02

104 17 0
                                    


Happy Reading

"Astaga ini beneran??" Bora terus-terusan membaca kalimat yang menurutnya sangat menggelikan yang di posting akun Coolllllbooyyyyy_

"Bagaimana bisa dia menyukai dua orang sekaligus?" Minhyuk ikut bersuara.

Keduanya terus merespon berlebihan kepada si pemilik akun collboy, sedangkan dua gadis bernama Hana hanya sibuk dengan dunianya sendiri. Walaupun sekarang jam istirahat, Kimha hanya fokus belajar tanpa merasa mengantuk karena semalam tidak tidur, sedangkan Hana yang satu malah tertidur dengan wajahnya ia tutupi buku.

Setelah ke 40 kali membaca kalimat yang di upload si collboy, seketika Bora tersadar dan tersenyum misterius, gadis itu kemuadian menatap dua Hana yang berada di samping bangkunya.

"Kau kenapa?" Minhyuk menatap Bora ngeri karena gadis itu tiba-tiba tersenyum sendiri.

"Sepertinya aku tau siapa pemilik akun ini" Suara Bora dan berdiri dari tempatnya.

Gadis itu menatap seisi kelas dan mencari sosok laki-laki yang terlintas di benaknya.

"Dapat" Gumamnya setelah melihat 2 lelaki tampan yang berjalan ke arah mereka.

Mereka Nam Yohan dan Mark Lee, mereka berdua baru saja selesai dari kantin. Yohan langsung duduk di bangkunya sedangkan Mark duduk di bangku kosong depan Kimha.

Lelaki itu menaruh susu strawberry dan roti di atas meja Kimha, membuat si gadis spontan menoleh ke arahnya sambil melepaskan headset di telinganya.

"Kau mengejutkanku" Ucap Kimha sedikit terkejut karena Mark tiba-tiba berada di depannya.

"Kenapa belum makan? Ini udah jam berapa lho?! Kalau sakit nanti gimana??" Tegur Mark dan khawatir dengan sahabatnya ini.

"Maaf" Gumam Kimha dan mengambil susu strawberry.

Gadis itu mulai meminum susu pemberian Mark, susu favoritnya.

Lelaki itu terus menatap gadis di hadapannya, gadis ini selalu sama dari dulu, tidak pernah ingat jam makan dan jam tidur.

Mark dan Kimha sudah saling kenal sejak mereka duduk di bangku menengah pertama, dan juga mereka berdua selalu bersama-sama, itulah yang membuat orang-orang mengira kalau mereka adalah sepasang kekasih.

Mark menoleh ke samping dimana terdapat seorang gadis yang sedang terlelap, lelaki itu menghela nafas, selain memiliki nama yang sama keduanya juga lupa jam makan siang.

Mark mengambil buku yang menutupi wajah terlelap Do Hana.

"Aigoo.." Gumam Mark dan berniat membangunkan Doha dengan cara menepuk-nepuk pipi Doha, namun sebelum itu, tangan seseorang lebih dulu menahan tangannya membuatnya menoleh kepada oknum yang memegang tangannya.

"Jangan dibangunkan" Tegur Yohan sambil menahan tangan Mark yang ingin menyentuh wajah Doha.

Mark mengernyit, membuat Yohan tersadar dengan apa yang ia lakukan, Yohan pun segera melepaskan tangan Mark dari tangannya.

"Karena sepertinya dia kelelahan" Ucap Yohan dan memperbaiki duduknya, lelaki itu dengan cepat membuka halaman buku dan seolah-olah sedang membaca.

Mark kembali menatap wajah Doha, tangannya menyelipkan helaian rambut Hana di belakang telinga agar tak menghalanginya untuk menatap wajahnya secara jelas.

Lelaki itu tersenyum, dan mendekatkan wajahnya ke arah wajah Doha. Sepertinya Mark baru saja sadar, kalau teman perempuannya ini memiliki wajah yang cantik.

Tak berselang beberapa detik, kedua mata Doha terbuka, ia membelalakkan matanya saat keduanya sama-sama berkontak mata dengan jarak yang sangat dekat. Doha spontan menjauhi wajahnya dari Mark.

"Yak!! " Teriak Doha sangat terkejut.

Mark tertawa kecil melihat reaksi Doha dan memperbaiki duduknya.

"Wajah kita terlalu dekat" Gumam Doha namun terdengar oleh Mark.

Jantung Doha semakin berdetak sangat kencang, ia tidak tau apakah jantungnya ini berdetak kencang karena terkejut atau karena....

"Kenapa?.. Jantungmu berdebar?" Suara Mark membuat Doha kembali menatapnya.

Doha terdiam, dengan Mark yang terus menatapnya. Kenapa akhir-akhir ini kalimat yang dikeluarkan teman lelakinya ini terus saja membuatnya berdebar dan malu? Gadis itu tidak bisa berbohong, sekarang saja wajahnya terasa panas seperti terkena sinar matahari, apalagi saat Mark yang tidak berhenti melihatkan senyumannya ke arahnya.

Bora yang muak dengan sifat Mark yang selalu menggoda teman-temannya pun menghampiri Mark dan menyodorkan ponsel Kimha ke arahnya.

"Ini akun mu kan??" Tanya Bora dan yakin kalau pemilik akun ini ialah Mark.

Mark melirik ke ponsel Kimha, dan menggeleng.

"Bukan" Ucapnya dan melipat kedua tangannya di depan dada.

"Yak! Tidak mungkin akun itu milik Mark, kau tau sendiri temanmu ini gagap internet" Celetuk Minhyuk.

Yohan ikut melirik akun yang Bora maksud.

Kalau dipikir-pikir, apa yang di bilang Minhyuk benar juga. Mark kan tidak pernah bermain media sosial, buat akun saja pasti dia tidak tau, tapi masa sih orang yang dikenal pintar dalam berbagai hal tidak bisa membuat akun Instagram.

Bora sangat yakin, kalau pemilik akun ini adalah Mark. Mark kan sukanya sama Kimha, siapa lagi kalau bukan dia.

Tapi untuk apa Mark ikut menandai akun Doha?

"Aku tidak percaya. Kau kan sukanya sama Kim Hana" Tegas Bora.

Seakan-akan ia tau kalau Mark sukanya sama Kimha.

"Aku tidak pernah menyukainya, dia sahabatku" Ujar Mark santai, membuat Kimha menoleh ke arahnya.

"Tidak ada yang namanya sahabat di antara pria dan wanita tuan Lee.." Ucap Bora, gadis itu sangat yakin kalau pemilik akun itu milik Mark.

"Mark menyukai seseorang, dia pernah mengatakannya kepadaku" Kimha ikut bersuara.

Membuat Doha yang daritadi diam menatap ke arahnya.

"Kenapa tidak kau tanya Yohan saja" Ucap Mark membuat Yohan spontan menatapnya.

"Mungkin saja pemilik akun itu adalah dia" Lanjutnya menatap wajah Yohan, yang terlihat aneh.

Yohan tidak merespon kalimat Mark, lelaki lebih memilih diam dan membaca buku.

Doha tidak percaya jika pemilik akun itu adalah Yohan, untuk apa Yohan memposting kalimat suka dalam diam ke dia dan Kim Hana? Tapi kalau itu Mark.. Doha sedikit ragu kalau itu bukan Mark. Mungkin lelaki itu pura-pura gagap internet di depan teman-temannya, karena banyak yang tau kalau Mark suka sama Kimha.

Tapi untuk apa Mark ikut menandai akunnya? Dengan berani, Do Hana pun mulai membuka suara membuat teman-temannya menoleh ke arahnya.

"Apa akun itu benar punyamu?" Tanya Doha menatap Mark.

Mark diam dan menatap wajah Doha, lelaki itu tidak bersuara, matanya tidak berhenti menatap mata Doha dan membuat si gadis mulai tak nyaman karena di tatap.

Lelaki itu tersenyum kecil, dan lagi-lagi membuat Doha tidak bisa mengalihkan pandangannya ke arah yang lain.




"Kalau misalnya aku bagaimana?"




Doha terdiam, kalimat yang dikeluarkan Mark dan tatapan yang diberikan kepadanya seakan membuatnya terpaku. Hana merasa ada yang berbeda dengan dirinya saat ini.

Mark tidak berhenti menatapnya, membuat seseorang yang berada di antara mereka tidak suka dengan Mark yang terus menatap Doha.



















-To Be Continued..

A teenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang