[31] Bye, Maria.

203 28 145
                                    


Haloo bestie! Happy sunday!
Selamat membaca💜😘

💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦

AUTHOR's POV

Grace Gomez berdiri dengan kedua tangan yang ia selipkan ke dalam saku coat berwarna hitam yang ia kenakan hari ini. Menyorot ke arah luar ruang kerjanya melalui dincing kaca, sembari memperhatikan gerakan bibir sekretaris tampannya yang tengah berbicara dengan salah satu karyawan. Hatinya berdegup kencang setiap kali menjatuhkan tatapan kepada tubuh setinggi seratus delapan puluh tiga sentimeter yang menjulang tinggi itu.

Grace keluar dari ruangannya, seketika kehadirannya di sambut hormat oleh seluruh karyawan yang tengah berlalu lalang di lantai dua puluh dua, termasuk Harry Styles

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Grace keluar dari ruangannya, seketika kehadirannya di sambut hormat oleh seluruh karyawan yang tengah berlalu lalang di lantai dua puluh dua, termasuk Harry Styles.

"Selamat pagi, Nona Marie." Bariton khas milik Harry menyapa Grace dengan hangat.

"Morning." Grace mengangguk dan melanjutkan langkah kakinya menuju lift. Rasa panas menjalar menuju pipinya hanya dengan menyaksikan presensi Harry di sampingnya. Ia bergegas masuk kedalam lift agar fikirannya tidak bertambah kacau.

"Wait!" Harry berlari kecil mencegat pintu lift tertutup dengan tangannya. Memasukkan tubuhnya tergesa untuk bergabung bersama Grace di dalam lift khusus itu.

"Damn! Apa yang kau coba lakukan, Styles?!" Grace memekik tertahan.

"Masuk lift bersamamu." Harry melemparkan smirk andalannya. "Sebenarnya, aku merindukan lift ini, Nona Marie." Harry menyenderkan diri ke dinding lift yang berada di samping Grace. Mendongakkan tatapan elang miliknya ke langit-langit lift canggih itu. Bau tubuh Harry yang maskulin menyeruak memenuhi kotak lift, membuat Grace berulang kali menarik nafas agar paru-parunya tidak kehabisan oksigen.

"Harry, aku ingin meluruskan sesuatu padamu." Ujar Grace penuh penekanan. Sontak Harry memutar pandangannya menuju gadis latina di sampingnya.

"Seks yang kita lakukan malam itu semata untuk memenuhi kebutuhan kita satu sama lain. Aku tidak memiliki maksud lebih dalam dengannya.Kuharap kau bisa mengerti dan tidak mengubah sikapmu padaku." Grace menyelesaikan dengan sekali tarikan nafas.

"Hm? Kurasa aku tidak merubah apapun sekarang. Anda masih memikirkannya?" Harry balik bertanya.

"Maksudku, aku hanya meluruskan. Khawatir apabila kau berprasangka buruk tentangku." Grace berucap jujur sembari menatap netra hijau milik Harry.

"Anda terlalu overthinking, nona Marie." Harry tersenyum tipis. "Boleh aku jujur?" tanya Harry, bersamaan dengan dentingan lift yang menandakan jika mereka telah berada di lantai dasar. Grace dan Harry keluar bersamaan, sedangkan Harry hanya mengikuti kemana langkah majikannya dengan ringan.

"Apa?" balas Grace pendek.

"Aku merasa emosiku jauh lebih baik semenjak kau mendepakku dari posisi Direktur Utama di perusahaan ini." Jawab Harry. "Ini gila, tapi begitu kenyataannya."

KARMA to LOVE (Harry Styles Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang