4

3.2K 480 26
                                    

Otome Boys Love "Find Your Mate" Chapter 4

.

.

.

.

.

***

Di tengah malam Rinus terbangun, sugestinya sebelum tidur untuk bangun di tengah malam ternyata berhasil. Setelah memastikan tidak ada siapapun di dalam kamar selain dirinya barulah selimut yang menetupi tubuh disibak.

"Setan! Bisa-bisanya pindah ke dunia kayak begini!"

Ia mengumpat. Rinus mengacak-acak rambut di kepalanya dengan ganas. Ia benar-benar kesal, pasalnya Rinus ingat sebelum ia mati, di hari minggu ia membaca novel action fantasi non bajakan yang ia beli dengan uang sendiri. Tapi bisa-bisanya ia malah transmigrasi ke dalam otome bl buatan developer abal-abal yang alurnya sangat ampas. Seharunya jika mengikut hal yang lumrah maka Rinus akan masuk ke dalam novel yang terakhir ia baca.

Tapi apa boleh buat, nasi sudah menjadi bubur.

Tubuh di dunia sebelumnya pasti sudah masuk ke dalam tanah. Tidak mungkin ada cara Rinus untuk kembali.

Rinus beranjak dari kasur, dengan wajah yang muram ia membuka pintu menuju balkon dan duduk di salah satu kursi yang ada.

Ia menghela nafas.

"Ah ... dipikir-pikir nggak ada jalan lain selain di jadikan bini sama orang kalau jadi omega."

Rinus bergumam. Pandangannya menerawang jauh melihat hamparan halaman yang luas dicampur langit yang sepi bintang.

"Apes banget."

Sisa malam itu Rinus habiskan dengan merenungi hidupnya yang baru, ingin sambil minum kopi panas tapi rasanya tidak mungkin. Yang ada dia bakal di paksa pelayan untuk kembali tidur.

Dini hari baru Rinus kembali ke tempat tidur. Ia sempat dibangunkan saat matahari sudah terbit tapi Rinus beralasan kepalanya masih pening, sehabis minum obat ia melanjutkan tidur sampai jam makan siang.

Kina membawakan makan siang dengan menu yang bagusnya bukan untuk orang sakit-sakitan. Iseng ingin mencoba seberapa rela pelayan bangsawan di jadikan babu, Rinus meminta disuapi. Rinus terkesan saat Kina dengan sigap mengangkat piring dan menyuapinya dengan hati-hati.

Usai makan dokter datang untuk pemeriksaan, setelah miminum obat yang rasanya mengerikan Rinus di antar oleh para pelayan ke kamar mandi dan dimandikan dengan cekatan. Saat semua hal selesai barulah Rinus bisa bersantai kembali, Kina menemani di sisinya sambil mengupas buah-buahan segar.

Rinus terkagum-kagum. Jadi seperti ini rasanya jadi bangsawan. Semua hal dikerjakan para pelayan, terasa sangat menyenangkan. Walaupun Rinus tahu jika ia sudah sehat nanti pelayanan luar biasa ini akan dihentikan menilik pribadi Rinus yang asli yang tidak suka dimanjakan.

Baru sehari di dunia ini tetapi Rinus sudah tahu kalau banyak pelayan yang takut dengan Rinus. Selain Kina tidak ada yang berani menatap matanya, apalagi saat ia dimandikan tadi, Rinus mengaduh saat tengkuknya digosok dengan kasar, reflek ia menatap kebelakang dan pelayan muda yang ditatap olehnya tersentak dan berucap maaf berulang kali dengan suara bergetar.

Dia kira sifat Rinus yang asli tidak seburuk itu, namun melihat para pelayan yang takut dengannya sepertinya Rinus yang asli lebih buruk dari kelihatannya.

Akan tetapi ada yang beda. Pelayan pria yang Rinus temui di awal terlihat tidak takut dengannya, sebaliknya ia terlihat bersahabat karena berceloteh macam-macam. Sedangkan Kina, gadis itu menatap langsung mata Rinus dan tidak terlihat keraguan dalam tindakannya. Mengherankan.

"Silahkan dimakan tuan muda, anda harus cepat sehat untuk acara minggu depan." Kina menyodorkan sepiring buah yang sudah selesai ia kupas dan potong dengan ciamik.

"Minggu depan? Ada acara apa?" tanya Rinus sebelum memasukkan sepotong pir ke dalam mulutnya.

"Minggu depan tepatnya pada hari Rabu, Pangeran Mahkota Handersson Derullia dan tuan muda Kevin Adyatma akan menggelar pesta pernikahan mereka."

Rinus yang asik memakan pir tersedak, ia menderita batuk beberapa saat sembari dibantu Kina menepuk punggungnya guna menghilangkan gatal di tenggorokan.

"Benar, tentu saja mereka akan menikah. Bodohnya aku." Rinus berucap pelan namun masih tertangkap di telinga Kina.

"Tidak apa-apa tuan muda, wajar saja tuan muda lupa melihat apa yang sudah terjadi beberapa hari kebelakang."

Rinus mengangguk setuju lalu mencomot asal buah yang ada di piring. Setelah beberapa saat sunyi mengisi suasana Kina mengerjap seakan teringat sesuatu. "Ah, saya baru ingat. Saat tuan muda tidak sadarkan diri dua hari yang lalu Trainor berinisatif mengirimkan kabar kepada tuan muda Kevin."

Rinus mendengarkan.

"Surat balasan tuan muda Kevin langsung datang esok hari. Beliau menyertakan sebuket bunga nan indah, di dalam surat ia terlihat sangat khawatir dengan anda tetapi beliau meminta maaf karena tidak bisa menjenguk dikarenakan sibuk dengan pesta pernikahan yang akan datang." Kina tersenyum saat bercerita, senang terhadap perhatian manis dari Tuan muda Kevin kepada Tuan mudanya.

Rinus terdiam. Ia tidak mengatakan apapun, sambil terus mencomot buah-buahan ia berdialog dalam benak, 'kevin ... dia mc dari game. Jadi di dunia ini jalang itu dapat rute dengan Pangeran Mahkota.'

'ugh ....'

Rinus mengernyit. Ia teringat alur dari rute untuk Pangeran Mahkota. Alur Pangeran Mahkota adalah rute paling menjijikkan dari semua rute yang ada. Mc, yaitu Kevin terpaksa harus meminum cairan afrodisiak bertujuan memenangkan hati Pangeran Mahkota sampai-sampai mc murahan itu entah berapa kali memasuki masa heat secara paksa.

Pangeran Mahkota, Handersson adalah pria bejat yang tidak melirik siapapun kecuali orang tersebut berhasil memuaskannya di ranjang. Untuk mendapatkan ending rute, player harus terus-terusan menggoda Handersson untuk berhubungan badan. Hal tersebut lumayan menyusahkan karena Handersson tidak tertarik kepada laki-laki. Rinus ingat ada banyak adegan menggelikan dan memalukan yang terjadi di sepanjang rute, dan kalau diingat rute Pangeran Mahkota adalah rute dengan adegan 'penyatuan' paling banyak.

Melihat di dunia yang ia tempati Kevin menikah dengan Handersson berarti alur yang benar-benar canon adalah rute Pangeran Mahkota. Itu artinya sifat asli Kevin memanglah binal. Tidak, di rute manapun Kevin adalah seorang jalang. Rinus ingat tidak ada satupun harem yang tidak mendapat jatah tubuhnya Kevin.

Kalau boleh jujur. Mario. Membenci mc teramat sangat. Dibandingkan dengan para male lead, ia lebih banyak menghina mc, si Kevin karena terlalu murahan. Ia adalah tipe yang rela di celap celup sana sini. Mengerikan.

Rinus merasa kasihan dengan dirinya karena berteman dengan orang seperti itu.

Rasanya ia ingin memutus hubungan pertemanan dengan Kevin. Tapi pasti mustahil mengingat posisi Kevin dalam kerajaan. Rinus tak yakin ia bisa menahan wajahnya untuk tidak mengernyit jijik saat berhadapan langsung dengan Kevin.

Ah, sangat menyusahkan sekali.

"Saya yakin pesta pernikahannya akan sangat meriah dan megah. Semua orang akan bersorak bahagia di hari itu." Kina menutup mata, membayangkan suasana pesta pernikahan yang akan terlaksana di istana.

Rinus hanya mendelik kesal, ia benar-benar tidak ingin pergi. Rasanya tak sanggup melihat pasangan itu dengan mata kepala sendiri, pasti adegan-adegan yang tidak diinginkan otomatis terbayang di kepala. Bagaimanapun saat memainkan game itu rasanya sama saja berada dalam neraka, dimana Hana adalah algojonya.

Kina melihat wajah kesal tuannya, gadis itu tersenyum sangat lebar. "Tenang saja tuan muda, saya yakin tuan muda akan menemukan mate anda segera." Kelihatannya Kina salah paham dengan ekspresi wajah Rinus.

Rinus mendengus.

'bukan gitu goblok.'

To be continue

Otome Boys Love~[Find Your Mate]~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang