part 19

87 52 191
                                    

Sekarang Acha dan Vino sedang berjalan di koridor-koridor sekolah dengan santai padahal bel sudah berbunyi beberapa menit lalu.

"Cha, gue mau cerita," ujar Vino memulai percakapan.

Acha melirik Vino yang ada di samping nya. "Cerita apaan?"

Vino menghela nafas pelan. "Kenapa si orang-orang makin kesini malah makin kesana gitu lama-lama makin kelamaan
Maksudnya gini loh, kalau misalkan lo tidur di atas buah kelapa emang kalkulator ada micin nya ya enggalah ngapain juga cumi-cumi bakar-bakar air hujan, ngeratain bensin pake diisi pelangi lagi, dasar gorengan pohon cemara, emang nya kalau begitu sikat gigi bisa diganti gagang pintu apa mikir dong ....

"Jadi gitu Cha cerita nya, lo ada saran?" lanjut nya.

Acha melongo mendengar ucapan Vino, ia tidak mengerti apa yang Vino maksud.

"Lo ngerti maksud gue ga Cha?" tanya Vino.

Acha menggelengkan kepala nya.

"Sama, gue juga ga ngerti," ucap nya.

Acha menggelengkan kepala nya lagi. "Gue ga ngerti bahasa alien, gue cuman bisa bahasa manusia."

"Mangkanya belajar, kalo lo ke luar angkasa tapi ga bisa bahasa alien gimana coba," ujar Vino.

"Gue bisa ajak lo buat ke luar angkasa bareng, jadi lo bisa translate bahasa mereka," ucap Acha.

"Cha--"

"Apa!" potong Acha dengan kesal.

"Gue kasian sama ayam deh dia yang punya telur kenapa bisa di namain telur mata sapi harus nya kan telur mata ayam," ujar Vino dengan random.

Acha membenarkan ucapan Vino tapi ia sendiri pun binggung untuk menjawabnya. "Lo gausah nambah beban pikiran gue Vin."

●●●

Rani berada di koridor sekolah dengan berlari untuk menyesuaikan langkah nya dengan Ary.

"Ry, tungguin dong," ujar Rani berteriak.

"Ck, kenapa?" tanya Ary dengan menunggu Rani.

"Engga kok, cuman pengen bareng sekalian basa-basi biar ga canggung kalo jadi pacar," ucap Rani dengan cengengesan.

Rani berjalan lebih dulu di depan tapi ia menengok kembali kebelakang.

"Lo bukan babu gue, mending jalan nya di samping gue aja lebih enak di liat." Rani berujar dengan menarik lengan Ary agar berjalan di sampingnya.

"Geer banget, siapa juga yang mau jadi babu lo," ucap Ary.

"Iya deh, calon pacar," bisik Rani membuat Ary merinding.

Ary hanya memutar bola mata nya malas. Saat ia akan meninggalkan Rani tapi tangan nya di cekal oleh gadis itu.

"Ga mau nganterin gue pulang lagi, kaya kemarin gitu," ujar Rani dengan menggoda.

"Gak." Balas Ary singkat dan meninggalkan Rani di parkiran sekolah.

Rani menghentakan kakinya dengan kesal gagal kali ini modus nya. "Gue kutuk lo jadi suami gue Ary!" teriak Rani sebelum Ary benar-benar meninggalkan nya.

"Dasar es batu berjalan, lo ga peka banget si. Apa gue pelet aja kali ya?"

●●●●

Acha sedang berada di ruang keluarga sendirian, keluarga nya sedang datang ke acara resepsi pernikahan hari ini dengan Daniel yang merengek ingin ikut.

Acha merebahkan tubuhnya dan bermain handphone membuka aplikasi tiktok dan mengscrollnya ia mengikuti nyanyian yang ada di fyp tiktok nya.

Andai aku jadi kaya
Punya uang berjuta-juta
Kan kuajak ayah dan bunda.

Acha menyanyikan lagu itu, tanpa sadar keluarganya sudah ada di belakangnya dan mendengarkan Acha bernyanyi.

"Kemana?" tanya Farhan.

"Ngelonte." Ujar Acha yang masih tidak menyadari keberadaan keluarganya.

"Asstagfirullah," ucap Farhan dengan mengusap dada nya.

Acha menengok kepala nya kebelakang saat mendengar ucapan Daddy nya. Ia menyengir saat Mommy nya menatap tajam dirinya.

"Heh Apa ngelonte-ngelonte," ujar Mita dengan sewot.

"Lontong pake toge kan?" ucap Acha dengan menaikan satu alis nya.

Mita menyeringit dahinya bingung. "Setau Mommy lonte itu perempuan ja--."

Acha membekap mulut Mommy nya itu agar tidak melanjutkan ucapan nya.

"STOP, STOP!," ucap Acha.

"Kenapa? Tapi emang bener kan lonte itu sama kaya yang Mommy bilang," ujar Mita membela diri.

"Iya, tapi gausah dilanjut," kata Acha malas.

Karna perdebatan mereka tentang lonte mereka menjadi tidak sadar jika sedari tadi Daniel merekam perdebatan Acha dan Mita di live streaming instagram nya.

Daniel menyapa para followers instagram nya dengan wajah so cool.

"Ka niel ganteng banget si."

"Gue memang udah ganteng dari lahir." Daniel menjawab salah satu komentar yang ada di live nya.

"Niel ganteng deh mau jadi adik ipar gue ga?"

"Mau aja si, tapi kalian punya apa?" tanya Daniel.

"Acha mana Niel?"

"Mau ngapain nanyain kakak gue?" tanya nya balik.

"Niel kenapa hujan itu turun nya air kenapa ga duit aja?"

"Soal nya kalo turun nya duit gue makin ganteng," jawab nya asal.

Daniel menyudahi acara live-nya ia membuka isi DM nya banyak sekali pesan-pesan dari para wanita. Ia membuka pesan dari username kopisusu karna penasaran seperti nya pesan itu berisi endorse.

•••
Kopi susu

Hai kak maaf menggangu waktu nya, saya dari kopi susu. Berminat untuk endorse ka Daniel. Apa bisa?

Engga kak gue udah kaya gaperlu endorse.

•••

Daniel hanya tersenyum melihat balasan yang baru ia kirim, ternyata pesan nya hanya di baca oleh akun tersebut.

Daniel merasa bangga dengan dirinya sendiri karna telah mendapat pesan berisi endorse itu berarti ia termasuk kedalam selebgram-selebgram lain nya. Ia akan memamerkan pesen tersebut kepada teman-teman nya.

Tbc

Makasih buat yang udah baca sampe akhir.

Jangan lupa rekomendasiin cerita ini ke temen-temen kalian juga supaya cerita ini dikenal banyak orang. Aku seneng kalo cerita ini bisa di kenal banyak orang.

buat yang mau kepoin akun author juga boleh pren, jangan lupa buat folow akun ig aku ya pren di sana kalian bisa cerita atau buat yang punya ide boleh banget buat dm ig aku.

Instagram:
@salsaanptri_
Boleh juga buat kalian yang mau mutualan bareng aku pren.

See u next part

VINCHA{ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang