"Dream's"

18.3K 428 35
                                    

"Nana.."

Kening Jaemin mengerut. Ia melenguh dalam tidurnya. Kembali mendusalkan wajahnya pada dada bidang yang selalu menghangatkannya tiap malam.

"Hey, bangun sayang. Nanti kita terlambat latihan"

"Uhh.. 5 menit lagi, Jeno"

Jeno terkekeh. Ia memainkan kening berkerut Jaemin. "Sayangnya 10 menit lagi kita sudah latihan"

Tanpa peregangan Jaemin bangun dari tidurnya. "Jeno! Kok ga bangunin dari tadi!"

Jaemin terus mendumel, sampai ia menghilang di balik pintu kamar mandi. Jeno cuma geleng-geleng kepala. Ia juga harus bersiap, karena member lainnya sudah berada di tempat latihan.

***

"Hello epriwan!" sapa Jaemin semangat.

Jaemin batrenya sedang penuh hari ini. Selama perjalanan menuju tempat latihan ia terus saja berceloteh. Jeno hanya tersenyum sambil mengamati cara Jaemin bicara. Lucu sekali saat sesekali bibir Jaemin akan mengerucut kala berbicara. Gemas ingin melumatnya, tapi ia ingat sedang berada di tempat umum.

"Kalian telat, untung pelatihnya belum dateng juga" kata Renjun.

"Utututu... Maapin, Nana" Jaemin menghampiri Renjun, dan segera memeluknya. Menggoyang-goyangkan badan Renjun ke kanan kiri.

"Makanya jangan olahraga malem terus. Jadi kesiangan, kan" ledek Haechan.

"Suruh siapa Nana menggoda" elak Jeno.

"Nana hyung memang menggoda" Jisung yang berada di dekat RenMin, meremas pantat Jaemin.

"Ngh Jisung"

Tubuh keenam pemuda yang berada di ruang latihan itu meremang.

"Jangan remes pantat, Nana" wajah Jaemin berbalik untuk menatap Jisung marah. Tapi malah terkesan lucu.

"Kenapa? Bukannya Nana suka kalo diremas seperti ini" Renjun yang berada di pelukan Jaemin, mengulurkan tangannya kebelakang. Meremas dua bongkahan kenyal Jaemin.

"Ngh Renjun"

Chenle berdecak. "Sayang banget ntar malem gue ada acara keluarga. Kalo ga bisa mampir dorm bentar"

"Mau apa, Le?" tanya Mark.

"Mau ewe Nana hyung" jawab Chenle tanpa dosa.

"Heh, Nana pacar gue" Jeno protes.

"Tapi kan lu juga ijinin kita buat pake Nana" sahut Haechan.

Jeno cuma berdecak.

"Nghh Renjun!"

"Asu Renjun!"

Renjun hanya terkekeh. Ia terus mengeluar masukan jarinya di dalam lubang Jaemin. Jadi posisinya Renjun memang masih dipelukan Jaemin. Saat yang lain tidak fokus pada dirinya dan Jaemin, ia sedikit melorotkan celana training Jaemin, dan melancarkan aksinya.

"Berapa ronde semalem?" bisik Renjun pada Jaemin yang menaruhkan kepalanya pada bahunya.

"Nghh 3.. Akh siapa?" Jaemin melirik kesampingnya, disambut senyuman Jisung.

Kini jari telunjuk Renjun dan Jisung memenuhi holenya.

"Masih sempit" kata Jisung.

"Shit!" umpat Haechan.

"Gue kangen hole Nana" Mark mengelus gundukan yang berada dibalik celananya.

"Ngh Mark hyung sini mhh masukin, Nana"

"Hyung, kalo Lele boleh ga?"

"Akh iya nghh semuanya boleh masukin, Nana"

"Jalang"












































~kkeut


Anu🌚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang