Happy Birthday

15.8K 319 10
                                    

"Aw.. Sakit"

Jaemin merengut mengelus pipinya yang baru saja kena cubit. Oknum yang mencubit pipinya itu malah tertawa gemas akan tingkahnya.

"Ya abisnya kamu ngelamun terus" ia mengelus surai Jaemin. "Kenapa hm?"

"Hyunjin bentar lagi ulang tahun, kan. Mau kado apa dari Nana?" Jaemin bertanya polos.

Hyunjin tersenyum. "Ga usah repot-repot sayangku" hidung kecil Jaemin ia cubit. "Tapi kalo kamu keukeh mau kasih, ya terserah kamu aja"

Jaemin mengerucutkan bibirnya. "Emangnya Hyunjin ga butuh sesuatu gitu?"

Jaemin mengerjap. Bukan menjawab pertanyaannya Hyunjin malah mendekatkan wajahnya. Jaemin memejamkan matanya kala Hyunjin makin mendekat.

"Aku butuh kamu" bisiknya.

Jaemin membuka matanya dan menoleh. Membuat kedua hidung mereka bersentuhan. Tak menyiakan kesempatan, Hyunjin mencuri satu kecupan dari bibir si manis.

Jaemin merona.

"Cie.. Pipinya merah" Hyunjin kembali mencubit pipi gembil Jaemin.

"Hyunjin!"

***

"Kenapa, Na? Ada masalah?"

Haechan menatap heran kearah sahabatnya itu. Pasalnya Jaemin sudah menghela nafas keras sebanyak 5 kali hari ini. Tidak seperti biasanya.

"Nana bingung" ujarnya, ia menggaruk rambutnya yang tidak gatal.

"Kenapa?" saut Renjun.

"Besok Hyunjin ultah, kan.. Nah Nana bingung mau kasih kado apa"

Haechan dan Renjun terdiam. Keduanya bingung ingin memberi saran apa.

"Tanyain aja kalo bingung"

"Ihhh... Nana udah tanya, tapi malah jawabnya terserah. Terus pas Nana tanya lagi butuh apa, jawabannya malah ngawur"

Renjun mengernyit. "Ngawur gimana?"

"Katanya Hyunjin, dia butuh Nana.. Gitu"

Kedua sahabat itu saling pandang. Tak lama keduanya tersenyum misterius membuat Jaemin yang melihatnya begidik.

"Ck, kode itu kode"

Jaemin menelengkan kepalanya. "Kode?"

"Aduh lupa, kalo temen kita yang ini rada polos" Haechan menepuk jidatnya. "Kita bantuin deh, ya, Na"

"Hm? Kalian mau bantuin Nana cari kado?"

Haechan dan Renjun mengangguk.

"Makasih ya, kalian emang sahabat terbaik Nana"

***

"Jaemin mana?" Hyunjin melongok kearah kelas si manis, tapi ia tak menemukan batang hidung kekasihnya itu.

"Udah pulang duluan"

Hyunjin menaikkan sebelah alisnya mendengar jawaban Haechan. "Pulang? Sama siapa?"

"Jaehyun hyung" jawab Renjun.

Hyunjin menatap keduanya penuh selidik. Tapi setelah ia tak menemukan sesuatu yang mencurigakan, ia pun menghela nafasnya berat.

"Yaudah, deh"

Anu🌚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang