Yum Yum

14.5K 349 8
                                    

"Eh, mampir cafe dulu ya"

Renjun dan Jaemin mengangguk.

"Traktir ya, hyung" ujar Renjun, yang disauti kekehan ringan dari Jaemin.

Sang manager hanya mencebik.

Ketiganya tengah menikmati jalan malam di negeri Jerman. Awalnya Renjun dan Jaemin ingin jalan berdua saja disekitar hotel. Tapi sang manager takut jika kedua anak ini kenapa-napa, akhirnya ia turun tangan. Ikutlah dia dibawa kesana-kemari oleh mereka. Sampai ia capek sendiri dan berinisiatif untuk istirahat di cafe.

"Pesan apa yang kalian mau. Hyung mau ke toilet sebentar. Kalian bisa kan?"

"Santai, hyung. Si Nana kan jago Inggris"

"Yodah deh" sang manager pun berlalu meninggalkan mereka yang masih sibuk memilah milih menu.

"Mau pesen apa, Na?"

"Minum aja, deh"

Renjun membolak balik buku menu itu. "Hm.. minum apa ya?"

"Excuse me. Are you ready for order?"

Renjun dan Jaemin gelagapan.

"A-aduh yang mana nih, Njun?" Jaemin menarik-narik kecil baju Renjun.

"I-ini aja kali ya, Na. Es teh kali ini"

"Yodah buruan bilang"

"Kok aku sih yang ngomong?"

"Hih udah, nanti Nana bantu dikit-dikit"

Renjun berdecak. "Kamu juga mau ini?"

"Bawahnya aja deh.. keknya sama cuma beda jenis tehnya"

"Japanese lover ini?"

Jaemin mengangguk. "Teh Jepang kali ya"

"Eum.. one long island ice tea, and one japanese lover"

"Okay. Let me repeat the order.. one long island ice tea, one japanese lover. Is there anything else?"

"Nope"

"Your order will be served in 5 minute"

"Aa thank you"

Keduanya bernafas lega begitu sang pelayan pergi. Rasanya dag dig dug memulai percakapan dengan bahasa asing tanpa didampingi manager atau staff lain. Untungnya masih mudah mereka pahami.

"Jago juga gue bahasa Inggrisnya. Kudu pamer Mark hyung, nih"

***

"Here's your order, sir"

"Thank you"

"Jauh-jauh ke Jerman pesen apa tuh? Teh?"

Renjun dan Jaemin mengangguk. Mereka mulai menyeruput minuman pesanan mereka.

Jaemin mengernyit begitu teh pesananannya masuk ke dalam mulutnya. Mulutnya sibuk mencecap rasa yang baru ia coba. Kemudian ia mengendikkan bahunya, berpikir positif. Mungkin teh Jepang memang begini rasanya.

Sedangkan disebelahnya Renjun sedikit terkejut begitu menyecap minumannya. Ia merasa sesuatu yang sedikit familiar diindera perasanya. Jika tak salah, ini alkohol. Bukan es teh yang semestinya. Tapi ia berusaha biasa saja supaya sang manager tidak marah padanya.

"Njun... kok Nana pusing ya"

Renjun dan manager hyung menatap kearah Jaemin. Jaemin memijat kepalanya yang terasa pusing. Wajah Jaemin juga sudah nampak bersemu merah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Anu🌚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang