Otome Boys Love "Find Your Mate" Chapter 9
.
.
.
.
.
***
Ditengah kerumunan pesta, Rinus berakhir di salah satu meja yang dipenuhi para Young Master dan Young lady bangsawan.
Cairan yang ada di dalam gelas miliknya tentu saja bukanlah alkohol, lagipula umur Rinus baru 14 tahun. Setelah mengangkat gelas dan mengucapkan ucapan bersulang, Rinus dengan hati-hati menyesap minumannya.
"Bagaimana? Kurasa tuan-tuan dan nona-nona mempunyai banyak pembahasan yang menarik, benar?"
Nona Rozayeur dari keluarga Duke Rozayeur memulai percakapan setelah menyesap minumannya. Gadis itu memandang sekeliling meja dengan senyumnya yang anggun. Tapi Rinus yakin kalau sinar mata merah delima milik Nona Rozayeur memancarkan hal yang berbanding terbalik, lebih tepatnya kejengkelan.
Untuk sementara tidak ada yang memulai untuk membuka percakapan, semua orang yang ada di meja itu hanya menyesap minuman dan memakan cemilannya masing-masing. Nona Rozayeur juga sepertinya tidak keberatan. Karena pembahasan yang akan dibicarakan di meja ini tentu saja bukan pembicaraan "sekedar" saja.
"Ah, hari yang cukup indah untuk pesta pernikahan, tapi saya merasa ada hal yang tidak mengenakkan. Kira-kira apa, ya?"
Kali ini Nona muda yang lain memulai percakapan. Nona Hanalia, dengan wajah ramah dan polos yang tidak terlihat natural sama sekali.
Suasana dingin sejenak. Rinus merasakan bulu kuduknya merinding. Aura para anak bangsawan di sekeliling benar-benar menyesakkan. Aroma kecut juga memenuhi udara.
Tak!
"Janessa, Darcia, kurasa tidak ada gunanya untuk berbicara seperti itu. Berbicara dengan formal maksudku." Laki-laki cantik bertambut hitam legam menyahut. Arris Mallitho. Sangat jelas Ia sedang merasa jengkel.
Rinus sama sekali tidak mengenal mereka yang ada di meja ini. Total omega yang ada di lingkaran meja adalah 7 orang termasuk Rinus, 3 laki-laki dan 4 perempuan. Rinus terpaksa menetap disana karena gadis tadi, Nona Janessa Rozayeur menyapa Rinus dengan ramah dan menariknya begitu saja tanpa mendengarkan keluh protes Rinus di genggamannya. Tapi saat sampai di meja tidak ada yang menatap Rinus dengan tatapan aneh, terlebih mereka terlihat biasa saja dan tidak banyak bicara lalu mempersilahkan Rinus untuk duduk di antara mereka.
Padahal hal yang diincar Rinus ada di depan mata. Satu meja lagi maka ia akan dapat bertemu dengan salah satu karakter yang masuk ke dalam quest yang sedang Rinus tuntaskan. Tapi ia malah terseret kesini.
"Ahaha, maaf Arris. Kurasa aku masih terbawa suasana. Dari tadi banyak sekali bangsawan-bangsawan yang harus kusapa." Nona Darcia Hanalia tertawa kecil.
"Ayolah, kurasa tidak ada masalah membicarakan hal ini dengan mulut terbuka. Yang menyukai omega jalang itu cuma rakyat jelata dan alpha penuh birahi, tidak ada yang akan marah." Nona Abel Freela berkata dengan ketus, gerak geriknya menunjukkan ia sudah lelah lahir batin dengan kode etik bangsawan, buktinya kepalanya ia sandarkan ke telapak tangan ditambah postur badan yang sama sekali tidak anggun.
"Hati-hati Abel, salah satu alpha birahi yang kau bicarakan ada di meja seberang ... oh! Dia melihat kesini, hehe." Netra hazel tuan muda Farul Gerwin mengerlap penuh hiburan, seringai yang ada di bibirnya semakin lebar tiap detiknya.
"Baguslah kalau dia mendengar, semakin panas suasananya semakin asik." Abel mendelik ke belakang sekilas untuk bertemu pandangan dengan alpha yang sedang mereka bicarakan. Rinus sempat melirik sejenak tapi langsung menundukkan pandangan karena alpha yang dimaksud mengeluarkan aura menyeramkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Otome Boys Love~[Find Your Mate]~
Fantasía[Fantasy Historical Omegaverse / BL] Mario bertransmigrasi ke dalam otome game buatan developer abal-abal yang menceritakan plot pasaran dimana sang tokoh utama bernama Kevin disuruh untuk memilih salah satu rute dari para harem. Namun, walau alur c...