"ECHAN CURANG!!!"
Jaemin membanting stick PS milik Jeno. Pipinya menggembung dengan bibir sedikit mengerucut. Ia kesal.
"Curang gimana sih, Na? Echan mainnya bener, kok"
"Ya masa Nana kalah terus!!"
Haechan tertawa. "Artinya emang Nana ga jago main game"
"Ihhhh!"
Jaemin meraih bantalnya. Memukulkan bantalnya pada badan Haechan, membuat si punya badan meringis.
Keduanya kini berada di dorm Dream, lebih tepatnya di dalam kamar Jeno dan Jaemin. Haechan sendiri ikut pulang ke dorm Dream karena sudah berjanji ingin bermain game dengan Jeno. Tapi setelah latihan Jeno malah ketemu bapak angkatnya alias Donghae. Seniornya itu mengajak Jeno untuk makan siang bersama. Akhirnya Jeno pun membatalkan janjinya dengan Haechan.
Karena janjinya batal, sebenarnya Haechan ingin balik ke dorm 127. Tapi Jaemin merengek duluan memintanya untuk ikut ke dorm Dream, karena di dorm sepi. Ya, tadi Renjun, Jisung, dan Chenle memang pulang lebih awal. Entah mereka ngapain. Tapi yang jelas di dorm Dream tidak ada siapa-siapa, dan Jaemin tak mau sendiri.
Sampai dorm, Jaemin menantangnya bermain game. Haechan sudah menolak, karena ia ingat Jaemin pernah ngambek padanya gara-gara kalah main. Tapi Jaemin malah meledekinya. Alhasil Haechan mengikuti kemauan Jaemin.
Dan sekarang Haechan masih meringkuk terkena hantaman bantal Jaemin.
"Udah Nana!" Haechan sedikit berteriak agar Jaemin menghentikan aksinya.
Jaemin melempar bantalnya sembarangan. Tangannya dilipat di dada. Merengut tanpa menatap Haechan.
Haechan mengusapi lengannya. Menatap wajah Jaemin dari samping. Mengecup pipi Jaemin yang sedikit mengembung.
"Tu kan.. Tadi janji gabakal ngambek kalo kalah" Haechan mengingatkan.
Jaemin menghembuskan nafasnya. Kedua tangannya beralih memeluk lututnya yang menekuk. "Maaf, Echan.." sesal Jaemin.
Haechan mengusap surai lembut Jaemin.
"Kenapa sih Nana ga jago main? Padahal kalo liat Echan ato Jeno keknya gampang"
Haechan terkekeh. "Nana jago, kok"
Jaemin memiringkan kepalanya. "Jago main game?" matanya mengerjap polos.
"Bukan" Haechan mendekat. Berbisik. "Main kuda-kudaan"
Jaemin memukul lengan Haechan. "Echan ih!!"
Haechan lagi-lagi terkekeh. "Yuk, Na main kuda-kudaan"
"Gamau! Echan bukannya semalem juga main kuda-kudaan?"
Mata Haechan membulat. "Kok tau?"
"Tadi pas latihan Echan kaya aneh. Badan Echan juga sedikit kaku. Emangnya semalem ampe jam berapa?"
Haechan mendongakkan kepalanya berpikir. "Jam... 3, mungkin?"
"Sama Mark hyung?"
Haechan menggeleng. "Sama Jaehyun hyung"
"HAH JAEHYUN HYUNG?!"
"Aduh Nana jangan teriak"
"KOK CURANG!!! NANA MAU CIUM JAEHYUN HYUNG AJA GA DIBOLEHIN, ECHAN MALAH MAIN KUDA-KUDAAN SAM- mmmpphh"
"Heh.. Mulutnya. Gausah teriak-teriak napa? Ini bukan hutan" Haechan membekap mulut Jaemin.
Jaemin melepas tangan Haechan yang menutup mulutnya. "Curang! Curang! Curang!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Anu🌚
Randomcerita anu lah pokoknya🌚 Cast : All x Jaemin BXB🌈 ⚠ Typo hal yang lumrah... Jadi maapkeun kalo ada yang typo" ye🙏🏻