Hy sayang akuu, here we go again! Selamat membaca yaa😘😘💋"Karena kurasa, aku menyukaimu. Bukan, lebih tepatnya, aku mulai mencintaimu, Grace." "dan bodohnya, aku baru meyakini perasaanku sekarang." Aku terdiam dan terkunci disana, di tempat dudukku. Vinn, sahabatku, teman terbaikku di perusahaan bahkan di kota London yang luas ini, atasanku, pria tampan dan baik hati yang menjadi boy crush sebagian besar karyawan wanita di RMC. Bahkan lelaki yang diimpikan Taylor, rekanku. Apa Vinn tak salah? Menyukai wanita yang tidak menarik dan berpenampilan kuno sepertiku?
"I'm sorry, Grace. Aku tidak bermaksud membuatmu tak nyaman." "Hanya saja, dadaku rasanya hampir meledak hanya dengan melihat senyum dan tawamu di depanku." "Kau cantik, cerdas, dan- kau- Oh astaga, aku gugup.. -maafkan aku, Grace." Ya, aku melihat Vinn memang sangat gugup di depanku. Aku tidak tega melihatnya.
"Vinn-" Lirihku. Aku tak percaya ini semua. Vinn menyatakan cinta padaku? Demi Tuhan! Bagaimana bisa? Aku tidak pernah sedikitpun bertingkah manis ataupun berusaha berdandan cantik di depannya selama ini. Damn. Berfikirlah Grace. Kau tidak boleh melukai hatinya.
"Hey, Kau tak perlu menjawab apapun perkataanku ini sekarang. Grace, aku tetaplah Vinn sahabatmu, apapun yang terjadi. Jangan bebani dirimu, kau mengerti?" Oh Tuhan, pria ini begitu baik. Aku benar-benar tidak tau apa yang harus kuucapkan padanya detik ini.
"Vinn, I love you too, I really love you. Kau orang yang akan kucari pertama kali jika aku terpuruk. Kau sangat baik padaku. Kau selalu membantuku, membelaku. Mana mungkin aku tidak mencintaimu juga, Vinn. Kau sahabat terbaikku." Tuhan. Tolong aku sekarang. Air mataku rasanya ingin keluar, entah kenapa.
"Grace, Kau juga sahabat terbaikku. Kau yang terbaik untukku. Aku mohon, jangan berubah padaku. jangan menjauhiku bahkan ketika kau tidak setuju dengan perasaanku ini, aku mohon, kau tetaplah menjadi Grace-ku." Vinn mendekatiku dan menggenggam tanganku dengan gemetar. Air mataku akhirnya lolos menyusup di balik kacamataku yang mengabur. Aku merasa sangat berharga di dekat Vinn, bahkan ketika hampir semua orang mencibirku sebagai perempuan payah dan kuno.
"Tentu saja, Vinn. Aku tidak akan pernah berubah. Aku tetap menjadi Grace-mu." Aku mendekap Vinn, membawanya kepelukanku. Bisepnya yang menegang akibat gugup jelas kurasakan. Nafasnya yang menderu dan detak jantungnya yang tidak beraturan. Aku meminta maaf kepada Vinn di dalam hati. Karena otak bodohku malah menuntut untuk membayangkan smirk seorang pria berlesung pipi dengan bulu-bulu kasar dan maskulin di atas bibir dan dagunya. Membayangkan ciuman tipisnya sore tadi. Aku mengutuk diriku yang sangat berdosa ini, membayangkan lelaki berandal yang jelas memiliki kekasih, ketika seorang lelaki baik hati dan lembut menyatakan perasaan tulusnya di hadapanku. Grace, kau perempuan gila.
***
Aku bersikeras untuk pulang sendiri dari rumah Vinn dengan berbagai alasan. Ia terus menolak dan memaksa untuk mengantarku pulang. Tidak. Aku tidak akan mengizinkan dirinya mengantar diriku yang bahkan membayangkan ciuman Harry ketika memeluk dirinya. Membayangkan laki-laki brengsek yang acap kali berprilaku kasar padaku. Selama setengah jam berdebat, akhirnya Vinn menyerah. Ia mengizikanku memesan Uber setelah memohon untuk tetap menjadi aku, Grace Gomez sahabatnya yang rakus dengan makanan, dan kuno.
Aku tau kewajibanku untuk mengatakan jawaban pasti terhadap perasaan Vinn atas diriku, namun kali ini, aku belum bisa mengutarakan penolakan yang pantas dan tidak melukai hatinya. Ya, aku menolak Vinn. Wanita tidak cantik dan tidak menarik sepertiku menolak seorang wakil direktur perusahaan yang tampan dan baik hati seperti malaikat syurga yang sempurna. Grace, kau begitu tidak tahu diri.
***
Aku bangun lebih pagi hari ini, bemaksud datang lebih awal kekantor untuk lebih mematangkan persiapanku pada rapat direksi puncak yang akan diadakan pada pukul sepuluh nanti. Aku menyirami tubuhku dengan air dingin, membiarkan sensasi dingin menyergap tubuh dan tulangku. Mataku terpejam dan menyerapnya. Mengizinkannya menyelubungiku agar rasa tak tenang didadaku ikut membeku.
KAMU SEDANG MEMBACA
KARMA to LOVE (Harry Styles Fanfiction)
Romance//WARNING!! ADULT CONTENT! 18++: BANYAK KATA KATA KASAR DAN AKAN ADA BEBERAPA ADEGAN DEWASA DISINI. JADILAH PEMBACA YANG BIJAK. TIDAK DISARANKAN UNTUK PEMBACA DIBAWAH 18 TAHUN.// Karma: hasil yang akan didapatkan dari sebuah perbuatan. Setiap orang...