Jaehyun membuka lemari es miliknya. Ini sudah hampir jam makan malam, dan ia berniat membuat makan malam untuknya dan adiknya, tentu saja. Setelah semua bahan ia temukan, ia hendak menutup lemari es itu sebelum matanya melihat sesuatu.
"Bir?" ia mengambil kaleng berwarna biru dari dalam lemari esnya. Mencoba mengingat siapa yang menaruh minuman itu disana.
"Ah.. Apa ini punya Johnny?"
"Kak Jaehyun! Ada yang bisa Nana bantu?"
Jaehyun tersentak. Ia menoleh kebelakang. Melihat adiknya tengah tersenyum manis kearahnya.
"Tidak usah, kau duduk saja di ruang tengah"
Jaemin mengerucutkan bibirnya. "Ya sudah, deh" dengan langkah menghentak ia berlalu dari dapur.
Jaehyun hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. Tatapannya kembali beralih pada kaleng bir digenggamannya.
"Jaemin"
Jaemin mengerjap ketika sang kakak menyusulnya ke ruang tengah. "Apa, kak?"
Jaehyun meletakkan mug bergambar kelinci milik Jaemin pada meja kecil yang ada di ruang tengah itu. "Minumlah, itu akan membuatmu segar" Jaehyun menepuk-nepuk pucuk kepala Jaemin, kemudian kembali ke dapur.
Jaemin mengambil mug miliknya itu. Ingin meminum minuman pemberian sang kakak. Hidungnya mengerut membaui aroma yang dikeluarkan minuman itu.
"Alkohol?"
***
Kening Jaemin mengerut. Ia merasakan pusing di kepalanya. Belum lagi ia merasa ada sesuatu yang aneh pada tubuhnya.
Ia membuka matanya, menatap langit-langit. Sedikit menoleh ia bisa melihat tayangan TV yang tadi di tontonnya. Ah dia masih berada di ruang tengah.
"Ngh"
Jaemin mengerang. Ia menengok ke arah bawah. Mengerjap melihat Jaehyun yang asik memuluti penisnya. Ia kembali memejamkan matanya. Takut jika kakaknya tahu kalau dia sudah sadar, dan menghentikan kegiatannya.
Jaehyun melepaskan penis adiknya. Menatap wajah sang adik yang masih terlelap. Ia membuka lebar paha Jaemin. Menatap lubang yang selama ini ingin dicicipi olehnya.
"Kalau kumasukan ia pasti akan terbangun" monolognya sambil mengelus-elus hole Jaemin.
Jaehyun menjilat bibirnya yang tiba-tiba kering. "Tapi aku ingin memasukinya"
Setelah melumuri penisnya dengan lube yang ia ambil dari kamar, ia pun bersiap untuk membobol Jaemin. Ia gesekan kepala penisnya pada lubang Jaemin. Perlahan ia memasukinya.
"Akh!"
Jaehyun tersentak mendengar jeritan Jaemin. Ia menatap wajah Jaemin yang mengernyit kesakitan.
"Jaemin? Kau bangun? Sakit? Kakak akan hentikan ini"
'Lanjutkan, kak. Aku juga menginginkannya'
Jaehyun bingung ingin melanjutkannya atau ia berhenti. Ia terus menatap wajah Jaemin yang sekarang sudah nampak rileks.
"Jaemin.." panggilnya lagi. "Kau beneran tidur, kan?"
Jaehyun mendekatkan wajahnya kearah telinga Jaemin. Menghembuskan nafasnya pelan. "Maafkan, kakak"
Setelahnya ia meraup bibir Jaemin dan melumatnya. Sementara dibawah sana penisnya menerobos masuk ke dalam lubang sempit milik Jaemin.
"Ngh"
Jaehyun melepas ciumannya. Mengecup kedua mata Jaemin yang tertutup bergantian. "Bukankah aku sangat bejat. Memperkosa adikku sendiri saat ia tertidur" Jaehyun terkekeh kecil.
Jaehyun membenarkan posisinya agar tidak menindihi Jaemin. Pelan-pelan ia mulai mengeluar masukkan penisnya. Jaehyun mendongak dan menggeram pelan merasa penisnya terhisap dibawah sana.
"Jaemin nghh andai kau tidak tidur, sayang. Mungkin aku bisa mendengar desahanmu"
'Jika aku bangun, kakak pasti akan berhenti. Aku tidak mau'
Jaehyun mencepatkan gerakannya. "Sial, kau nikmat sekali, Jaem"
"Ngh kak" Jaemin tidak sengaja mendesah. Karena Jaehyun baru saja mengenai titik manisnya.
Jaehyun terkekeh. "Iya sayang mendesahlah sshh.. Apa kau tengah bermimpi seks dengan kakak hm? Sayangnya ini bukan mimpi Jaem, aku benar-benar menyetubuhimu"
Lubang Jaemin mengetat, merespon ucapan Jaehyun. Membuat Jaehyun semakin semangat untuk mengerjai Jaemin. Jaehyun mengecupi cuping telinga Jaemin, dan sesekali mendesah rendah di telinga sang adik.
"Jaem, kakak mau keluar nghh"
Setelah tiga kali tusukan, Jaehyun benar-benar mengeluarkan benihnya. Ia menenggelamkan penisnya dalam-dalam agar tidak ada cairannya yang terbuang sia-sia.
'Kak Jaehyun!'
Begitu pula Jaemin yang mengeluarkan cairan putihnya. Mengotori dada serta perutnya.
'Hangat.. Rasanya enak sekali. Bagaimana ya ekspresi kak Jaehyun? Pasti seksi sekali'
Jaemin ingin sekali membuka matanya. Melihat berbagai ekspresi Jaehyun saat menggagahinya. Tapi lagi-lagi ia takut.
Jaehyun memandangi wajah Jaemin. Jaeminnya masih tertidur. "Jaemin..." panggilnya.
Jaemin tidak bergeming.
Jaehyun kembali memaju mundurkan penisnya yang masih saja menegang.
"Kakak, belum puas sayang. Jangan bangun oke, biarkan kakak memenuhimu"
~kkeut
KAMU SEDANG MEMBACA
Anu🌚
Randomcerita anu lah pokoknya🌚 Cast : All x Jaemin BXB🌈 ⚠ Typo hal yang lumrah... Jadi maapkeun kalo ada yang typo" ye🙏🏻