Here we go again, bestiee✨✨
Selamat membaca💜 semoga masi ingat alur ceritanya wkwkwk
💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦Author's POV
"Fuck! Apa-apan Mr. Doe?!" Maria Wilde berteriak murka dengan ponsel menempel ditelinga.
"......."
"Apa kau bilang?! Marie?...... Marie Gomez?!" kedua bola mata Maria melebar tak percaya.
"Ya, satu jam yang lalu, Miss Marie memborong habis seluruh saham agensi yang kita lelang. Sisanya 20% kepemilikan atas namaku, namun aku heran tiba-tiba LSE membatalkan kepemilikanku dan ikut terjual otomatis kepada Miss.Marie" desah Mr. Doe di seberang sana. (LSE: London Stock Exchange).
"Sialan. Jalang biadab itu mulai mencari masalah denganku rupanya." Pekik Maria di titik didih kemurkaannya.
"Kau harus segera kembali. Temui dia dengan baik-baik." Mr. Doe, mantan pemilik agensi Cinematic Universe berkata dengan putus asa.
"Jangan bermimpi Doe. Aku tidak akan pernah menjadi baik untuknya."
"Kau punya masalah apa dengannya, Sialan! Kau sepertinya tidak tau dengan siapa kau tegah bermasalah, Maria! Turunkan egomu dan sadar dirilah sekarang. Kita sudah menjadi bawahannya."
"Brengsek!" umpat Maria lagi.
"Aku mengirimkan tiket pesawat padamu, penerbanganmu dua jam dari sekarang. Jangan berulah, Wilde!" pesan Mr.Doe di akhir telponnya.
***
"Lama tak jumpa, Maria Wilde." Sambut Grace ketika Maria melangkahkan kaki menuju ruangannya. Maria mendelik, memutar bola matanya jengah. Ia langsung duduk ketika Grace memberi kode dengan telunjuknya ke arah sofa.
"Bagaimana kabarmu, Maria?" ujar Grace sembari menyilangkan kakinya.
"Seperti yang kau lihat. Aku sangat baik."
"Kau menghindariku? Apa kau khawatir aku akan melalukan sesuatu padamu?" tanya Grace dengan senyuman miring.
Maria hanya diam dengan acuh sambil memainkan kukunya.
"Katakan apa maumu, Nona Marie."
"Kau sangat mengetahui apa mauku, bukan begitu Maria? Aku sampai bermurah hati membeli agensimu tanpa berfikir, you know it, right?"
"Kau ingin menghancurkan ku, bukan?"
"Hey, aku tidak se buruk itu, Wilde. Aku hanya ingin melihat bagaimana kinerjamu menjadi bawahanku kelak. Dan, err.. barangkali kau punya sesuatu untuk dikatakan padaku?" Grace bangkit dari kursi kebesarannya dan mendekati Maria dengan perlahan.
"Ku rasa kau ingin aku memohon padamu, begitu?" Maria tersenyum licik. "Jangan berharap lebih, Grace Marie Gomez."
"Oh, begitukah, Maria? Kau bahkan tidak menyesali sedikitpun perbuatanmu padaku?" ujar Grace dengan irama menggoda.
"Ya, sedikit." Maria mendekatkan jari telunjuk dan ibu jarinya. "Mungkin saja jika aku tidak merobek kemeja dan menendangmu saat itu, sampai sekarang kau masih bertahan dengan topeng sekretaris naif itu, dan aku dengan bebas mengacakmu, bukan?" Maria terkekeh dengan menyebalkan.
Grace menarik nafas dalam, memaksakan senyuman dalam kegetiran dan emosi yang memuncak di hatinya. "Well, kurasa juga demikian." Grace mengangguk dan perlahan mengangkat dagunya.
"Tapi sekarang, aku akan mengembalikan semua yang telah kau perbuat satu demi satu, Maria Wilde." Kucuran kopi panas mengalir dari atas kepala Maria, membuat si pemilik kepala memekik histeris. "Mulai dari yang paling sederhana ini. Kau suka rasa panasnya?" Grace menyeringai puas.
KAMU SEDANG MEMBACA
KARMA to LOVE (Harry Styles Fanfiction)
Romance//WARNING!! ADULT CONTENT! 18++: BANYAK KATA KATA KASAR DAN AKAN ADA BEBERAPA ADEGAN DEWASA DISINI. JADILAH PEMBACA YANG BIJAK. TIDAK DISARANKAN UNTUK PEMBACA DIBAWAH 18 TAHUN.// Karma: hasil yang akan didapatkan dari sebuah perbuatan. Setiap orang...