Hadiah

7 0 0
                                    

Jangan biarkan aku terbiasa dengan ketidak hadiranmu. Jangan biarkan ingatan tentangmu terkikis oleh waktu. Seteguh teguhnya karang akan patah juga dihantam ombak.
Bagaimanapun setianya merpati akan pergi juga menunggu yang tak pasti pulang.
Pulanglah, sebelum aku yang benar-benar pergi.
~~~~

Di Jakarta yang telah berlalu, 2016

"kris..." ucapku manja dihadapanya.
"Apa sayangg..."

Kami sedang duduk di salah satu taman yang cukup luas dan ramai. Padahal dia tau aku tak menyukai keramaian. Ditengah-tengah keramaian dia selalu berucap "jangan takut akan keramaian keyra, aku taksuka kamu yang lebay seperti itu." kita selalu berdebat jika dia membawaku ketempat yang ramai. "aku bukanya lebay kris, aku hanya tak menyukainya saja. Seharusnya kamu juga bisa paham akan hal itu." ucapan ini selalu terulang berkali-kali, tetapi tetap saja egonya tak ingin dihalangi.

"kris, keyra berharap pada semesta kris orang yang bisa bikin keyra bahagia, dan keyra pun sama. Orang yang bisa bikin kris bahagia hingga suatu waktu disetiap pagi kita bisa sama-sama dan tersenyum. Keyra yakin semesta ngga akan jahat lagi sama keyra."
"keyra, sudah berapa kali aku bilang padamu jangan  minta pada semesta. Seharusnya kamu minta sama yang diatas, yang maha kuasa. Yang menciptakan semesta dan menciptakan kita. Ini semua takdir key, keyra nggaboleh kayak gitu."
"kris, akukan sudah bilang padamu, jangan cuma panggil aku key, memangnya aku kunci"
"ya, kamu kunci di hati aku"
"kris? "
"apa ara cantik"
"lalu kalau misalnya kita berpisah itu juga takdir?"
---

Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Sedari tadi aku hanya bengong dan memikirkan dia, untung saja guru tak ada yang masuk dari sehabis istirahat tadi.
"kenapa bengong key, mikirin kris?" ucap lala padaku. Aku hanya geleng dan tersenyum.

Lala adalah temanku, teman dijakartaku, sekaligus teman sebangku ku. Dia orang yang bisa aku ajak cerita jika disekolah, dia mengetahuiku dan sedikit mengetahui kris.

"yaudah, ayo pulang. Siapa tau nanti dijalan ketemu kris. Atau bahkan ketemu laki-laki hebat lainya. Keyra move on dong. Masih banyak laki-laki diluar sono. Apalagi kita ini masih umur 16tahun, key."
"laa, berapa kali gua bilang gua nggabisa. Dia janji kok sama gua."
"janji apa? Buat kembali? Buktinya sampe sekarang dia ngga kembalikan? Bahkan ngehubungin dan buat kasih kejelasan aja engga key!"
Aku berlalu dan disusul lala yang masih saja berbicara..
"ini sudah hampir setahun key, masa kamu masih mau kayak gini terus."
"aku yakin pasti dia kembali, la"
"terserah deh frananda keyra, aku duluan ya. Bye"

Saat tiba dirumah, ada sebuah sepeda didepan halaman rumahku. Yang terhias rapih nan anggun. Dan aku pikir ada tamu dari salahsatu orang dirumahku, tapi ternyata bukan. Saat aku tanya bibiku itu sepedah siapa, lalu katanya ada orang yang mengantarkanya entah dari siapa, tidak diberi tahu nama dan pengirim alamatnya.
Satu jam setelah aku mengganti pakaian dan makan siang aku kembali melihat sepeda itu. Ternyata dikeranjang sepeda itu ada sebuah kertas dan buku notes yang berukuran sedang dengan halamannya yang masih kosong.

" Ceritakan semua hari-harimu dibuku ini. pakailah sepedah ini karna ku hadiahkan padamu untuk tiapharimu berangkat kesekolah, supaya tak perlu lagi jalan kaki apalagi sendirian. Aku pasti kembali, sayangku. Jaga dirimu baik-baik. Jangan sampai saat aku kembali, kamu hilang."

Tak ada nama pengirim dan tak ada salam hangat. Tapi aku yakin kalau ini kris yang mengirimnya.
'kris.. Kenapa bukan kamu saja yang mengirimnya langsung? Kenapa kamu tak ingin bertemu denganku kris? Apa yang buat kamu seperti ini?'

-
Di Jakarta hari-hariku tak begitu indah tanpamu, di Jakarta aku hanya ingin ditemani olehmu. Kris, bahkan sampai detik inipun aku nggatau kamu dimana, sedang apa, sama siapa. Bahkan sampai detik inipun senyumu masih terbayang oleh ingatanku. Jangan biarkan aku terkikis oleh waktu, kris. Jangan biarkan ingatanku tentangmu terhapus karena jejakmu telah hilang.

-
Biak, 2018

Tak bisa sedetikpun aku tak memikirkanmu. Dan tak bisa sedetikpun aku lari darinya. Sungguh, jika kamu mengira kamu merasa semua ini ngga adil, itu benar. Aku juga tak menginginkanya bahkan tak juga mempercayainya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Van dan FreyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang