11

46 14 8
                                    


Happy Reading

"Oh," Langkah Bora terhenti di depan pintu masuk, melihat temannya berdiri dihadapannya.

Mark dan Minhyuk ikut masuk ke kedai ramen, rumah makan terdekat dari warnet. Langkah keduanya juga ikut terhenti di belakang Bora.

"Yak kenapa diam disini!? Oh, Nam Yohan!" Minhyuk menatap Yohan terkejut dan menghampirinya. 

"Kau kerja disini?" Tanya Mark, menghampiri Yohan.

Yohan mengangguk dan melihatkan nampan berisikan mangkuk kotor ke mereka bertiga.

Bora menatap kagum teman lelakinya itu, ia merasa iri dengan Yohan, lelaki itu bisa menghasilkan uang sendiri sedangkan dirinya.

"Kau sangat keren, aku baru tau kalau kerja paruh waktu" Ucap Bora masih tidak percaya.

Yohan menatap ketiga temannya bergantian, dan melirik ke arah pintu masuk, matanya seperti mencari seseorang yang membuat Mark bersuara.

"Doha tidak bersama kita, kita bertiga dari warnet" Ucap Mark sontak Yohan menatapnya.

"A-aku tidak mencarinya" Ucap Yohan terlihat salah tingkah saat Mark menyebut nama Doha di depan Bora dan Minhyuk.

"Oh ya jangan cuman berdiri di sini, silahkan duduk" Ucap Yohan sopan, karena bagaimanapun temannya ini adalah pelanggan.













Langkah Kimha terhenti.

Senyuman di bibirnya menghilang, detak jantungnya mulai berdetak dengan sangat cepat begitupun dengan nafasnya yang mulai memburu.

Kedua matanya tidak berkedip menatap gadis cantik yang sama terkejutnya dengan dirinya, gadis bersurai legam itu menatap Kimha dengan bingung, menatapnya dari bawah sampai atas.

Dengan tatapan tidak percaya.

"Kim Joyeon?"

Mendengar 1 nama disebut si gadis, membuat Kimha membelalakkan matanya dan mundur selangkah.

Kimha memegang dadanya yang mulai kesakitan dan sesak, ingatan masa lalu mulai memutar kembali di kepalanya, seperti memori lama yang hilang dan tiba-tiba kembali dengan sendirinya.

Melihat reaksi gadis di hadapannya yang ia panggil dengan sebutan 'Joyeon' ,  membuat gadis itu menyeringai senang dan juga tidak percaya.

••

"Wah coba lihat dia ini" Ucap Bora duduk di bangku kosong depan Doha. Menatap wajah Doha sambil menyedot susu pisang. 

Doha tertidur dari jam pertama sampai jam istirahat, sahabatnya ini selalu tidur pagi sejak berangkat ke sekolah bersama Yohan, memang sih jam berangkatnya Doha dan Yohan itu jam dimana Doha berada di tempat tidur.

"Kenapa tidak ke kantin?" Kimha menoleh ke samping saat Mark duduk di bangku Bora, di sampingnya.

"Ha?" Tanya Kimha, terlihat bingung.

"Kamu kurang fokus? Dari kemarin ku perhatikan kamu selalu melamun, ada masalah?" Tanya Mark terlihat khawatir.

Kimha tersenyum dan menggeleng pelan kepalanya "Aku baik-baik saja, tidak perlu khawatir" Ucap Hana dan melanjutkan tulisannya.

Memang dari kemarin dirinya selalu merasa gelisah dan juga takut, setelah melihat gadis yang ia jumpai di tempat kerjanya 2 hari yang lalu.

Gadis itu selalu menghela nafas, membuat Mark terus memperhatikannya.

A teenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang