10

1.7K 215 24
                                    

Otome Boys Love "Find Your Mate" Chapter 10

.

.

.

.

.

***

Target sudah ada di depan mata. Marlo Larmafort dengan segelas liquour berwarna merah tengah bersandar di salah satu tiang. Terdengar tidak elegan sama sekali. Ya, jika tiang yang disandari adalah tiang bangunan tanpa ukiran dan hanya cat tembok berwarna kusam. Tapi tiang yang disandari Marlo adalah tiang mewah dengan banyak ukiran-ukiran rumit yang membuat kepala pusing hanya dengan melihatnya. Jadi yang tengah lelaki itu lakukan sekarang terlihat sangat elegan.

Rinus berada tak terlalu jauh dari Marlo. Ia berada di belakang lelaki itu, posisi dimana Marlo tak akan bisa melihatnya tapi Rinus bisa melihat dengan sangat jelas, walau hanya sekedar setengah badan yang terlihat di mata.

Untungnya tidak ada seseorang yang berlaku macam-macam, walau ada beberapa lirikan akan tetapi tidak ada yang berani benar-benar mendekat.

Tentu saja, area di sini adalah area tenang yang tidak terjamah musik pesta. Namun, mereka yang ada di sini masih dapat melihat area center tempat pesta dan hiruk pikuk terjadi. Dengan kata lain disini adalah tempat untuk mereka yang ingin mencari ketenangan namun masih dapat terjamah suasana pesta.

Yang sedang Rinus lakukan sekarang adalah mencari 'alasan' dan 'bagaimana'. Tidak mungkin 'kan Rinus tanpa ada angin atau hujan mengajak berbicara seorang Marquiss. Apalagi Rinus tidak memiliki hubungan apa-apa selain menjadi sahabat baik 'mantan' pujaan hati.

Rinus tengah membayangkan situasi yang sangat konyol sekarang. Ia memikirkan kalau ia akan meghampiri Marlo lalu menanyakan pertanyaan konyol seperti, 'bagaimana rasanya kalah bersaing?'

Tapi Rinus tidak akan melakukan itu, tidak mungkin.

Mengingat waktu yang terus berjalan, maka ia harus secepat mungkin mencari cara untuk mendekati dan mengajak berbincang Marlo.

Tiba-tiba saja seakan mendapat pencerahan ada dua gadis bangsawan yang berdiri di depan Marlo, tetapi mereka tidak terlihat berinteraksi dengan Marlo. Setelah para gadis itu berlalu Rinus dapat melihat semangkuk kecil kue ditangan masing-masing gadis-gadis tersebut.

Tanpa menunggu lama-lama lagi Rinus melesat ke sana. Tanpa melirik Marlo, Rinus berdiri di depan meja jamuan yang menyediakan banyak cemilan. Rinus yang awalnya hanya berniat akan mengambil asal saja terbuang jauh-jauh, jajaran cemilan-cemilan dengan berbagai jenis ternyata lebih menggoda daripada dugaan awal.

Tidak berniat mengambil satu jenis saja, tangan Rinus menyambar piring mungil yang telah disiapkan untuk mengambil lebih dari satu jenis cemilan. Pikiran tentang Marlo terasingkan begitu saja.

Rinus mengambil sepotong kue dengan banyak kacang-kacangan diatasnya, satu panekuk strawberry, dan beef pie. Sekarang piring mungilnya tersisa satu tempat saja tersisa untuk diisi dan Rinus kesulitan untuk memilih antara puding dengan warna segar atau roti dengan taburan kayu manis, alhasil tangannya terus-terusan menerawang diatas dua pilihan tersebut.

Disaat kesulitan memilih, sebuah tangan tiba-tiba melewati bahu Rinus menunjuk satu roti kayu manis yang menjadi salah satu objek dilema.

"Roti ini mempunyai rasa yang ringan dengan sedikit hawa manis."

Rinus merinding seketika. Bagaimana tidak? Suara itu ada tepat di depan telinganya. Rinus berdiri dengan kaku, ia dapat merasakan jika ia bergerak sedikit saja ke belakang maka ia dipastikan akan mendarat di sebuah bidang kokoh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Otome Boys Love~[Find Your Mate]~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang