Malam ini ia berniat pergi untuk balapan, keluarganya sudah tidur karna sekarang tengah malam.
Ia sudah lama tidak mengikuti acara balapan liar itu, kebetulan tadi ia melihat postingan instagram jika ada acara balapan.
Sekarang sudah pukul 23.50 ia bersiap-siap untuk mengikuti acara balapan itu, sebelumnya Acha sudah menyiapkan guling dan menyelimutinya untuk berjaga jika kedua orang tuanya mengeceknya ke dalam kamar.
Acha diam-diam menyelinap mengeluarkan motor nya di garasi. Pak satpam yang berjaga di rumah nya kebetulan sedang berada di dapur membuat kopi, itu menjadi kesempatan Acha untuk segera kabur.
Ia menikmati angin malam yang menerpa wajahnya, dingin tapi Acha menyukainya. Sudah lama Acha tidak merasakan seperti ini, biasa nya ia selalu gagal karna Daddy nya yang selalu menggagalkan rencananya, tapi kali ini ia berhasil.
Di jalanan hanya sedikit kendaraan yang berlalu lalang karna hari sudah malam, ia sedikit memelankan laju motornya menikmati jalanan yang sepi. Untung nya ia memakai jaket jadi Acha tidak merasa kedinginan saat angin malam yang sedikit kencang menerpa tubuhnya.
●●●
Diarea balapan sudah ramai orang yang datang untuk menonton, seperti nya lawan nya saat ini adalah cowo di lihat dari penampilan nya. Tapi Acha sedikit familiar dengan tubuh yang menjadi lawan nya, tapi ia tidak mengenali nya karna tertutup helm full face.
Ia sudah berada di garis star. Cewek berpakaian baju minim itu menghampirinya dengan memegang bendera sebagai aba-aba.
"1."
"2."
"3."
Mereka melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Berlomba-lomba siapa yang lebih dulu mencapai garis finish.
Acha sudah tertinggal jauh di belakang tapi laki-laki yang menjadi lawan nya menyeringit dahinya binggung saat menyadari jika lawan nya adalah orang yang ia kenali.
Acha melajukan motornya lebih cepat saat lawan nya memelankan laju motor, ia kembali kebarisan terdepan dan lebih dulu mencapai garis finish. Ia memenangkan perlombaan itu, hadiahnya berupa uang tunai 10 juta.
Masih dengan helm fullface nya, Vino menghampiri Acha.
Vino turun dari motornya dan menjulurkan tangannya. "Selamat," ujarnya.
Acha menyambut tangan itu dan menggagukan kepalanya. "Thanks you."
Acha menaiki motornya untuk segera pulang tapi Vino menggejarnya. Vino menghalangi motor Acha dan membuka helm fullface nya.
"Lo kenap- " Acha tidak melanjutkan ucapan nya, ia kaget karna yang menjadi lawannya saat balapan tadi adalah Vino.
"Kenapa?" tanya Vino.
Acha menggelengkan kepalanya. "Jadi yang jadi lawan gue itu lo?"
Vino mengangukan kepalanya. "Kece kan," ujar Vino dengan menyisir rambutnya kebelakang.
"Kek jamet," ucap Acha.
Kadang Acha tidak mengerti kenapa ia selalu di pertemukan oleh makhluk hidup yang seperti Vino.
"Ngeselin banget sih lo," kata Vino.
"Udah sana minggir, gue mau balik," ucap Acha.
Vino mencekal tanggan Acha, ia menghampiri nya dengan tampang cool, walaupun Vino terkesan jamet tapi jika sedang seperti ini tampang jametnya tertutupi oleh kegantengan yang ia punya.
"Mau tanding ulang?"
●●●
Setelah tanding ulang bersama Vino dan pemenang nya adalah Acha, Vino beralasan jika ia hanya mengalah tapi memang di lihat dari cara Vino mengemudi sepertinya ia memang benar mengalah dan membiarkan Acha menang.
Acha ingin segera pulang ke rumah takut jika ketahuan oleh Daddy atau abang nya kan bisa berabe. Tapi ia kembali berdebat dengan Vino karna Vino memaksa nya untuk pulang bersamanya.
"Pulang bareng gue," ujar Vino.
"Gak," ucap Acha.
"Bodoamat, pokoknya lo pulang bareng gue," paksa Vino.
"Gue bawa motor Vino," kata Acha kesal.
"Gue anter," ujar Vino yang masih keukeuh ingin mengantar Vino.
"Dikira gue putri kerajaan apa, harus segala dianter. Lagian gue juga gabakal di culik kali," omel Acha.
Vino menghela nafas panjang. "Lo cewe sekuat apapun lo tapi tenaga cowo itu lebih kuat, apalagi lo sendiri," ucapnya.
Acha menyeringit dahinya, tumben sekali Vino berkata benar sepertinya Vino sedang kesurupan reog sampai bisa berkata seperti itu. "Lo khawatir?" tanya nya.
"Engga sih, gue cuman takut lo di culik Mbak kunti soalnya lo mirip sama dia," sanggah Vino
"Gausah geer," ketus nya.
Plak
"Ngeselin banget sih lo," ucap Acha dengan memukul lengan Vino. tadinya ia merasa baper karna Vino berkata seperti itu tapi rasa itu hilang dan di gantikan dengan kesal.
●●●
Acha sudah sampai di dekat persimpangan rumah nya, Vino masih mengikutinya. "Udah sana lo pulang."
"Ga mau," ucap Vino.
Acha dibuat pusing oleh Vino, tadi Vino ingin mengantarkan nya pulang tapi saat sudah sampai di persimpangan rumahnya laki-laki itu tetap tidak mau pulang. "Lo mau apa lagi si Vin?"
"Gue maunya anter sampe rumah lo nanggung kalo cuman sampe persimpangan," ujar nya.
Acha menghela nafas. "Terserah lo."
Kini mereka berdua sudah sampai di depan rumah Acha.
"Nah udah sampe sana lo pulang," kata Acha.
"Oke."
Vino tidak benar-benar pergi, ia bersembunyi di balik pohon mangga yang tidak jauh disana. Ia melihat bagaimana Acha masuk ke dalam rumahnya dengan memanjat balkon kamar.
Tbc
Makasih buat yang udah baca sampe akhir.
Jangan lupa rekomendasiin cerita ini ke temen-temen kalian juga supaya cerita ini dikenal banyak orang. Aku seneng kalo cerita ini bisa di kenal banyak orang
buat yang mau kepoin akun author juga boleh pren, jangan lupa buat folow akun ig aku ya pren di sana kalian bisa cerita atau buat yang punya ide boleh banget buat dm ig aku.
Instagram:
@salsaanptri_
Boleh juga buat kalian yang mau mutualan bareng aku pren.See u next part
KAMU SEDANG MEMBACA
VINCHA{ON GOING}
Teen Fiction[FOLOW SEBELUM MEMBACA] Acha Frenca Anastasia, nama yang cantik seperti orang nya tapi berbeda dengan sikap nya yang bar bar dan membuat ia di juluki sebagai 'bad girl' dan berpindah-pindah sekolah adalah hobi nya, bahkan keluarga nya saja menyebutn...