deh," ujar Acha.

"Nyesel gue bolos bareng Vino, tau gini gue bolos sendiri aja di kantin atau ga roothop," sesal nya.

"Acha dimana sih? Gimana kalo Acha nyasar terus di culik monyet genit?" Gumam Vino dengan mendudukan tubuh nya di bawah pohon yang Acha tempati.

Acha yang mendengar ucapan Vino pun melebarkan bola mata nya ia memetik mangga yang ada di samping nya untuk menimpuk Vino. "Jangan deh mending gue makan aja mangga nya."

Vino yang mendengar suara kresak-kresek di atas pohon pun mendongkak kan kepala nya, ia terkejut saat orang yang ia cari ternyata sedang memakan mangga dengan santai.

"Heh ngapain lo nangkel di pohon mangga gitu Cha," teriak Vino dari bawah.

"Cosplay jadi monyet lo?" lanjut nya.

"Bacot deh, lo mau juga kan," ujar Acha dari atas pohon.

"Mau lah," ucap Vino sewot.

Sekarang Pak Boni guru Bk itu sedang berjalan di sekitar belakang sekolah untuk mencari murid-murid yang sedang membolos, karna belakang sekolah adalah tempat langganan mereka untuk membolos terlebih lagi geng Vino.

Acha melemparkan biji mangga itu kebawah tepat di kepala Pak Boni membuat guru itu terjolak kaget.

Duk

Pak Boni mengusap kepala nya pelan saat ia akan melihat keatas pohon, biji mangga itu kembali mengenai kepala nya.

Vino dan Acha masih tidak sadar jika ada Pak Boni dibawah pohon dengan menatap mereka tajam dengan nafas memburu membuat beberapa helai bulu hidung keluar.

"Turun kalian berdua," teriak Pak Boni membuat kedua nya kaget.

Mereka menggelengkan kepala nya kompak sembari melanjutkan memakan mangga membuat Pak Boni semakin marah.

"Turun gak kalian berdua," ujar Pak Boni dengan menggoyangkan pohon yang mereka tempati.

"Kalo Bapak mau kita turun, Bapak manjat aja," ucap Acha.

"Mandiri dong Pak," ujar Vino.

Pak Boni menuruti apa yang di katakan Acha ia memanjat pohon itu. "Awas kalian."

Pak Boni sudah sampai di atas pohon dengan menarik narik kaki Vino dan Acha bergantian.

"Turun."

"Gamau."

VINCHA{ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang