09

52 13 3
                                    


Happy Reading

Setelah bel berbunyi, seluruh siswa pun menghentikan aktivitasnya yang sedang menulis jawaban di lembaran soal, karena waktu sudah habis.

Ketua kelas yakni Kim Hana mulai mengumpulkan lembaran soal teman-temannya dan memberikannya kepada guru penjaga.

Kimha membungkuk sopan di hadapan Bu guru setelah guru itu keluar dari kelas, gadis itu kemudian memegang dadanya, jantungnya masih saja berdetak kencang.

Ia takut, sangat takut, jika nilai ulangannya dibawah standar.

Walaupun hanya hari ini ujian, tetap saja Kimha selalu mempersiapkan yang terbaik untuk nilai ulangannya.

"Mau ke kantin?"

Gadis itu menoleh ke samping, dimana Jaemin sedang berdiri disampingnya.

Jaemin mengerutkan dahinya, melihat wajah gadis dihadapannya terlihat sangat pucat, kemudian dia pun meletakkan tangannya di dahi Kimha, membuat si gadis sedikit terkejut dengan perlakuannya.

"Kamu sakit? Wajahmu sangat pucat" Ucap Jaemin terlihat khawatir.

"Sejak kapan mereka berdua sedekat itu?" Gumam Bora, membuat Minhyuk dan Doha menatap ke arah Kimha dan juga Jaemin.

"Gadis itu sangat beruntung, selain memiliki wajah yang cantik, Kimha juga selalu dikelilingi pria tampan" Lirih Minhyuk, membuat Bora menatap kearahnya dengan tatapan aneh.

"Salah satu pria tampannya adalah aku" Ucap Minhyuk lagi, dan menoleh kesamping dimana Bora sedang menatapnya dengan tatapan yang ia tidak mengerti.

Tatapan jijik?

Mark menutup bukunya, dan melihat ke depan dimana Jaemin yang sedang memegang dahi Kimha. Lelaki itu terus menatap Jaemin, wajah Jaemin memang terlihat familiar baginya, dan melihat kedekatan Jaemin dan Kimha membuatnya semakin yakin kalau ia pernah bertemu dengan Jaemin sebelumnya.

"Huh rasanya aku ingin segera pulang, malas rasanya lihat hasil ujian sebentar" Ucap Minhyuk yang terlihat stres, dia memang akhir-akhir ini stres karena tugasnya yang menumpuk.

Mark beranjak dari tempatnya dan menoleh ke empat temannya "Kalian tidak makan?" Tanyanya dan langsung pergi duluan ke kantin.

Melewati tubuh Kimha dan Jaemin, Hana menatap kepergian Mark, dan menghela nafas sendu, kemudian kembali menatap Jaemin.

"Aku tidak sakit" Ucap Hana dan kembali ke tempat duduknya, kemudian membuka bukunya.

••

"Oh No!!!!!!!! " Bora terlihat frustasi, setelah melihat nilai ulangannya hari ini.

Mati! Kalau sampai mamanya lihat kertas ulangannya ini, astaga memikirkannya saja mengerikan apalagi jika kenyataan.

Begitu pun dengan lelaki disampingnya, padahal dari kemarin ia terus-menerus belajar, walaupun kebanyakan di depan ponsel bermain game. Minhyuk melipat kertas ulangannya dan menaruhnya di tempat pensil.

Kedua orangtuanya dan juga adik laknatnya tidak boleh sampai melihat kertas ini.

"Hana, kau tidak apa?" Ucap Doha, melihat Kimha yang terus menatap kertas ulangannya.

A teenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang