Happy ReadingLelaki itu berdiri di depan pagar rumah, menatap ponselnya dan pintu rumah tersebut secara bergantian.
"Apa dia masih tidur?" Gumam Yohan, dan kembali menelfon ponsel Doha.
Sejak pertama kali mengajak Doha berangkat ke sekolah bersama, keduanya mulai pergi bersama-sama ke sekolah dan kadang pulang bersama.
Karena Yohan tau, jika gadis itu tidak berangkat bersamanya, Doha akan kembali terlambat seperti dahulu.
"Oh teman Hana ya?"
Yohan menoleh, dan membungkuk sopan saat seorang wanita menghampirinya dan membuka pagar rumah.
Sepertinya ibunya Doha.
"Anyeonghaseyo.." Ucap Yohan sopan dan kembali membungkukkan badannya 90°.
"Saya kenal sama kamu, kamu anak laki-laki yang selalu berangkat ke sekolah bersama Hana" Bunda Suryeon tersenyum, senyuman yang sangat mirip dengan Doha.
"Kamu membawa energi baik terhadap Hana, saya banyak terimakasih kepadamu" Ucap bunda Suryeon, terlihat bahagia dengan kehadiran Yohan.
Karena menurutnya, anak laki-laki di hadapannya ini membawa pengaruh positif terhadap putrinya.
"Terimakasih" Ucap Yohan sopan, lelaki itu terus membungkuk sopan di hadapan ibu dari temannya ini.
Membuatnya sedikit gugup dan canggung.
"Ngomong-ngomong, apa semalam kamu pulang bersama Hana?" Tanya Bunda.
Membuat Yohan mengernyit heran, dan menggeleng kepalanya.
"Tidak, dia tidak ada dirumah?" Tanya Yohan penasaran, dan sedikit khawatir.
Doha tidak ada dirumah? Dimana dia sekarang??
"Dia tidak pulang semalam, ini pertama kalinya dia seperti ini. Apa mungkin dia menginap di rumah temannya?" Pikir Suryeon, karena Hana tidak pernah menginap di rumah orang lain selain rumahnya sendiri.
Bunda Suryeon mulai khawatir, tapi ia mencoba tenang, karena putrinya tipikal gadis pemberani dan kuat.
"Yohan?"
Keduanya menoleh bersama, Bunda Suryeon merasa lega setelah melihat putrinya berdiri di samping mereka, begitu pun dengan Yohan.
"Kamu darimana?" Tanya Bunda.
Membuat Doha menatap ke arahnya, tidak mengeluarkan sepatah katapun pada bundanya, gadis itu menarik tangan Yohan dan pergi meninggalkan bundanya yang masih menatapnya dan menunggu jawabannya.
Yohan yang ditarik tangannya sempat melirik ibunya Doha, dan sepedanya yang mereka tinggal.
"Kenapa mengabaikan ibumu?" Tanya Yohan.
Gadis itu tidak menjawabnya, dan hanya menarik tangan Yohan pergi menjauh dari rumahnya, sepertinya hari ini mereka ke sekolah naik bis.
••
"Jaemin!" Jaemin menoleh ke samping, saat asik membaca nama-nama yang lulus ujian IPA di Mading.
Ia tersenyum, menatap Kimha menghampirinya dengan senyuman manis terukir di bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A teen
FanfictionMenceritakan tentang kehidupan 7 remaja SMA di lingkungan sekolah maupun rumah. Pertengkaran, percintaan, dan mencoba melupakan masa lalu yang kelam akan mereka lewati bersama-sama. Start : 07 Januari 2022 -Terinspirasi dari web drama A teen © Mei...